#MCIB 27

470 24 0
                                    

“

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MIKHAA!!”

Laki-laki bertubuh tinggi besar itu kaget saat mendengar lengkingan dari lantai bawah. Merasa geram dan terganggu, ia mengambil beberapa bantal dan mulai menutupi telinganya. Sialnya, meskipun ia sudah menutup kupingnya rapat-rapat, tetap saja terdengar suara teriakan seseorang yang memanggilnya.

Sebenarnya –dari awal Mikha kembali ke rumah—, ia sudah mengingatkan wanita hampir paruh baya itu untuk berhenti berteriak memanggil namanya. Malah, beliaulah yang kembali memarahi Mikha dan memberikan beberapa celotehan yang malam membuat telinga laki-laki itu memanas. Ya, mau tidak mau, ia harus kebal dengan suara Bibi Daya.

Kemudian saja, pintu kamar Mikha terbanting. Pintu itu terbuka lebar-lebar dan suaranya berhasil membuat ia bangun dan menduga siapa yang akan datang. Benar saya, itu bibinya.

“Oh, Mikha sudah bangun rupanya,” ucap bibi Daya sambil bertolak pinggang berdiri di ambang pintu. “Jadi, aku tak perlu memukul pantatmu lagi, kan?”

“Astaga bibi!!” seru Mikha dengan menggretakkan giginya gemas. “Berisik tau!!”

Bukannya memaklumi, justru Bibi Daya kini melemparkan tatapan tajam pada Mikha. “Apa kamu bilang?? Bibi berisik??”

   Karena situasi kini sudah bertambah ruyam, Mikha memilih mengalah, “E-enggak, Bi.” Ia pura-pura mengoreksi kalimat sebelumnya. “Lagian kenapa ganggu aku, sih?”

“Hey,” tegur Bibi Daya dan berjalan cepat menghampiri ranjang dimana Mikha berada. “Malam ini, kita akan kedatangan tamu. Tamunya kebetulan kolega Ayahmu dan mereka akan membawa anaknya. Kalau aku tidak salah, anaknya ada yang seumuran denganmu.”

Mikha mendengus sebal, “Terus, kenapa?”

Mendengar pertanyaan tantangan Mikha membuat Bibi Daya kini menariknya bangun dari ranjangnya. “Ya, tandanya kamu harus bersiap-siap sekarang. Tamunya akan datang jam tujuh malam. Cepat mandi, ganti pakaianmu, dan turun ke bawah.” Ia menoleh ke arah jam dinding kamar Mikha, “Sudah jam lima sekarang.”

“Kapan??” tanya Mikha lagi yang setengah berteriak.

“Sekarang, Mikha!! Pakai bertanya lagi.”

[MCIB]

Seusai mandi sore, Mikha memilih pakaian yang hendak dikenakan. Berhubung tamunya yang akan datang ke rumah, ia menjatuhkan pilihannya pada kaus polo berkerah dan celana chinno yang persis berada di hadapannya. Ia pergi ke cermin besar, lalu ia menyugar rambutnya dan merapikannya sedikit. Dalam pikirannya, lagipula ia tidak akan menemui seorang presiden, kan?

“Mikha!!” seru Bibi Daya yang terkejut melihat Mikha berpakaian seperti itu. “Astaga kamu, nak....”

Agar tidak tersulut emosi, Mikha memilih mengacuhkannya.

[TLS-1] My Cutie-Idiot Boy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang