Hari Selasa.
Hari berikutnya setelah hari kepindahan mereka, Lika dan Gara masih disibukkan dengan kegiatan merapikan rumah. Lika dan Gara juga mulai membongkar satu persatu kado yang tertumpuk berantakan di ruang tengah rumah. Sebagian besar isi dari kado itu adalah peralatan rumah dan peralatan dapur.Ada beberapa kado yang isinya membuat Lika dan Gara tertawa. Lika ataupun Gara tidak tahu siapa yang memberikannya karena kado itu tidak bernama. Beberapa set lingerie dan underwear untuk Gara dengan berbagai macam motif membuat Lika dan Gara tertawa hingga mulut mereka terasa kebas dan sakit perut. Dalam hati Lika berjanji akan mencari tahu siapa yang sudah iseng sekali mengirimkan mereka kado seperti itu.
"Pakai dong, Ka." bisik Gara, mengangkat lingerie merah di udara dengan kedua tangannya.
"Kalau kamu mau aku pakai itu." Lika menunjuk lingerie di tangan Gara, "Kamu juga harus pakai ini." Lika mengangkat sebuah underwear bermotif macan ke wajah Gara.
Gara menyeringai jijik menatap underwear yang Lika pegang, mendorong tangan Lika agar menjauhkan barang itu dari wajahnya "Itu siapa yang ngasih? Seleranya jelek."
Lika mengangkat kedua bahunya, tak tahu. Sebuah ide iseng mampir di kepalanya. Dengan wajah yang berusaha menahan tawanya, Lika mengangkat lagi underwear bermotif macan tersebut dan mendekatkannya ke wajah Gara. Refleks, Gara berdiri dan melarikan diri dari tindakan iseng Lika. Kejar-kejaran antara Lika dan Gara tidak bisa terhindar lagi.
***
Hari Rabu.
Hari berikutnya setelah hari pembongkaran kado dan amplop, Lika dan Gara harus rela meninggalkan tempat tidur mereka sejak pagi hari karena harus menyelesaikan segala hal mengenai pernikahan mereka yang belum selesai. Mulai dari pelunasan baju dan katering, pengembalian baju pengantin hingga pelunasan-pelunasan lainnya yang membuat mereka baru bisa membaringkan kembali tubuh mereka di tempat tidur lima jam setelah matahari terbenam di hari itu."Gar, mau aku pijitin?" Kini, Lika sudah dalam posisi duduk dan kedua tangannya berada di kedua pundak Gara, menunggu izin Gara sebelum memijit pundak suaminya itu.
"Tidak usah, kamu juga capek. Kita langsung tidur aja." Gara merentangkan tangan kirinya dan memberi kode agar Lika meletakkan kepalanya di lengannya dengan kedua matanya. Lika yang menangkap kode itu, meletakkan kepalanya dan menghadap Gara.
"Have a nice dream." ucap keduanya bersamaan. Tidak butuh waktu lama keduanya jatuh terlelap.
***
Hari Kamis.
Hari berikutnya setelah pelunasan segala biaya, Lika dan Gara berniat untuk melakukan silaturahmi dengan tetangga-tetangga yang tinggal di sekitar rumah mereka. Oleh karena itu, saat matahari menyapa makhluk di bumi, Lika dan Gara sedang menyiapkan diri mereka masing-masing, sebelum akhirnya berakhir di meja makan untuk sarapan.Satu jam kemudian, keduanya terlihat mondar-mandir di toko kue langganan Gara dan Lika untuk membeli beberapa jenis kue dan sesampainya di rumah dengan cekatan, Lika menata kue itu kembali di kotak lain sebelum memberikannya kepada tetangga mereka.
Gara merasa menjaga silaturahmi seperti ini sangat penting apalagi mengingat Gara nantinya hanya akan ada berada di rumah ini pada hari sabtu dan minggu. Sisanya hanya akan tinggal Lika sendiri. Sebelum Gara melepaskan Lika untuk tinggal sendiri, Gara harus memastikan bahwa Lika tinggal dan berada di lingkungan yang tidak hanya nyaman dan bersahabat tetapi juga harus bisa menjaga Lika selama Gara tidak ada di sampingnya.
Awalnya Lika dan Gara hanya mengobrol sebentar di setiap rumah, namun belakangan Lika dan Gara kebablasan dan pulang ke rumah saat bintang sudah muncul di langit.
![](https://img.wattpad.com/cover/97001518-288-k257214.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
distance
Literatura KobiecaDistance /'distans/ noun an amount of space between two things or people; verb make (someone or something) far off or remote in postion or nature. Ketika kata setia tidak hanya sekedar diucapkan di mulut saja melainkan juga menepatinya...