26

2K 221 67
                                    

Hari berlalu dengan cepat tanpa terasa ini hari ke enambelas Blue dan Leo setelah perdebatan kecil mereka di rumah sakit, mereka memang tidak mempunyai status dan mereka benar-benar seperti prangko dan amplop.

Leo memeluk tubuh Blue dari belakang, menghabiskan sore mereka menonton despicable me, jangan lupa Edward turut serta dalam acara ini. Edward berada di bagian paling depan membuat Blue dengan mudahnya bila ingin memeluk Edward, Leo berada di belakang Blue. Posisi Blue berada di tengah, di apit dua laki-laki yang ia sayangi, sungguh surga.

Dagu Leo berada di bahu Blue, hijau Leo tak henti-hentinya melihat tangan Blue yang berada di atas tangannya, pasalnya tangan Leo berada di atas perut Blue. Pria berumur 26tahun itu rela jika hari-harinya dihabiskan dengan posisi seperti ini, dimana ia dengan puas mencium aroma rambut perempuan yang ia cintai, menghujani ciuman di puncak kepala Blue.

Sayangnya Leo tahu, bahwa sang waktu tak bisa berhenti menuruti perintahnya, sang waktu selalu berjalan dengan cepat tanpa mempedulikan mereka-mereka yang sedang menikmati moment kebersamaan dengan orang yang mereka kasihi.

Dua pasang mata cokelat mengintip Blue dan Leo, hingga salah satu dari mereka mengeluarkan airmata melihat apa yang sedang Leo lakukan.

"Bahkan di saat seperti ini aku merasa senang dan takut," ucap perempuan bermata cokelat itu, "aku senang melihat Leo senang tapi aku takut sesuatu itu terjadi, dan Blue sama sekali belum mengetahuinya."

Pria bermata cokelat tersebut merengkuh tubuh perempuan di sampingnya, mengelus pundak perempuan itu dengan lembut. "Aku akan bicara dengan Leo."

Perempuan hanya mengangguk. "Aku ingin bertemu dengan Anne, apa kau keberatan mengantarku, Payne?"

Payne tersenyum. "Tidak sama sekali."

Mereka pergi tanpa menoleh lagi ke arah Blue dan Leo.

Blue sedikit menoleh pada Edward yang tengah tidur di atas lengan kirinya, Blue mengubah posisi Edward membuat Leo terpaksa duduk di atas ranjangnya.

Dengan pelan Blue menaruh kepala Edward di atas bantal agar anak itu tidak terbangun, Leo menarik pergelangan tangan Blue membuat perempuan itu meringis.

"Leo," ucapnya memutar bolamatanya.

Leo tersenyum geli, jari telunjuknya berada di bibirnya memberi Blue kode agar menciumnya, kedua alis hitam Blue melengkung ke atas melihat Leo.

"Cium," ucap Leo yang hanya dibalas tatapan aneh oleh Blue, "kau hanya mencium anakku dan itu tak adil untukku selaku ayah dari Ed."

"Belum ada peraturan yang melarang mencium anak seseorang."

"Kalau begitu ...," Leo mendekat ke arah Blue hingga membuat perempuan itu sedikit menjauhkan wajahnya, tangan kanan Leo memegang kedua tangan Blue, bagaimana mungkin perempuan itu bisa melawan tangan Leo begitu besar, dan kemudian jari-jari kiri Leo menggelitik Blue, "kena kau."

Blue menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan suara yang keras mengingat laki-laki kecil tengah pulas ke alam mimpi. Air mata keluar begitu saja, perut Blue sakit, dan keringat membasahi wajahnya.

"Berhenti!" pekik Blue benar-benar tak kuat.

Leo tak mempedulikan Blue justru pria itu sekarang berada di atas Blue.

Buk.

Seketika Leo berhenti saat mendengar sesuatu jatuh beriringan dengan tangisan. Buru-buru Leo menoleh dan Blue berdiri dari posisi tidurnya. Seketika Leo menepuk keningnya dan meloncat dari tempat tidur, Leo berlutut kemudian mengangkat Edward yang tengkurap di lantai.

STAY || H.S✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang