Bagian 1 - Senja Anjani Putri

29K 750 17
                                    


Senja Putri Anjani,panggil saja dia Senja.

Hari ini Senja mulai masuk sekolah barunya di Bandung. SMA 45 Bandung,dia tak pernah menyangka akan pulang lagi ketempat dimana dia lahir,ya memang dulu dia tinggal di Yogyakarta tempat neneknya namun sekarang dia harus pindah karena kehendak ayahnya

"Semoga sekolah baruku menyenangkan,Amin"

"Senja cepat sayang,ayahmu sudah
menunggu ini sudah siang"

"Iya bunda,sebentar"
Senja langsung keluar dari kamarnya

"Kok lama sayang?"
"tadi senja beresin buku dulu bun,ayah mana?"

"Itu ayah sudah nungguin kamu di mobilnya,oh iya bunda sudah siapin bekal buat kamu itu udah di mobil ayah"
"iya bunda,makasih ya bunda, Senja berangkat,assalamualikum" Senja mencium tangan bundanya dan berharap hari ini hari yang menyenangkan.

Pagi ini jalanan sangat macet,maklum Bandung adalah salahsatu kota besar di Indonesia dan ini juga hari senin waktunya orang-orang beraktifitas kembali setelah weekend berlangsung 2 hari

"Ayah,kok lama sih Senja bentar lagi upacara,gimana dong, mana senja anak baru lagi"

"Yaudah sayang,kamu sekarang naik ojek aja ya,ini pasti macetnya lama"

"Yaudah,Senja duluan ya yah,ayah hati-hati assalamualaikum"
"Kamu juga hati-hati"

Setelah cukup lama Senja naik ojek,akhirnya dia sampai juga di sekolah walaupun telat 20 menit.

"Makasih ya mang,ini uangnya"

"Ini kembaliannya neng"

"Mamang ambil aja kembaliannya,saya buru-buru"

Memang begitu Senja, walaupun sedang terburu-buru tapi dia tetap sopan terhadap orang tua.

"Makasih neng"

Senja sudah tidak ada ditempatnya,dia berlari menuju ke lapangan upacara,namun usahanya sia-sia dia tetap saja terlambat,dan terpaksa harus berbaris diantara deretan siswa-siswa yang terlambat.

"Kenapa tadi aku harus berlari kalau ujung-ujungnya terlambat juga" keluh dalam batinnya.

30 Menit sudah berlalu dan upacarapun masih berlangsung namun tiba-tiba ada satu orang yang menyita perhatian Senja,diapun sama terlambat seperti Senja,satu hal yang ada dalam benak Senja "Tampan"

"Woyyy,lo bengong aja baru liat cowok ganteng ya?"

"Ahhh maaf maaf" Senja menjawab malu

"Kayaknya lo anak baru deh,gue baru liat lo"

"Ahh iya kak,aku murid baru"

"Biasa aja ngomongnya jangan pake bahasa formal gitu,gue bukan guru,jadi slow aja" selongo cowok itu

Senja hanya membalas dengan senyuman manisnya saja
"Senyum lo manis"
Kalian tahu?betapa meronanya pipi Senja saat itu
Lagi lagi Senja hanya membalas dengan senyumannya

"Kok lo cuman senyum aja,gak bales kayak makasih kakak ganteng atau apa gitu" cerocos cowok itu

"Ini lagi upacara kak,jangan ngobrol gak baik,udah terlambat pas upacara ngobrol lagi" jelas Senja
"Oke oke fine"

Belum juga 1 menit cowok itu mengajak Senja mengobrol lagi
"Gue Danu" sambil mengulurkan tangannya

"Hah?" Senja kaget

"Ngapain ini cowok,tiba-tiba ngasih tau namanya,penting juga engga" batin senja

"Kok lo hah?,jarang-jarang gue gini sama cewek biasanya ceweknya yang duluan minta kenalan" jelasnya datar

"Ini cowok kenapa sih,tadi manis sekarang berubah jadi datar gini" lagi lagi batin Senja berkata

"Aku Senja" balas Senja

"Oh nama lo Senja,nama lo cantik kayak orangnya"

Seketika pipi Senja merona kembali,antara malu dan senang.

"Gue juga suka lihat pipi lo yang merah itu" gombal Danu namun tetap dengan nada datarnya.

Tak terasa upacara sudah selesai,Danu dan Senja pun tidak menyadarinya sampai-sampai guru petugas piketpun menegur mereka

"Hey kalian,kenapa belum masuk kelas? Malah asik berpacaran disini hah?" Ahhh mata guru itu hampir meloncat keluar saat memarahi Danu dan Senja

"Bapak kayak gak pernah muda aja pak,bapak ganggu kami aja" canda Danu,Senja hanya melongo tak mengerti

"Kamu Danu,cepat masuk sana "

"Iya pak iya,Danu masuk,Sampai jumpa nanti siang Senja" tangan Danu melambai pada Senja tapi Senja tidak menghiraukannya

"Sepertinya kamu anak baru?"

"Iya pak saya anak baru,bapak bisa bantu saya untuk mengantar saya ke kelas pak"

"Yasudah ayok"

Maaf banyak Typo nya :v
Maklum anak baru di wattpad

Preechaya Pongthananikorn (Senja Putri Anjani)


Senja dan DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang