BAB 30

3.8K 305 75
                                    


If they ask you about me, tell them: "she was the only one who loved me honesty but I broke her"- xx

***

Chiara menghela nafas kuat-kuat. Udara Jakarta ternyata sedikit ia rindukan. Orang bilang Jakarta adalah kota yang full of shits, tetapi Chiara suka tinggal disini, walaupun dalam beberapa kesempatan, ia sering mengeluh dan bosan dengan keadaan Jakarta.

Ia menuju pintu kedatangan di terminal 2D. Ia melihat seorang pria yang telah berada di sampingnya sejak rohnya ditiupkan oleh Tuhan ke rahim ibunya, yaitu ayahnya.

"Ayah!" Panggil Chiara dan ia langsung memeluk ayahnya.

"Chia! gimana tadi perjalanannya?" Sapa ayahnya. Chiara memang dipanggil Chia oleh keluarganya, karena menurut cerita ibunya, waktu kecil Chiara tidak pernah menoleh jika dipanggil sesuai nama aslinya. Tapi saat dipanggil Chia, ia akan langsung menoleh atau menyahut.

"Baik yah, tapi Chia masih jetlag sekarang," Keluhnya.

"Yasudah, ayo kita pulang dulu baru ke rumah sakit. Tak lama setelah ibumu berbisik di telinga nenek tentang kepulanganmu, nenekmu sedikit demi sedikit mulai pulih dan sadar," Jelas ayah."

"Benarkah? Wah, syukurlah kalau begitu. Chia tak sabar bertemu nenek," Ucapnya bahagia.

"Jadi?" Tanya ayah.

"Ke rumah sakit dulu ya yah, sebentar saja. Abis itu baru pulang," Tawar Chiara.

"Emang ayah bisa nolak?" Sindir ayahnya dan mereka pun tertawa.

***

Di rumah sakit, Chiara bertemu dengan tante dan sepupunya. Dan Chiara pun langsung memeluk tantenya.

"Wih orang Jerman, betah banget kayaknya disana?" Ujar sepupunya, Wisnu.

"Betah ga betah, emang lu mau beliin gue tiket PP Indo-Jerman bang?" Tanya Chiara.

"Apalah daya gue yang cuma mahasiswa biasa," Ucap sepupunya penuh drama.

"Iya, cuma mahasiswa S2 LPDP di UGM. Yang sekalinya dapet proyek sama dosen, bisa beli Yaris," Sindir Chiara.

"Haha Chia, pasti mama cerita ya?" Tanya Wisnu.

"Engga, ibu yang cerita."

"Haduh pinteeer, pasti itu ibu kamu tau dari mama, dasar ibu-ibu," umpatnya kesal dan Tante Maya hanya memberikan pelototan seram kepada anak sulungnya itu.

"Yaudah, Chia masuk dulu ya, kangen nenek," Pamit Chiara kepada tante dan sepupunya.

"Beda lah cucu kesayangan mah, aku mah apa atuh cuma sebutir pasir di gurun Sahara," Ujar Wisnu yang lagi-lagi sangat dramatis. Chiara memang cucu perempuan satu-satunya, karena ketiga sepupunya, yaitu anak dari tante Maya, adalah laki-laki, sedangkan Chiara adalah anak tunggal.

"Dah ah diem, ntar traktir pokoknya," Lalu Chiara pun memasuki ruang inap neneknya.

***

"Nek?" Sapa Chiara pelan.

"Chia?"

"Ya nek, ini Chia," Jawab Chiara. "Chia kangen nenek," Ujarnya.

"Nenek juga kangen Chia. Chia makin cantik sekarang," Puji neneknya.

"Chia kan cantik dari dulu nek ehehe," Jawab Chiara. "Nenek cepet sembuh ya," Pinta Chiara.

Liebe, ChiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang