"Aku bosan," kalimat singkat keluar dari bibirku saat melihat Mike yang sibuk dengan Psnya.
"Sabar. Abang lagi sibuk namatin misi."
See? Pria memang lebih senang menghabiskan waktunya bermain ps, sementara diriku? Memegang stik ps saja masih salah.
"Blue," panggil Mike, ia menaruh stik psnya dan menoleh ke arahku, "bagaimana jika kita bermain di timezone? Aku sadar belakangan ini aku sibuk dengan tugas akhirku."
Wow! Ada angin apa ini? Kenapa Mike tiba-tiba berubah pikiran sangat cepat? Tapi omong-omong apa yang ia ucapkan memang benar, semenjak aku bekerja di Styles Company aku memang jarang bertemu dengannya, begitupun dengan Mike, ia sibuk mencari dosen pembimbingnya agar menyetujui skripsi yang ia buat.
Aku menggeleng. "Tidak, ak--"
"Kau kan bosan, bodoh." Mike menatapku, namun bukannya takut aku malah tertawa melihat ekspresi wajahnya yang sama sekali tidak tajam.
"Fine, jam berapa kita akan pergi?" tanyaku.
"Empat? Atau setelah aku menyelesaikan misiku? Misiku sudah 97% kelar."
"Baiklah. Setidaknya masih tersisa 5 jam untukku membersihkan kamar."
Mike mengedihkan kedua bahunya lalu
membalikan badannya, tentu ia melanjutkan aktivitasnya bermain dengan ps kesayangannya. Untung Mike hanya sepupuku, kalau ia kekasihku mungkin aku akan menendangnya karna membiarkanku diam seperti orang bodoh.*
Mobil Mike berhenti tepat di parkiran, dengan segera Mike bergegas turun sementara aku menghela napas menyadari bahwa tujuan awal kami yang harusnya pergi ke timezone malah menjadi pergi ke pantai. Bukan sedih atau apa, hanya sedikit kesal dengan Mike yang mengubah tujuan seenaknya tanpa berunding terlebih dahulu.
Mataku terus melihat ke arah Mike yang kian menjauh dariku, mau tak mau aku keluar dari mobil dan mengunci mobil yang sengaja tidak Mike kunci. Bocah sialan.
Kakiku berjalan di atas pasir putih, sinar mentari sebentar lagi berubah warna menjadi orange, oh ku harap aku bisa melihat sunset dengan tenang tanpa ocehan dari Mike. Kakiku berhenti tepat di depan Mike berdiri, Mike membalikan tubuhnya dan tersenyum. "I'm sorry. Blue. Tapi aku tahu kau menyukai sunset."
"Jadi kau sengaja?" tanyaku dan Mike mengangguk, "ayo kita duduk di atas batu karang sambil menikmati jagung bakar."
Aku tersenyum mendengar ucapan Mike, ini memang bukan pertama kalinya ia melakukan hal kecil yang membuatku tersenyum, tapi kali ini hal yang ia lakukan berbeda, berbeda dari sebelumnya. Tangan kanan Mike menarikku naik ke atas bebatuan karang, dan aku merutuki diriku harusnya aku menggunakan sandal bukan flatshoes seperti ini, tapi hei Mike mengubah rencana begitu saja tanpa sepengetahuanku.