[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅

#MCIB 23

SUDAH setengah jam Kyra menantikan Mikha datang. Padahal, laki-laki itu telah berjanji padanya akan kembali sebentar lagi. Kyra sudah menyiapkan makanan dan menunggu senantiasa di depan rumah. Seharusnya, Mikha tidak melewatkan makan malam. Kini, perutnya berbunyi pertanda dia telah lapar.

'Aneh, itu anak kemana, sih?' batin Kyra.

Memang ini salah Kyra karena telah membiarkan Mikha pergi. Ia juga lupa menanyakan kemana laki-laki itu akan pergi. Dia tak kunjung kembali, membuat Kyra semakin khawatir. Ia benar-benar takut kalau sesuatu hal terjadi pada Mikha. Namun, ia segera menepis pikiran itu jauh-jauh.

'Gak mungkin, gak mungkin.'

Tiba-tiba, seseorang membukakan pintu. Kyra mengira kalau orang yang datang itu adalah Mikha, ternyata itu ayahnya. Padahal, ia sangat berharap kalau anak itu kembali.

"Ayah, liat Mikha, gak, dimana?" tanya Kyra sambil menghampiri ayahnya yang baru saja datang. "Ayah gak ketemu dia di depan?"

Ayah memasang wajah tidak tahu. "Ayah kira, dia sudah di rumah sama kamu. Emang dia pergi kemana?"

Kyra menggeleng, "Gak tau, yah. Katanya mau pergi beli sesuatu. Dan dia gak kasih tau Kyra dia mau kemana, yah..."

"Kamu gak cari?" tanya ayahnya lagi. "Kalo kamu mau cari, pergilah. Ayah akan--"

Sebelum ayahnya menyelesaikan ucapannya, gadis itu sudah pergi keluar.

[MCIB]

Sudah lima belas menit Kyra mencoba mencari Mikha, namun tidak ada hasil yang didapatkannya.

Kyra terus mencari ke tempat yang sering dikunjungi Mikha. Tetapi, ia tidak menemukannya di taman. Dia tidak ada di Food Court dan minimarket, tempat Kyra bertemu dengannya. Bahkan dia tidak melihat laki-laki itu di sepanjang jalan.

Gadis itu benar-benar khawatir, kemanakah Mikha pergi?

Kyra bingung kemana dia harus mencari laki-laki itu. Rasa penasaran itu muncul saat ia melihat sebuah toko bunga yang berada di dekat gang rumahnya. Dan tanpa berpikir panjang, gadis itu segera masuk dan mencari apakah Mikha ada di sana. Saat ia masuk, seorang wanita muda menghampirinya.

"Mba, liat Mikha gak?" tanya Kyra dengan terburu-buru.

"Mikha siapa, mbak?" Wanita itu kembali bertanya. "Tadi gak ada yang namanya Mikha datang ke sini."

"Tadi ada gak cowok yang masuk ke sini namanya Mikha?" Kyra bertanya sekali lagi. Lalu ia mencoba mendeskripsikan sosok Mikha sedetail mungkin. "Pokoknya dia tinggi, putih, rambutnya agak ikal dan...."

"Di kepalanya ada bekas jahitan, bukan?" sela wanita itu yang ternyata bernama Fina.

"Iya, mbak, iya. Pokoknya itu dia yang namanya Mikha." Kyra mengangguk. Kini, ia bisa bernapas lega karena Fina mengetahui Mikha. "Tadi dia ke sini?"