Seperti biasa pagi hari ini susu cokelat dengan dua sosis panggang mengisi perutku, hari ini aku tidak ingin sarapan terlalu berat lantaran pukul 2 dini hari aku terbangun karna cacingku meminta makanan. Aku meneguk habis susu hangatku dan mengambil kunci mobil, langkah kakiku terhenti saat mendengar suara ponselku, alisku bertautan saat membaca pesan dari Angel.
Angel:
Aku tidak bisa hadir dalam rapat hari ini. Pastikan laporan yang kau buat kemarin kau bawa.Angel:
Kondisi ibuku sangat down, maaf:(Blue:
It's okay.
Cepat sembuh untuk ibumu❤️Aku menaruh ponselku ke dalam tasku dan berjalan menuju lobby. Memikirkan hubungan Angel dan Lucas membuatku benar-benar penasaran, belum lagi tentang Leo yang akhir-akhir ini sangat sulit untuk dihubungi padahal niatku bertanya masalah laporan tentang keuangan sudah okay atau belum, lantaran hari ini aku akan presentasi tentang pemasukan dan pengeluaran perusahaan, astaga kepalaku rasanya ingin meledak!
"Blue."
Aku menoleh melihat Malik yang ada di hadapanku, wow aku sendiri tidak sadar bahwa langkahku sudah sampai di lobby, pria berparas ketimuran tersebut tersenyum hangat padaku sambil memberiku satu map warna biru.
"Kantung matamu kenapa parah?" Malik menatapku penuh tanya, "lebih baik kau jangan datang, biar aku saja. Kau lebih baik istirahat."
Aku menggeleng mendengar ucapan Malik. "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Hanya sedikit kurang tidur karna membaca laporan-laporan ini."
"Benarkah?" Malik bertanya yang aku balas dengan anggukan, "ayo berangkat."
"Tunggu," selaku membut Malik bingung, "kenapa kau bisa menjemputku dan bagaimana kau tahu alamat apartemenku?"
Malik terkekeh membuat matanya menyipit mirip seperti Payne. "Tanyakan pada Leo, dia menghubungiku pagi-pagi buta."
Tunggu, Leo menghubungi Malik? Sedangkan aku mencoba menghubunginya tadi pagi pun ponselnya tidak aktif. Apa mungkin saat aku mengubungi Leo dia sedang bercakap dengan Malik, tapi harusnya panggilan itu bukan tidak aktif melainkan sibuk.
"Mau melamun sampai kapan?" ucapan Malik membuatku tersadar, "kau kenapa?"
Aku menggeleng kemudian berjalan mendahuluinya, ayolah untuk kali ini fokus dengan bahan presentasi Blue, masalah Leo tanyakan pada Malik setelah pertemuan nanti.
*
Dua jam berlalu dan semua berjalan dengan lancar, meskipun aku sedikit gugup saat menyampaikan presentasi tapi Malik membantuku, aku bersyukur Malik membantu sehingga rapat berjalan lancar.
Kami berada di sebuah rumah makan cepat saji, awalnya Malik ingin mengantarku pulang, tapi ternyata siaran radio mengatakan bahwa jalanan Bradford sangat padat, malas berada di mobil dalam keadaan jalanan yang padat kami memutuskan untuk singgah di rumah makan.
Tiga puluh menit waktu kami habis di sini hanya untuk berbincang-bincang, setidaknya Malik tidak kaku saat berbicara maksudku ia benar-benar terbuka tentang keluarganya, membuatku tertarik untuk menggali tentang keluarganya, bukan bermaksud apa, tapi hei aku teman Malik jadi aku berhak untuk tau, kan?
"Aku kira kau pria yang tertutup dan dingin jika membahas tentang keluarga," ucapku saat Malik mengatakan bahwa ia anak kedua dari dua bersaudara.
"Ya, wajahku yang seperti ini membuat mereka menilaiku sangat dingin," kekehnya kecil kemudian mengambil rokok yang berada di asbak biru tersebut, "ah aku punya sesuatu untukmu."