Liebe, Chiara

BAB 22

Are you living in South Korea? Because you are my Seoul-mate - xx

***

Chiara tercengang selama beberapa detik, apa tadi yang Rick bilang? Apakah dia tidak salah dengar? Apakah benar jika ia sedang tidak bermimpi? Ia sangat terkejut, tentu saja terkejut dalam konotasi yang baik. Bagaimana tidak, selama ini ia selalu berharap jika Rick membalas perasaannya, dan sekarang? Pria itu benar-benar membalas perasaannya, malah memintanya untuk menjadi kekasihnya!

"Chiara?" Panggilan Rick membuyarkan lamunannya.

"Ya?" Tanyanya kikuk, ia sangat bahagia sampai rasanya ia ingin meledakkan lambungnya.

"Jadi, bagaimana jawabanmu?" Rick mempertegas kembali pertanyaannya.

Chiara terlihat pura-pura berpikir, kemudian mengangguk dengan antusias, "Tentu saja 'ya', bodoh!" Jawabnya dengan senyum 2 sentimeternya.

Rick yang sejak tadi harap-harap cemas pun ikut tersenyum lega lalu membuka tangannya untuk menyambut Chiara, tanpa menunggu, gadis itu pun menghambur kedalam pelukan kekasihnya. 'Ah, kekasih,' gumamnya dalam hati. Entah mengapa, kata itu terdengar sangat manis dan indah, sampai rasanya Chiara ingin memakan semua bunga yang ada di kamarnya ini.

Mereka berpelukan selama beberapa menit, keduanya saling enggan melepaskan, seakan-akan pelukan bisa menyalurkan semua perasaan yang sama-sama mereka miliki, detak jantung keduanya yang sangat kencang seakan mewakilkan jika keduanya sedang dalam euforia. Chiara mencintai Rick, dan Rick mencintai Chiara. Sesederhana itulah alasan mereka bahagia.

Rick melepaskan pelukannya saat keduanya sama sekali tidak membuka suara, "Chiara," Panggilnya.

"Ya, Rick?"

"Kau tahu, dua hari terakhir ini aku sangat gila, kalang kabut, dan rasanya ingin selalu mencaci maki semua orang, termasuk Anneliese-ku yang tak bersalah," ucap Rick sambil mengelus rambut hitam Chiara.

"Kenapa, Rick?" Tanya Chiara yang tak mengerti.

"Aku membayangkan apa yang sedang kau dan si lumba-lumba itu lakukan di Köln, aku sangat marah pada diriku sendiri karena aku tak bisa melakukan apapun. Andai saja aku bisa menggunakan kedua kaki sialanku ini, aku akan menyusulmu kesana dan membawamu pulang," Ujar Rick sebal.

Chiara tertawa melihat ekspresi Rick yang menurutnya lucu, satu lagi hal yang baru ia tahu, Rick terlihat menggemaskan saat sedang merajuk. Chiara memegang tangan Rick yang sedang memainkan rambutnya, "Kau tak usah khawatir, Rick. Kami hanya teman," Jawab Chiara meyakinkan. Rasanya, agak miris saat ia menyebut kata teman. Bagaimanapun, Sebastian pernah menanamkan banyak sekali bunga di taman hatinya, bagaimanapun juga pria itu pernah menjadi alasannya tersenyum dan tertawa.

"Hanya teman? Benarkah?" Tanya Rick tak yakin.

"Hanya teman, Rick. Aku mencintaimu," Jawab Chiara yakin.

Rick tersenyum dan menangkup kedua pipi Chiara dengan kedua tangannya, "May I?" Tanyanya pada Chiara. Wanita itu hanya membalasnya dengan anggukan mantap dan sepersekian detik kemudian, kedua bibir mereka sudah saling mengklaim.

Chiara hanyut dalam ciuman Rick, bibirnya lembut dan manis seperti marshmallow, perasaannya membuncah dan ia pun tak mau kalah dengan serangan Rick. Keduanya sama-sama menutup mata, biarkan saja bibirnya yang saling berkontak.

Merasakan balasan ciuman Chiara yang tak kalah agresifnya, Rick menggoda bibir bawah Gadisnya dan menghisapnya kuat. Chiara yang terhanyut dalam peperangan bibir ini melenguh, membuka mulutnya sedikit dan menikmati setiap gelenyar aneh yang menjalar ke setiap sel yang ada di tubuhnya. Saat Chiara membuka mulutnya, Rick mengambil kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya untuk bertamu ke dalam mulutnya dan bertemu dengan penghuni di dalamnya. Chiara semakin gila dibuatnya, lidah Rick terasa hangat dan manis, seperti cokelat hangat yang ia selalu minum setiap pagi selama musim dingin ini. Chiara tidak pandai dalam hal french kiss, tetapi ia bisa menyelaraskan gerakan lidahnya dengan lidah Rick. Mereka bukan hanya terhanyut, tetapi terseret dalam gelombang kenikmatan yang kali ini, rasanya berkali-kali lebih nikmat. Saat keduanya sudah merasa kehabisan nafas, keduanya saling melepaskan pangutannya dan saling menghapus sisa-sisa cairan kenikmatan mereka.