BAB 15

3.8K 328 29
                                    

bist du Ei? because ei like you - xx

***

Chiara ingin menenggelamkan dirinya ke rawa, tapi sayangnya tidak ada rawa disini. Chiara ingin melemparkan tubuhnya dari lantai 2, tapi itu pasti sakit sekali. Chiara ingin meminum racun, tapi ia tidak tahu dimana ia bisa menemukan racun yang bisa membuatnya cepat mati. Chiara ingin membakar diri, tapi ia bukan lilin. Chiara ingin jadi orang gila, tapi tidak akan pernah ada pria yang mau kepada orang gila.

Ia merasa sangat amat luar biasa malu sekali, lalu muncullah alasan yang menurutnya brilian.

"Umm, kau sudah bangun?" ucapnya basa-basi.

"Menurutmu?" skor sementara, 1-0 untuk Rick.

"Sudah.. hehehe," Chiara menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Oh please, Chiara bukan perempuan pemanen kutu dan keturunannya.

Rick hanya mengangkat sebelah alisnya memperhatikan tingkah konyol Chiara dan hal itu membuat Chiara semakin tak punya muka.

"Jadi?" lanjut Rick sesaat kemudian.

Chiara tau kemana arah pembicaraan ini, tapi dia berpura-pura polos dan tak mengerti. "Jadi apa, Rick? Kau harus tidur lagi. Ini masih jam 11 malam," ujarnya dengan nada lembut penuh dusta.

"Tidak sebelum aku mendapat penjelasan," balas Rick.

Gadis itu menimbang-nimbang sebentar sebelum memberikan alasan terbaiknya, "Marie memintaku mengirimkan fotomu, aku tak tega membangunkanmu, jadi yah...." jawab Chiara takut-takut.

"Lalu?" suara Rick terdengar mengintimidasi dan rasanya Chiara ingin tiduran di atas salju tanpa mengenakan sehelai benangpun. Baginya itu terasa lebih baik daripada berhadapan dengan Rick yang mengeluarkan aura menyeramkan.

"La-lalu aku mengambil fotomu," Chiara tak berani menatap Rick.

"Kenapa kau harus ikut difoto bersamaku?" tanya Rick. Skak! 2-0 untuk Rick.

"Ohh, dia juga ingin melihatku."

"Ohh," hanya itu yang dikeluarkan dari mulut Rick, ia sudah memposisikan tubuhnya lagi untuk tertidur. Chiara membuang nafas lega, Rick begitu mudah dibohongi, bodoh sekali.

Setalah 2 menit berlalu tanpa pembicaraan, Chiara memutuskan untuk merebahkan kembali tubuhnya. Ia baru ingat jika ia belum membalas pesan Lexie dan ia pun membalasnya.

Chiara: aku hampir saja mati.

Dalam hitugan detik, balasan Lexie masuk ke ponselnya.

Lexmon: warum? (Kenapa)

Chiara: Rick tau jika aku mengambil fotonya, sial!

Lexmon: ohahahahhaha, Chiara rasanya aku ingin tertawa sampai semua usus 12 jariku terkepang dengan rapi! Hahha

Chiara: terserah kau saja. Aku mau tidur, bye!

Lexmon: hahahaha bye!

Chiara meletakkan ponselnya dan mencari posisi nyaman untuk tertidur.

"Chiara, kau tak pandai berbohong. Jangan gunakan kakakku sebagai tameng karena aku sangat mengetahui bagaimana dirinya," ucap Rick.

Check mate! Ralat! Ternyata Rick tidak mudah dibohongi! Skor akhir, 3-0 untuk Rick.

***

Rick tahu saat Chiara mengambil fotonya, tetapi ia tetap melanjutkan acting-nya. Ia juga tahu jika Chiara dan entah siapa yang orang berbicara dengannya, sedang membicarakan dirinya. Dalam hati ia merasa senang, Chiara membicarakannya, itu artinya Chiara memikirkannya. Gadis itu memang mudah terbaca dan Rick menyukainya. Ia tak perlu susah-susah bermain teka-teki dengannya.

Liebe, ChiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang