20

2K 226 156
                                    

"Selamat pagi."

Suara bariton memecahkan kesibukanku yang tengah berbicara dengan ibuku. Brian dengan santainya duduk di meja makan dengan melipat kedua tangannya di meja makan, bisa bayangkan ini sudah pukul 12 siang dan laki-laki itu masih mengucapkan selamat pagi? Bahkan Edward pun tahu kalau ini sudah siang.

"Blue."

"Eh? Kau memanggilku?"

"Lebih dari 2 kali," Brian memutar bola matanya, "kenapa kau dan ibu berbicara di meja makan?"

"Karna di ruang tamu Mike bersama dengan temannya."

"Benarkah? Luke bagaimana?!" tanya Brian sambil menaik-turunkan alisnya, "tentu saja ada, kau akan manggung?" tanyaku.

"Iya, malam ini. Kau bisa datang?"

"Akan aku usahakan," jawabku tersenyun kemudian mengambil ponselku yang bergetar.

Leo:
Kau sibuk?

Blue:
Malam ini aku ada acara dengan ibuku.

Leo:
FF 8 atau Guardians of the galaxy vol.2?

Blue:
Kau ingin mengajakku menonton atau membeli kaset bajakan?

Leo:
Tentu mengajakmu menonton.
Apa aku kurang jelas?

"Seharusnya kau memberitahu kau ingin mengajakku!" gerutuku kesal membaca pesan Leo.

Blue:
Pukul berapa kau menjemputku?

Leo:
Aku sudah dekat apartemenmu.
Aku akan meminta ijin pada ibumu. Okay?

Hey! Bagaimana mungkin pria curly ini mengajakku pergi dengan mendadak seperti ini? Bahkan aku belum bersiap-siap, aku bangkit dari posisiku namun pergelanganku ditahan oleh Brian, bahkan aku lupa kakakku berada di sebelahku.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Pergi."

"Bahkan hari ini hari libur, apa kau tidak bisa meluangkan sedikit waktumu untuk berbincang denganku? Serius Blue kau tidak merindukan berbincang denganku sampai salah satu dari kita ngambek?" jeda Brian kemudian ia berdiri di hadapanku, "kita sudah sibuk dengan tugas masing-masing, di saat sudah mendapat libur kau malah sibuk sendiri."

Brian benar ia sengaja datang kemari untuk menemani ibu dan menghabiskan waktu di sini bersamaku, tapi aku juga tidak bisa menyuruh Leo pulang begitu saja tentu itu juga tidak sopan.

"Aku tahu kau ingin menghabiskan waktu bersama seperti kita semasa kecil tanpa beban. Tapi teman yang akan menjemputku sudah dalam perjalanan, mana mungkin aku menyuruhnya untuk pulang, 'kan? Aku tidak ingin di cap tidak sopan a--"

"Terserah," jawabnya meninggalkanku begitu saja.

Aku menghela napas berusaha sabar dengan Brian, aku tidak ingin membuat pertengakaran hanya karna masalah sepele seperti ini.

"Kau pergi saja, masalah Brian biar Ibu yang mengurus."

Aku menoleh mendapati ibu yang sedang mengaduk teh yang dibuatnya. "Bu aku tidak tahu kalau temanku akan mengajakku pergi, ia mengirimi aku pesan agar aku bersiap-siap."

"Ibu paham, sudah sana ganti pakaianmu."

Terkadang ibu mengerti dan terkadang ibu sangat mengesalkan lantaran anak gadisnya ini senang bangun siang. Biar ku ceritakan sedikit, saat aku mendapat libur dari tempat kerjaku yang dulu aku memilih pulang ke Budapest, singkat cerita aku lupa bahwa harus mengantar ibu ke rumah sakit untuk melakukan check-up, dan besoknya terjadilah sesuatu yang tak ku duga.

STAY || H.S✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang