BAB 17

3.7K 332 17
                                    

Sometimes I wonder if love is worth fighting for. Then I look at you, I'm ready for war - Pinterest

***

Keesokan harinya, setelah mengantarkan Anne ke sekolah, ia kembali ke kediaman keluarga Krieger. Ia tidak tahu harus melakukan apa hari ini, mungkin menyetrika pakaian atau membereskan rumah merupakan ide yang baik.

Sesampainya di Wohnung, Chiara tidak menemukan Rick dimanapun. 'Mungkin dia masih tidur,' pikirnya. Ia memutuskan untuk berganti baju rumahan, sepasang celana legging dan kaos pendek, lalu mengumpulkan pakaian-pakaian yang akan di setrika. Ia memasang headset dan memutar lagu dengan volume yang lumayan kencang, selama menyetrika, ia ikut bersenandung, mengikuti alunan lagu-lagu yang berputar secara begantian. Pakaian yang ia setrika kali ini tidak terlalu banyak, selain pakaiannya dan keluarga Krieger, kali ini ia juga menyetrika pakaian Rick. Hatinya berbunga-bunga saat memikirkan kejadian di rumah sakit dulu. Ketika ia mencium Rick, ketika namanya adalah hal yang pertama kali disebut saat pria itu siuman, saat Rick menggenggam tangannya kuat, dan saat ia kepergok mengambil foto pria itu saat terbangun.

Chiara mengangkat baju itu lalu menghirup aromanya, bajunya memang sudah dicuci tapi harum tubuh Rick masih tertinggal disana. Chiara menyukai bau Rick, tidak terlalu menyengat dan berlebihan. Ia sangat ingin suatu saat nanti ia memeluk pria itu, menghirup langsung aroma tubuhnya dan mendengarkan detak jantungnya. Ia tergila gila pada Rick, dan ia baru menyadarinya.

Chiara menikmati pekerjaannya bersama keluarga Krieger, ia merasa dihargai dan dilindungi. Meskipun pada awalnya banyak sekali perbedaan diantara mereka dan sulitnya berkomunikasi, mereka bisa mengatasinya sekarang. Chiara tahu bagaimana Frau Krieger tidak menyukai makanan yang mengandung terlalu banyak bawang, ia tahu jika Herr Krieger tidak menyukai makanan pedas, dan ia juga tahu bahwa si kecil Anneliese tidak menyukai nasi.

Pada hari kedua Chiara tinggal bersama keluarga Krieger, ia mengeluarkan makanan khas Indonesia berupa orek tempe dan kentang serut yang ibunya siapkan dari rumah. Keluarga Krieger penasaran dengan rasa makanan-makanan tersebut, lalu saat mencobanya, Herr Krieger langsung merasakan kepedasan dan Frau Krieger merasa mual karena terlalu banyak bawang. Mereka meminta maaf kepada Chiara karena reaksi mereka terhadap makanan Indonesia yang dibawa Chiara kurang baik, tetapi ia memakluminya. Setiap orang mempunyai selera masing-masing, apalagi mereka berasal dari negara yang sangat berjauhan.

Lain Frau dan Herr Krieger, lain juga Chiara. Setiap pagi, porsi sarapan mereka tidak terlalu banyak. Padahal saat di Indonesia, Chiara biasa menghabiskan 1 porsi penuh uduk atau 1 porsi lontong sayur. Memang seharusnya makanan yang dikonsumsi setiap pagi tidak terlalu banyak dan mengandung banyak karbohidrat, tetapi karena sudah terbiasa, Chiara merasa selalu kelarapan setiap pagi. Ia terlalu gengsi untuk menambah porsi sarapannya. Oleh karena itu, dalam perjalanannya menuju tempat kursus, ia selalu menyempatkan membeli makanan.

Chiara tersenyum saat mengingat hari-hari pertamanya di Jerman, ia memang banyak tahu tentang kebudayaan Jerman, tetapi tetap saja ia masih merasakan culture shock arena teori tidak selalu sama dengan praktek.

Saat lagu kesukaan Chiara yang berjudul All I Ask berputar, Chiara tidak bisa menahan diri untuk bernyanyi. Ia menyukai lagu ini, apalagi liriknya yang sesuai dengan hubungannya dengan Rick saat ini.

All I ask is if this is my last night with you

Hold me like i'm more than just a friend

Give me a memory I can use

Take me by the hand while we do what lovers do

It matters how this ends

Liebe, ChiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang