07

2.6K 273 123
                                    

Aku bergulat dengan ruangan tidurku yang sengaja aku padamkan lampunya, aku masih terjaga padahal jam dinding sudah menunjukan pukul 2 dini hari. Aku mengambil ponselku yang tepat berada di atas meja kecil di sebelah tempat tidurku.

Menghembuskan napas, aku mencari kontak Brian di ponselku. Ku taruh ponselku di telinga kananku berharap Brian mengangkat teleponku. Hampir 20 detik aku menunggu dan akhirnya suara laki-laki terdengar.

"Halo."

Wait, ini bukan suara Brian. Aku mengecek ponselku dan melihat nama yang ku telepon dan ternyata itu memang benar Brian.

"Halo?"

"Dimana Brian?" tanyaku tanpa menjawab salamnya.

"Calm down, Brian sedang makan di luar kebetulan ponselnya aku yang membawa."

"Lalu kau siapa?"

"Aku? Aku manusia, Blue," jawabnya terkekeh.

"Aku tahu kau manusia, bodoh! Mana mungkin hantu bisa mengangkat telpon."

Terdengar kekehan di seberang sana. "I'm Alex."

Sejak kapan Brian mempunyai teman bernama Alex? Astaga sangat tidak penting. "Sampaikan pada Brian kalau aku menghubunginya. Terimakasih."

"Tunggu, can i ask you something?"

"Ya, hanya satu pertanyaan."

"Berapa ukuran bramu? Kau tahu aku kesulitan memberikan hadiah untuk kekasihku."

What the fuck! "Sebesar luasnya samudera pasifik!"

*

Aku mengamati diriku di depan cermin, aku berani bersumpah rasa gugupku tak bisa terkendalikan, aku lebih memilih melakukan interview dari pada harus pergi dengan atasanku sendiri yang aku sendiri tidak pernah berbicara lama dengannya. I mean aku belum tahu seluk beluknya, hanya sekedar berbicara antar atasan dan bawahan. Lalu bagaimana cara menghilangkan rasa gugupku?

Suara ponselku terdengar itu pasti Leo, dengan segera aku mengambil ponselku. Tahu kan kalau bos mana ada yang mau menunggu.

"Halo," sapaku.

"Blue, ini Edward! Aku dan ayah sedang di jalan menjemputmu. Ak...,"

Apa lagi ayah? Aku mendengar Edward bertanya dengan ayahnya. Aku tidak mendengar apapun lagi, mungkin Leo sedang berbisik dengan anaknya?

"Blue, sudah gunakan pakaian yang di beritahu ayah?"

"S-sudah, aku sudah siap."

Bohong Blue kau bohong, bahkan rambutmu masih berbentuk messy bun kau belum menyisirnya.

"Yay, sampai ketemu!"

Selesai Edward mengakhiri ucapannya, dengan kekuatan macan super hero aku bersiap-siap. Aku duduk di meja riasku, memoleskan sedikit bedak, mascara, dan lipstick. Selesai aku memoleskan lipstick, aku menyisir rambutku, astaga harus aku apakan rambutku? Curly? Atau biarkan seperti ini? Oh ast--

"BLUE ROSE NEESON."

Aku berdiri dengan cepat, suara teriakan Mike memanggil namaku. Astaga apa Leo sudah sampai? Bahkan aku belum membentuk rambutku. Cmon Blue kau harus membawa sisirmu dan melanjutkan acaramu yang tertunda di perjalanan bersama Leo. Tapi tunggu, apa ia tak akan marah? A--

"BLUEEEE!"

Astaga aku berani bersumpah kalau aku sekarang tua mungkin jantungku akan copot mendengar teriakan Mike. Pintu kamarku terbuka terlihat wajah Mike yang baru bangun, ia menatapku dari atas hingga ke bawah, keningnya berkerut seperti orang kebingungan.

STAY || H.S✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang