#MCIB 17

570 27 0
                                    

K

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

K

YRA langsung terkesiap saat melihat Aaron berdiri depannya sekarang. Ia menatap sekilas penampilan Aaron. Laki-laki itu menggunakan kaus hitam dengan kain flannel hitam putih. Atasan itu tampak serasi dengan jeans birunya. Ia juga menggunakan sebuah jam tangan berdiameter besar dan sepatu kets hitam.

Dan Kyra menilai kalau laki-laki itu benar-benar cool. Ditambah wajahnya yang tampan dan rambutnya yang sengaja tidak menggunakan pomade. Gadis itu dapat menyimpulkan kalau Aaron benar-benar terlihat tampan hari ini.

“Kyra??”

Panggilan itu justru membuat pikiran Kyra buyar. Padahal gadis itu sedang berangan-angan kalau ia sedang mencium laki-laki itu.

“I-iya. Ada apa?”

Aaron tampak menautkan alisnya, lalu menyentuh wajah Kyra perlahan. “Kyra, ini apa?”

Wah!! Rasanya Kyra ingin jungkar balik di sini. Dan gadis itu hanya tersenyum.

“Kyra? Apa yang kamu pakai di wajahmu?” tanya Aaron sekali lagi.

Dengan refleks, Kyra menyentuh wajahnya. Lalu ia merasakan cairan lengket di tangannya. “Oh, ini masker. Masker bengkoang.” Ia segera membuka pintu rumahnya lebar-lebar, “Oh, Roo. Silakan masuk.”

Aaron melepaskan sepatunya lalu duduk di ruang tengah. Sedangkan Kyra langsung berlari terbirit-birit menuju kamar mandi dan segera membersihkan masker dari wajahnya. Ia begitu panik saat Aaron tiba-tiba datang ke rumahnya tanpa membuat janji terlebih dahulu.

Kyra mengambil handuk kecil untuk mengelap mukanya, kemudian duduk di dekat Arro. “Maaf, ya, Aaron. Mau minum?”

Namun, Aaron menahan tangan Kyra saat gadis itu hendak pergi. “Enggak-enggak usah. Gue enggak akan lama-lama kok di sini?”

Kalo enggak akan lama-lama, kenapa datang?’

“Gue pengen ngajak lo jalan.”

What??!! Sekarang laki-laki itu malah mengajaknya berkencan.

Kyra ingin sekali menolak tawaran itu. Karena dirinya harus menjaga rumah dan kembali membersihkan rumahnya. Ditambah, ayahnya akan datang sore ini. Dia juga merasa tidak enak sebab dirinya belum mandi dan bersiap diri.

Di sisi lain, Kyra akan menyesal jika harus menolak hal ini. Apalagi, kesempatan ini adalah kesempatan yang baik. Dan kesempatan yang baik tidak akan terulang untuk yang kedua kalinya.

Kyra terdiam sambil berpikir. Akhirnya, ia memilih opsi yang kedua. Yaitu menerima ajakan untuk berkencan.

“Gue bakal nungguin lo siap-siap, kok. Enggak usah pake make-up tebal-tebal. Karena lo itu udah cantik,” timpal Aaron diiringi dengan senyuman tipisnya.

[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang