"Siapa? Ayahmu?"
Mikha memberanikan diri untuk bertanya, berusaha meyakini apakah orang itu baik atau tidak. Kalau ternyata ia adalah seorang pencuri yang siap menyandera mereka.
Namun, Kyra tidak mengubrisnya. Ia hanya berjalan mondar-mandir, memikirkan bagaimana cara untuk menyembunyikan Mikha dari ayahnya. Ia takut akan dimarahi dan diusir oleh ayahnya karena telah berani membawa seorang teman di malam hari, apalagi teman itu adalah seorang laki-laki.
Terlintas dipikirannya sebuah ide. Mungkin ide ini akan terdengar mustahil untuk dilakukan. Tetapi, ini adalah salah satu cara terbaik agar Kyra tidak terkena marah ayahnya. Lagipula, Kyra tidak akan tega untuk menyuruh Mikha loncat dari jendela rumahnya.
Caranya itu dengan menyembunyikan Mikha dalam lemari.
Kyra mendorong tubuh Mikha dengan paksa, sedangkan dirinya hanya bisa menurutinya. Ia bingung, mengapa ia harus masuk ke dalam lemari tua yang dipenuhi dengan tumpukan pakaian. Ditambah pencahayaan di dalam lemari yang cukup minim dan udara yang pengap. Padahal Kyra bisa bilang kalau dirinya sedang bermain dan akan pulang saat ayahnya datang, batin Mikha.
Kyra menutup paksa pintu lemari. Untungnya, tubuh Mikha cukup untuk masuk ke dalam lemari berumur itu. Ia dapat mendengar derap langkah kaki ayahnya yang sedang menaiki tangga. Ia segera merapikan piring bekas makanan mereka berdua dan berpura-pura membukakan pintu untuk ayahnya.
"Selamat malam, ayah," ucap Kyra sembali memeluk tubuh ayahnya. Seketika ia terbatuk-batuk karena menghirup serbuk semen yang menempel pada rompi yang biasa dipakai oleh para konstruksi bangunan. Ia menjauh dan berkata, "Ayah belum lepas rompinya."
Ayah Kyra, Adi, menyunggingkan senyumannya, lalu ia melepaskan rompi itu. Kyra mencium aroma rokok dari tubuh ayahnya. Dia mencoba bertanya, "Ayah merokok, ya?"
Ayahnya kembali menyeringai, beliau tidak dapat menyembunyikan kebohongannya. Memang, laki-laki itu pasti sulit untuk menyembunyikan kebohongan sekecil apapun dari perempuan. "Tadi bapak diajak ngopi sama bos, lalu dia ngasih uang dan ayah belikan rokok."
"Ayahhhh...." Kyra berteriak gemas saat mengetahui ayahnya memang sengaja membeli rokok. Ia benci sekali mencium bau rokok, apalagi melihat orang yang seenaknya menghembuskan asap rokoknya ke udara. Pantas saja, udara makin tidak sehat. Karen para perokok dengan seenaknya merokok di tempat yang mereka inginkan.
"Merokok itu tidak baik ya. Itu bisa membuat ayah jadi stroke, bahkan bisa jadi kanker mulut dan paru-paru. Apalagi nanti bisa cepat mati. Ayah masih ingin umur panjang, kan?" ucap Kyra tanpa henti. Lalu ia mengulurkan lengannya untuk meminta rokok dari ayahnya. "Sini, mana. Kyra mau sita."
Tidak ada perlawanan dari ayah. Ayah begitu saja memberikan sebungkus rokok beserta pematik apinya pada Kyra. Dan saat itu juga, suara kegaduhan yang asalnya dari lemari, tempat Mikha bersembunyi.
Ayahnya terdiam, mendengar dengan saksama dari mana sumber suara itu. Takutnya itu berasal dari loteng rumahnya. Namun, suara itu akhirnya hilang.
Sedangkan Kyra hanya berdiri dengan kaki gemetar. Karena takut rencananya ketahuan, ia hanya bis menggigit bibirnya.
Ayahnya duduk bersandar pada lemari tempat Kyra menyembunyikan Mikha dari ayahnya. Sedangkan Kyra sedang menyeduh teh hangat dan menghidangkannya pada ayahnya.
Mikha bisa merasakan bahwa pintu lemari itu telah didorong oleh seseorang yang ia yakini bahwa beliau adalah ayahnya. Sudah lima belas menit Kyra mengurung Mikha di ruang yang tidak layak ini. Ia merasa udara di dalam lemari kian menipis dan dia kesulitan untuk bernapas.
Rasanya, Mikha ingin mati saja.
Mikha mencoba menggedor-gedor pintu lemari, berharap agar Kyla membukakannya dan mengijinkan dia keluar. Dan saat itu juga, mulailah berjatuhan bulu-bulu kapuk dari atas lemari. Bulu kapuk itu jatuh tepat di hidungnya dan ia sudah merasakan ketidaknyamanan. Rasanya ia ingin bersin. Dia berusaha untuk menahannya, namun satu, dua...
Hacimmm.
Mikha tidak dapat menahan bersinnya. Dia mengusah-usap hidungnya yang kemerahan. Seketika, pintu terbuka dan seseorang menyambutnya.
[MCIB]
"Kamu siapa?"
Kyra hampir saja menjatuhkan cangkir teh saat melihat ayahnya kini telah mengetahui kebohongan Kyra. Ayahnya telah tahu bahwa dirinya telah menyembunyikan seseorang yang asing di lemarinya. Dan wajah ayahnya kini berubah menjadi tegang.
Mikha mengeluarkan kakinya dengan perlahan, disusul dengan kepala dan badannya. Itu karena lemari ini kecil dan tidak cukup panjang untuk kakinya. Dan ia berdiri tepat di hadapan ayah Kyra.
Kyra segera meletakkan cangkir itu di meja, lalu menghampiri Mikha dan ayahnya. Kini kebohongan Kyra telah terbongkar dan dia mencoba untuk menjelaskan hal ini kepada ayahnya. Dan ayahnya masih tampak menatap curiga ke arah Mikha.
Ayah menatap Kyra dengan marah, "Kyra, dia siapa?" Kyra tahu, ayahnya marah karena ulahnya. Dan orang lain harus dimarahi oleh ayahnya. "Beraninya kamu membawa orang lain ke rumah kita. Kalau misalkan orang ini berencana mencuri dan membunuh kita, kita pasti akan dalam bahaya."
Kyra tahu, ini salah. Seharusnya dia tidak usah membawa Mikha ke rumahnya. Kalau pada akhirnya akan begini. Ingin rasanya Kyra meminjam mesin waktu milik doraemon untuk menghapuskan kejadian saat Kyra bertemu dengan Mikha di taman tadi sore.
Dan kini air mata Kyra terjatuh perlahan dan ia mulai menangis. Mikha berpikir, ia tidak dapat menyembunyikan kesalahannya. Memang, hampir semua wanita akan menyelesaikan masalah dengan cara menangis.
Karena suasana di sini makin canggung, Mikha memutuskan untuk pergi. "Om, tolong maafkan saya, terlebih tolong maafkan Kyra. Mungkin Kyra bersalah, namun sayalah yang paling bersalah." Ia membungkukkan tubuhnya, "Om, tolong maafkan saya. Mungkin saya harus pergi,"
Kyra belum bisa menghentikan tangisannya. Tangisannya makin menjadi-jadi saat Mikha memutuskan untuk pergi meninggalkan ayahnya, terlebih lagi Kyra. Ingin sekali Kyra menahannya agar Mikha pergi dan tetap bersamanya. Tetapi mungkin ini cara terbaik agar masalah ini hanya diselesaikan oleh mereka berdua, Kyra dengan ayahnya. []
A.n. Emang dikit. Tapi tenang, Mikha gaakan pergi lama2 kok buat kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅
Teen Fiction#1 of Teenagers Life Series. Pernahkah kamu bertemu dengan seorang yang asing? Bahkan orang asing itu harus tinggal bersama dirimu? Itulah yang dirasakan Kyra Febiola, seorang gadis sederhana yang bertemu Mikha, orang asing yang katanya lupa inga...