on the scale from 1 to 10, you're a 9 and I'm the one you need - flirtory on instagram
***
"Rick lumpuh." Lirih Frau Krieger.
Kedua wanita yang awalnya duduk dengan posisi menyandar ke sandaran kursi, sontak menegang. Wanita yang lebih tua terlihat memegang dadanya sambil menangis dalam diam. Di sebelahnya, seorang wanita yang lebih muda terlihat membelalakkan matanya sehingga nyaris keluar.
'Tidak! Rick tidak mungkin lumpuh!' teriak Chiara dalam hati.
Frau Stockinger membuka suara setelah berusaha menetralkan perasaannya, "Kenapa? Bagaimana bisa? Apakah Rick bisa kembali normal?" Frau Stockinger belum bisa menerima kenyataan. Pasalnya, ia tahu jika anaknya Rick adalah seorang pria ambisius, penuh semangat dan memiliki tujuan hidup yang luar biasa. Ia dapat melihat semangat yang selalu berkobar dalam diri anak lelakinya tersebut. Meskipun dalam keadaannya yang terpuruk–setelah dikhianati mantan calon tunangannya, Vanessa– ia tetap bekerja dengan gigih dan mengesampingkan hatinya yang sedang kacau.
"Ma, Rick terjatuh dengan kondisi duduk ke jurang sedalam 7 meter. Pinggulnya retak dan ada beberapa saraf yang terjepit. Rick bisa kembali normal lagi dengan menjalani terapi tapi mungkin membutuhkan waktu setahun atau lebih. Kita harus bersabar, Ma. Kita harus memulihkan pinggulnya terlebih dahulu, baru kemudian kita bisa melanjutkan terapinya dan memanggil fisioterapis, sekalian membantunya untuk belajar berjalan." Jelas Frau Krieger panjang lebar.
Frau Stockinger merasa sedikit lega, tak berbeda pula dengan Chiara. Ia tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya kepada Rick, ia tidak bohong, sejujurnya ia memiliki ketertarikan terhadap pria itu. Terasa cepat memang, tapi ia benar-benar tidak bisa mengendalikan hatinya. 10 hari bersama Rick, ia bisa mengetahui bagaimana sifat asli pria itu. Tidak terlalu buruk sebenarnya, sikap juteknya hanya ia gunakan sebagai tameng. Ia melindungi dirinya dari bahaya sakit hati, seperti yang pernah ia rasakan.
"Marie, bagaimana dengan perawatan Rick? Apakah dia akan dirawat disini atau di Jerman?" tanyanya lagi. Frau Stockinger hidup sendirian di Swiss dan tidak bisa merawat Rick seorang diri.
"Ma, asuransi kesehatan Rick hanya berlaku di Jerman. Mungkin kita harus memindahkannya ke Jerman."
"Tapi Marie, aku tak bisa merawatnya," ujar Frau Stockinger sedih.
Frau Krieger lalu mengalihkan pandangannya kepada Chiara, "Chiara, maaf jika aku meminta terlalu banyak darimu," gantung Frau Krieger membuat Chiara penasaran. Chiara memperlihatkan wajah bingungnya dan Frau Krieger mengerti maksudnya.
"Ini memang tidak ada di dalam kontrak, tapi bisakah aku meminta bantuanmu? Aku meminta dengan sangat," Mohon Frau Krieger.
Chiara yang semakin bingung lantas bertanya, "Bantuan apa yang kau maksud, Marie? Aku akan membantumu jika bisa."
Frau Krieger melirik ibunya sebentar lalu melanjutkan ucapannya, "Apakah kau bersedia membantuku merawat Rick? Kau tetap melakukan tugasmu yang berhubungan dengan Anne, kau juga masih bisa mengikuti kursusmu. Kau hanya menjaganya selama hari kerja, aku yang akan menjaganya saat akhir pekan."
Chiara bingung harus berkata apa, ia ingin menolak tawaran tersebut karena ini berbahaya bagi keselamatan hatinya. Chiara akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama Rick dan hal itu akan membuat Chiara semakin memperdalam perasaannya kepada Rick. Sedangkan menolak tawaran Frau Krieger adalah kesalahan, keluarga Krieger sudah sangat baik kepadanya dan ini saatnya ia membalas kebaikan mereka. Setelah berpikir cukup matang, ia mengetahui jawabannya.
"Baiklah, aku sanggup."
Senyum di bibir Frau Krieger dan Frau Stockinger merekah, menggantikan kerutan-kerutan dalam di dahi mereka dan tatapan memohon yang mereka perlihatkan selama menunggu keputusan Chiara. "Terima kasih banyak, Chiara. Terima kasih. Kami akan menambahkan uang sakumu. 40 Euro per hari. Kau setuju? Atau kau ingin lebih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Liebe, Chiara
ChickLit-COMPLETED- Chiara adalah seorang gadis biasa, berasal dari keluarga biasa, menjalani kehidupan yang biasa, tetapi memiliki mimpi yang luar biasa. Mimpinya satu, yaitu menginjakkan kakinya di negara yang dijuluki der Panzer. Negara tersebut tak lain...