MCIB #7

1K 66 41
                                    

Matahari datang sebelum Mikha menyadarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari datang sebelum Mikha menyadarinya.

Mikha baru terbangun saat sinar mentari mencoba masuk melalui tirai-tirai rumah Kyra. Ia mengusap dan membuka matanya. Saat Mikha menatap sekitar, sudah tidak ada orang lain yang ditidur selain dirinya. Semua orang telah pergi, termasuk Kyra.

Mikha tersentak bangun. Tiba-tiba, tubuhnya merasakan sakit. Karena semalaman dirinya harus tidur di matras yang keras dan berdebu. Ia mencoba merenggangkan tubuhnya perlahan agar rasa sakit itu hilang. Dan setelah itu, Mikha bangkit dan mulai mencari Kyra ke setiap sudut rumah.

Mikha menemukan Kyra sedang memasak sarapan dan menyeduh teh panas. Terlintas dipikirannya untuk mengejutkan Kyra. Ia berjalan mengendap-endap dengan memperhatikan langkah kakinya agar Kyra tidak mengetahui kehadirannya.
Namun rencana itu gagal saat Mikha tidak sengaja menginjak sebuah botol mineral bekas di dekat Kyra. Kyra pun menyadari kehadiran Mikha dan menoleh ke arahnya.

Ternyata, Kyra cantik saat rambutnya dibiarkan terurai. Dan Mikha suka dengan perempuan yang berambut panjang.

"Kamu udah lapar?" tanya Kyra saat menuangkan air panas ke dalam cangkir teh. Lalu mengaduknya, "Atau kamu mau puasa?"

Mikha berjalan ke arahnya, lalu mengangguk, "Boleh, memang aku sudah lapar sejak kita bertemu kemarin malam."

"Jadi kamu mau puasa?" ulang Kyra.

"AKU MAU MAKAN, KYRA. BUKAN MAU PUASA!!" ucap Mikha kesal karena Kyra tidak mendengarkan kalau Mikha ingin makan.

"Oh-oh-oh." Kyra mengangguk mengerti, lalu ia membawakan dua piring nasi goreng ke ruang tengah. "Mikha, bisa gak bantu aku bawain tehnya?"

Tanpa pengulangan, Mikha mengambil dua cangkir teh. Ternyata teh itu masih panas. Sehingga ia cepat-cepat membawa cangkir itu ke ruang tengah dan meletakkannya di atas meja. Hampir saja tangan Mikha akan melepuh.

Kyra tersenyum saat Mikha meniupkan tangannya karena membawa dua cangkir teh yang sangat panas. Lalu ia meraih tangan Mikha dan mengusapkan telapaknya di tangan pria itu. "Maaf ya, teh itu memang baru kuseduh."

Awalnya, Mikha ingin marah saat Kyra mencoba mengerjai dirinya dengan membawa teh yang super panas. Namun amarahnya luluh saat Kyra mengusapkan tangannya dengan tangan Mikha.

Dia, baik sekali, ucap Mikha dalam hati.

Mereka menyantap sarapan diselingi dengan obrolan hangat. Ternyata nasi goreng buatan Kyra sangat enak. Rasanya pedas dan lebih nikmat jika dimakan saat masih hangat. Apalagi mie kuah buatanya yang membuat dirinya diare sesaat.
Kyra mencoba melihat jam. Dan saat itu, waktu telah menunjukkan waktu setengah tujuh.

"Apa??! Setengah tujuh??!!" Kyra berteriak panik. Teriakan itu membuat Mikha tersedak dan dia mulai terbatuk-batuk. Dengan cepat, Kyra segera menuangkan segelas air dan memberikannya pada Mikha. Lalu ia bangkit dan berlari ke arah lemarinya, "Aku harus sekolah. Setengah jam lagi sudah masuk."
Mikha meletakkan gelasnya, "Apa? Sekolah? Kukira ini hari Minggu."
"Ini hari Senin, Mikha." Kyra mengeluarkan seragam abu-abunya dan melepaskan kancing baju itu, "Mikha, berbalik, dan jangan ngintip!!"

[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang