are you sure you are not a tower? because Eiffel for you - flirtoty on Instagram
***
Sial! Wanita ini adalah ancaman!
Chiara memperhatikan gerak gerik wanita itu, ia bertanya-tanya dalam hati, apakah ia tahu jika pasiennya adalah seorang pemuda tampan dan rupawan? Apakah ia tahu jika pasiennya adalah seorang pria yang sangat mudah disukai? Kesimpulan yang bisa ia ambil, ia tidak menyukai wanita ini, titik!
Ia lalu menutup pintu dan mengarahkan wanita itu ke ruang keluarga, dimana Rick sedang menonton televisi. Wanita itu hanya mengikuti Chiara tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
"Rick," panggil Chiara dan berhasil mengalihkan tatapan Rick. "Dia adalah terapismu, maaf, siapa namamu?" tanya Chiara pada wanita itu.
Wanita itu terlihat kaget, Chiara tahu jika wanita itu sedang memperhatikan Rick, tetapi pria itu tidak memperdulikannya. "Oh, hmm aku Imogen Bergsteiger," ujar wanita itu lalu mengulurkan tangannya pada Rick. Rick membalas uluran tangan itu beberapa detik lalu melepaskannya. Chiara bisa melihat jika Imogen tidak terima saat genggaman tangannya dilepas. Chiara ingin tersenyum puas, ia ingin mengejeknya karena si Imogen-Imogen itu diacuhkan Rick.
Chiara melirik jam tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 8.20 pagi dan ia harus segera berangkat. "Rick, aku berangkat sekarang, jika kau memerlukan bantuan, hubungi saja aku," ucap Chiara. Bantuan jika wanita ular ini 'mematuknya'.
"Chiara, aku tidak mempunyai nomormu," ujar Rick. Ia menyodorkan ponselnya kepada Chiara, "Simpanlah nomormu," pintanya. Chiara mengangguk dan mengambil ponsel Rick, ia mengetikkan nomornya, lalu menyerahkannya kembali pada Rick.
"Aku berangkat Rick, wünsche dir einen schönen Tag," (semoga harimu menyenangkan)
"Kau juga," balas Rick.
Entah karena Chiara terlalu lebay atau labil, ucapan Rick membuatnya bahagia. Rick mengharapkan agar harinya menyenangkan, dan itu cukup untuk Chiara. Terlebih lagi saat pria itu meminta nomornya, bolehkah Chiara menabrakkan dirinya ke Straßenbahn karena saking bahagianya?
Gadis itu meninggalkan kediaman keluarga Krieger dan menuju ke tempat kursusnya. Senyum tak pernah hilang dari wajahnya, ia merasa Rick mulai mendekat lagi padanya. 'Oh Rick, mengapa kau suka sekali menarik ulur hatiku?' bisik Chiara. Tetapi ia tidak peduli, ia terlanjur bahagia dan ia akan menikmati setiap detik yang ia lalui.
Chiara sampai ke tempat kursusnya pukul 8.50 pagi, masih ada waktu untuknya bersantai. Lexie yang melihat Chiara hari ini tidak tahan untuk menggodanya, ia tahu pasti alasan Chiara tersenyum seperti orang gila adalah pria tampan yang fotonya ia kirim tempo hari.
"Chiara, ceritakan padaku apa yang terjadi!" Lexie duduk di samping Chiara.
Chiara tidak sadar dengan kedatangan temannya itu, ia menoleh ke arah Lexie yang memandangnya dengan raut wajah penasaran dan menggoda.
"Um, tidak ada," bohong Chiara.
Lexie tersenyum meremehkan, tidak mempercayai ucapan Chiara, "Apa yang terjadi dengan si tampan?" tembaknya langsung.
"Oke oke, kau selalu tahu jika aku bohong," ia menghela nafas dalam lalu melanjutkan, "Pagi tadi Rick meminta nomor ponselku, ia juga berharap semoga hariku menyenangkan," Chiara tersenyum mengingat kejadian tadi pagi. Ia tidak mau memikirkan apa yang sedang Rick dan Imogen lakukan.
"Mas que merda! (WTF [portugese]) Itu benar-benar kemajuan yang sangat pesat!" ucap Lexie girang.
Chiara mengalihkan pandangannya ke arah lain karena malu terlihat tersenyum-senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liebe, Chiara
ChickLit-COMPLETED- Chiara adalah seorang gadis biasa, berasal dari keluarga biasa, menjalani kehidupan yang biasa, tetapi memiliki mimpi yang luar biasa. Mimpinya satu, yaitu menginjakkan kakinya di negara yang dijuluki der Panzer. Negara tersebut tak lain...