Prolog

1.4K 55 0
                                    

"Selamat siang, Ibu Lalika dan Pak Anggara."

Sapaan itu membuat Lika dan Gara kompak memutar kepala, ke arah datangnya suara. Di dekat pintu masuk ruangan itu berdiri seorang wanita paruh baya berpakaian formal dengan rambut panjang yang tergerai menutupi pundaknya. Wanita itu tidak asing bagi Lika dan Gara. Beberapa kali dalam sebulan belakangan ini, mereka menemuinya untuk melakukan konsultasi.

Wanita itu berjalan mendekati kursi yang diduduki Lika dan Gara dengan terus tersenyum, "Saya minta maaf karena sudah membuat Ibu dan Bapak menunggu." sambung wanita itu ketika sudah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Lika dan Gara "Putri saya sedang sakit jadi dia minta ditemani makan dulu tadi."

Gara hanya mengangguk sekali ketika Lika memilih merespon wanita itu dengan berkata, "Tidak apa-apa, Bu Kinan."

Wanita bernama Kinan itu memperhatikan Lika dan Gara bergantian sebelum menarik nafas dan menghelanya pelan, "Jadi bagaimana Ibu Lalika dan Pak Anggara?" Kinan menatap Lika dan Gara bergantian saat nama mereka disebutkan, "Apakah Bapak dan Ibu sudah yakin untuk tetap bercerai?"

***

Semoga suka. Happy reading ^^

distanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang