07- Skors

30 17 6
                                    

mulmed: dimitri skad as regard adregar

***

Bagian Tujuh

"Makasih ya. Mau masuk dulu?"

Begitulah kata Oriell yang pertama di ucapkan saat turun dari motor Loui. Loui hanya mengangguk menanggapi.

"Mau masuk gak?"

Loui menggeleng artinya tidak. Cowok itu pun langsung menggas motornya tanpa pamit terlebih dahulu. Oriell langsung teriak.

"HATI-HATI YA! EH HELM LO KETINGGALAN NIH!" Belum sampai Oriell menyelesaikan kalimat-kalimatnya motor Loui sudah melaju kencang. Saking senangnya, helm Loui jadi lupa tidak di bawa. Oriell pun masuk dengan senyum senang. Namun,seketika senyumannya itu pudar saat ada suara perempuan yang ia kenal menginterupsinya.

"Pulang ama siapa lo tadi? Pacar baru?"

Begitu masuk, Oriell langsung di suguhkan pertanyaan sinis dari sang adik. "Bukan." Sebernarnya malas juga membahas tentang cowok dengan Seril. Karena nanti ujungnya pasti akan berhubungan dengan Regard.

"Halah. Tenang aja kali. Gue gak akan nikung kok. Gue mah setia sama Regard." Untung saja Oriell tadi tidak terhasut oleh ajakan Regard. Karena Oriell sudah menebak. Pasti Seril dan Regard masih menjadi sepasang kekasih. Cowok seperti Regard itu cowok yang tidak kenal puas. Sudah dapet satu cewek masih saja cari cewek lain.

"Yaudah sih." Lalu Oriell segera pergi menuju kamarnya. Daripada emosinya meningkat jika harus berbicara dengan Seril. Sementara Seril hanya mengumpat.

Masalah demi masalah semakin membuat hubungannya dengan Seril memburuk. Tidak ada lagi tawa yang dulu dibuat oleh Oriell dan Seril sehingga membuat rumah terasa nyaman. Tidak ada lagi aksi saling menjahili antara keduanya. Tidak ada juga cerita-cerita tentang pengalaman mereka berdua keluar dari mulutnya masing-masing. Dan tidak ada lagi Seril yang selalu ikut-ikutan kemanapun Oriell pergi dengan Nelvi dan Dina. Kini hanya ada pertengkaran dan tatapan sinis antara mereka.

Oriell bosan setiap kali Ayahnya pulang ia selalu mendengar Seril diceramahi dengan masalah yang berbeda-beda. Orang tua Oriell tidak tahu masalah antara Oriell,Regard dan juga Seril. Yang orang tuanya tahu hanyalah Seril yang berpacaran dengan cowok nakal, tidak punya akhlak, dan tidak pernah menunjukan sopan santun. Dan Oriell menyesal, karena telah melakukan apa yang di lakukan Seril sekarang. Yaitu berpacaran dengan Regard.

dER SCHNITTER

Bugh!

Satu jotosan berhasil mendarat di pipi Loui yang sedang membaca novelnya di taman belakang sekolah. Novelnya seketika terlempar entah kemana. Loui menatap penuh emosi pada si pelaku.

"JAUHIN ORIELL! DIA CUMAN MILIK GUE! MILIK GUE!!"

Teriak Regard emosi. Ia ingin memukul Loui sekali lagi. Tapi untungnya tangan Loui berhasil menepisnya. Ia tidak akan diam.

"Lo tau? Oriell masih sayang sama gue. Lo gausah rayu-rayu Oriell buat lupain gue!"

"Sekarang gue tanya, lo siapanya dia?" Loui mengangkat satu alisnya. Dengan berbicara santai ala Loui, cowok yang memukulnya tadi ingin muntah melihat tampang Loui yang sok tenang.

Regard memandang Loui penuh kebencian. "Pokoknya, lo jangan buat Oriell ngejauh dari gue. Kalo lo berani sama gue, Oriell udah gak aman sama gue."

"Lo emang gak punya otak. Gak punya perasaan."

Baru saja Regard ingin menjotos Loui, suara bariton menghentikan itu semua. Membuat mereka melihat ke arah sumber suara.

"BERHENTI! Apa-apaan kalian ini?! Kalian pikir ini tempat tinju?!"

"Kalian ikut sekarang juga ke ruangan bapak!"

Perintah Pak Asep yang langsung dipatuhi oleh kedua muridnya itu. Jantung Loui terasa berdegup kencang. Jujur, dari awal masuk SMA ia tak pernah ada urusan dengan yang namanya BK. Jadi sekarang dia deg-degan minta ampun. Bagaimana kalau kena skors?

Kalau Regard sih adem ayem aja. Dia sih gak sekali dua kali masuk ke ruangan BK. Dan sudah pasti alasannya dia yang jadi pelaku.

Loui dan Regard pun memasuki ruangan BK itu. Keduanya langsung diperintahkan untuk duduk di tempat yang di sediakan.

"Regard, apa kamu tidak bosan keluar masuk BK terus?" Tanya Pak Asep memandang Regard penuh keheranan.

"Lah, saya mah gimana Bapak aja. Kalo Bapak nyuruh masuk, ya saya masuk. Kalo keluar, ya keluar."

"Habis kamu ini cari masalah melulu. Ujung-ujungnya masuk BK. Mau sampai kapan kamu kayak begini, Regard?"

"Sampai saya berhenti jadi anak nakal. Terus kerjaan saya baca buku di perpustakaan." Sahut Regard sekalian menyindir Loui yang hobinya baca buku di perpustakaan.

Loui memandang cowok di sampingnya itu datar. Jauh dalam hatinya, ia sangat kesal. "Dan kamu, Loui. Selama kamu sekolah, saya rasa kamu tidak pernah masuk BK. Tapi, kenapa sekarang kamu jadi berandalan adu jotos gitu sama Regard?"

"Pak, sebelumnya saya minta maaf. Tapi sebenarnya, yang duluan menghajar itu dia. Saya hanya diam tanpa membalas."

Ada jeda sebelum Pak Asep menjawab. "Hmm, yasudah. Karna disini Bapak lihat yang ada luka lebam Loui, jadi yang Bapak hukum Regard. Ini karena sudah ada bukti ya, Regard. Jadi kamu jangan membantah." Ucap Pak Asep adil.

Loui langsung menghela nafas lega. Sedangkan Regard mengucapkan berbagai sumpah serapah bagi Loui. "Loui, kamu boleh masuk ke kelas. Jangan ulangi lagi." Perintah Pak Asep di jawab anggukan Loui.

Loui menyalami tangan Pak Asep lalu keluar dari ruangan BK. Langkahnya terhenti di depan pintu karena mendengar ucapan Pak Asep.

"Regard, terpaksa saya harus skors kamu tiga hari. Kamu sudah banyak masalah di sekolah ini."

Dan Loui saat itu juga tersenyum senang. Memang pantas Regard mendapatkan skors dari Pak Asep. Biar tau rasa harus di tindak. Walau hanya tiga hari, tapi, Loui senang. Tiga hari sekolah tanpa Regard, akan terasa nyaman.

dER SCHNITTER

"Loui! Lo gak kenapa-napa 'kan?"

Langkah panjang Loui langsung terhenti saat Oriell menghalanginya jalan. Mau ngapain lagi sih ini Oriell? Batin Loui bertanya.

"Wi jawab dong!"

"Hm?"

"Lo gak kenapa-napa?"

Loui hanya mengedikkan bahunya. "Lo gak di hukum 'kan sama Pak Asep?"

"Gak,"

"Alhamdulillah. Kalo si Regard?"

"Peduli?"

"Enggak! Nanya doang. Cemburu ya?"

"Gak. Dia di skors."

"DEMI APA? AKHIRNYA!"

"Berisik."

"Biarin. Yang penting si Regard di skors. Sekolah jadi aman tentram gak ada dia. Ayey!"

"Terserah."

***
a/n:
soal cast, cuman mau ngasi tau, kalian bisa bayangin sendiri. loui kek apa, oriell kek apa terserah kalian. kalo aku sm jasmine kebayangnya alex sm bailee dan di kehidupan nyata jg si alex sm bailee beneran taken. jadi ya kita kebayangnya mereka. kalo kalian bebas gak ada yg batesin. intinya kalian harus selalu vomment cerita ini ya, makasek💘

dER SCHNITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang