BAB 10

3.9K 378 7
                                    

are you Wi-Fi? cause I'm feeling a connection - flirtory on instagram

***

"Kami menemukan tubuh yang teridentifikasi bernama Roderick Stockinger di dasar tebing sebelah barat."

Dan saat itu Chiara merasakan gunung es yang berada di dekatnya runtuh dan menimpanya.

'Tidak! Tidak mungkin Rick meninggal! Itu bukan Rick!' Batin Chiara menjerit-jerit. Ia tidak terima jika ternyata pria itu meninggalkannya secepat ini. Memang Chiara tidak menyukai Rick, tetapi bukan berarti ia membencinya. Sejak momen sarung tangan, hati Chiara melunak dan sedikit demi sedikit terbiasa dengan kehadiran Rick di sekitarnya. Kutuklah hatinya yang tidak berjalan berirama dengan otaknya. Tapi hati adalah organ tubuh paling egois bukan?

Lamunan Chiara di sadarkan oleh tepukan pelan di pundaknya, ia tidak mendengarkan kelanjutan berita yang disampaikan kedua pria tadi. Ia terlalu kaget dan otaknya harus mencerna setiap huruf yang keluar dari mulut kedua pria tersebut.

'kami menemukan tubuh yang teridentifikasi bernama Roderick Stockinger di dasar tebing sebelah barat'. Kalimat itu terus-menerus berputar di kepalanya.

Chiara menoleh ke arah Frau Krieger yang tadi menyadarkannya dari lamunan panjang, kemudian Frau Krieger langsung memeluk Chiara lalu menangis. Perasaan Chiara bercampur aduk, antara penasaran, kaget, bingung dan sedih. Ia membalas pelukan Frau Krieger dan berusaha menenangkannya, sedangkan Anne memeluk kaki ibunya. Di tempat yang agak jauh, ia melihat Herr Krieger sedang berbicara dengan seorang lelaki bertubuh agak pendek.

Tak lama kemudian, Herr Krieger kembali dan mengisyaratkan Chiara, Anne dan Frau Krieger untuk mengikutinya. Tidak ada sepatah kata pun yang diucapkan. Ia hanya berjalan dengan tergesa-gesa dan menuntun mereka untuk naik ke kereta gantung.

Setelah sampai, Herr Krieger meminta mereka menunggu sedangkan ia menghampiri petugas yang berdiri di samping mobilnya.

"Bawa kami sekarang," Ucapnya khawatir dan petugas tersebut mengangguk lalu mempersilahkan mereka masuk ke mobil.

Di perjalanan, Frau Krieger terus menangis dan Chiara tidak henti-hentinya berdoa semoga Rick baik-baik saja. Tidak seperti biasanya, Anne hanya diam sambil memeluk ibunya dari samping.

"Mutti, apakah Ricky baik-baik saja?" Suara Anne memecah keheningan. Frau Krieger mengusap airmatanya lalu menoleh ke arah Anne.

Airmata mulai menggenang di pelupuk mata Anne, ia takut dengan jawaban yang akan dilontarkan ibunya, "Mutti tidak tahu, mari kita berdoa untuk Ricky," Ucap Frau Krieger berusaha kuat di depan Anne.

Chiara bingung harus melakukan apa, ia hanya mengelus tangan kanan Frau Krieger seolah mengirimkan kekuatan. Frau Krieger pasti sangat takut dan tidak tenang saat ini. Kematian ayahnya dan Bismarck terasa masih meninggalkan luka di hatinya. Sekarang, ia belum siap dan sanggup kehilangan Rick, atau siapapun orang yang di sayanginya.

Mobil yang dikendarai mereka tidak bisa melaju dengan kencang, salju yang mulai turun mengakibatkan jalan menjadi licin dan mereka tidak mau mengambil resiko. Akhirnya, setelah perjalanan yang penuh dengan kegelisahan, mereka sampai di rumah sakit.

Mereka langsung menuju meja resepsionis dengan tergesa-gesa dan menanyakan pasien bernama Roderick Stockinger. Petugas rumah sakit memberitahukan jika Rick masih ditangani di unit gawat darurat.

Tanpa diketahui siapapun, Chiara bisa bernafas sedikit lega karena Rick sedang ditangani. Itu artinya Rick masih hidup, walaupun ia tidak tahu kemungkinan apa yang akan terjadi. Chiara lalu mengikuti langkah keluarga Krieger menuju depan unit gawat darurat dan duduk di kursi tunggu. Mereka harap-harap cemas dan tak henti-hentinya berdoa. Herr dan Frau Krieger memutuskan tidak menghubungi Frau Stockinger untuk saat ini, karena mereka akan menunggu hasil akhir dan kondisi Rick. Mereka tidak ingin membuat Frau Stockinger khawatir berlebihan, itu tidak baik bagi kesehatannya.

Liebe, ChiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang