BAB 3

8.4K 526 12
                                    

can I follow you home? because my parents always told me to follow my dreams - flirtory on instagram

***

Pukul 1.05 siang, Lufthansa yang dinaiki Chiara lepas landas. Perjalanan Frankfurt-Düsseldorf hanya membutuhkan waktu 50 menit, oleh karena itu Chiara memutuskan untuk menikmati pemandangan Jerman dari ketinggian. Ia berpikir, bagaimana jika ternyata keluarga Krieger tidak menyukainya? Bagaimana jika ekspektasinya tidak sesuai realita? Bagaimana jika ternyata ia tidak sesuai dengan yang keluarga Krieger harapkan? Ia menghembuskan nafas kasar, membenci kebiasaan berprasangka buruknya yang kadang mengganggu. Bukan, bukan berarti Chiara orang yang pesimis, tapi kemungkinan selalu mempunyai 2 jawaban yaitu hasil yang baik atau buruk.

Tidak terasa pesawat yang Chiara naiki sudah mendarat di bandara Düsseldorf, ia memutuskan untuk menelpon Frau Krieger dan memberitahukan posisinya. Akhirnya setelah menunggu selama kurang lebih 5 menit, seorang wanita dan seorang anak perempuan menghampirinya.

"Herzlich Willkommen in Düsseldorf, Chiara!" (selamat datang di Düsseldorf) Frau Krieger tersenyum dan mengulurkan tangannya.

Chiara senang dengan sambutan hangat yang diberikan Frau Krieger dan ia menjabat tangan wanita berusia 42 tahun itu. "vielen Dank, ( terima kasih banyak ) Frau Krieger," Ucapnya lembut.

"Marie, panggil saja aku Marie," Frau Krieger mongoreksi. Chiara hanya mengangguk menyetujui.

"Hallo, Ich bin Anneliese, (halo, aku Anneliese) panggil aku Anne. Willkommen, Chiara! Bagaimana perjalananmu?" Seorang anak berusia 6 tahun berkata dengan riang.

Chiara menyamakan tingginya dengan Anne dan menjawab, "Perjalananku sangat menyenangkan dan aku sangat menikmatinya. Terima kasih sudah menjemputku," Lalu ia mengelus lembut pundak sebelah kirinya.

"Baiklah ayo kita pulang. Anne sudah mempersiapkan kamar untukmu," Frau Krieger mengusulkan dan akhirnya mereka pulang ke kediaman keluarga Krieger.

Keluarga Krieger tinggal disebuah Wohnung-semacam apartemen - di Stadtbezirk 3, yang merupakan salah satu daerah terpadat dan tersibuk di Düsseldorf. Di Jerman tempat tinggal tidaklah murah dan karena banyaknya keluarga yang merupakan keluarga kecil, maka mereka memilih untuk tinggal di Wohnung atau apartemen. Sebenarnya keluarga Krieger bisa saja membuat rumah sendiri di pinggiran kota Düsseldorf, mengingat mereka berpenghasilan cukup tinggi. Herr Krieger berprofesi sebagai insinyur dalam bidang tata kota sedangkan Frau Krieger adalah seorang konsultan keuangan. Tetapi karena tempat bekerja mereka berada di pusat kota dan mereka tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu di jalan, akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di Wohnung.

Wohnung keluarga Krieger terletak di lantai 3, secara total bangunan ini terdiri dari 5 lantai. Menurut Chiara, tempat tinggal keluarga Krieger ini termasuk luas dan elit karena disana terdapat 4 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 ruang tamu, 2 kamar mandi dan dapur yang terhubung dengan ruang makan. Warna putih dan beberapa gradasi warna abu-abu mendominasi di semua ruangan, kecuali kamar Anne yang didominasi pink.

Chiara diarahkan ke sebuah kamar yang berada disamping kamar Anne. Ia sangat terkejut saat melihat sebuah kertas berukuran 50x30cm yang tertempel di pintu. Di kertas itu terdapat sebuah tulisan 'welcome home, sister' dan juga gambar 2 orang perempuan. Chiara sangat terharu dan menitikkan airmata, ia tahu siapa yang menempelkan gambar ini. tanpa pikir panjang, ia langsung memeluk Anne. "Terima kasih, Anne, aku sangat bahagia," Ucapnya dengan sungguh-sungguh.

"Sama-sama, Chiara. Kau harus berjanji jika kau akan menjadi kakakku," Anne membalas pelukan Chiara dengan sayang.

Pemandangan ini membuat Frau Krieger terharu, "Kami berharap banyak padamu, Chiara. Anne sangat membutuhkan sosok seorang kakak dan kami percaya kau akan menjadi kakak yang baik untuknya," Frau Krieger tersenyum dengan lembut.

Liebe, ChiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang