Author POV
Allison baru saja menyelesaikan mata kuliah terakhirnya yang sukses menguras semua isi dalam otaknya, ia berjalan menuju lokernya untuk sekedar manaruh buku-buku tebal yang ada digendongannya. Dalam benaknya, sudah terbayang bayang kasur empuk nan nyaman yang akan segera ditimpanya saat sampai rumah. Namun, bayangan itu lenyap ketika menemukan secarik kertas yang terjatuh saat ia hendak menutup kembali pintu lokernya.
'I know you're having a bad day today. Just go to the parking lot, and meet me there ! - H.'
Allison tersenyum membacanya, tanpa ragu ia segera berjalan menuju area parkir kampus untuk menemui orang yang menulis note ini. Belum sampai dua menit ia menunggu, orang yang dinantinya pun menunjukan dirinya. Membuat gadis itu kian tersenyum dengan manisnya.
"Having a bad day today?" Tanya orang itu dengan suara bariton nya, yang tak lain adalah Harry. "Yeah, so many moodbreaker today." Allison menjawab dengan wajahnya yang cemberut, membuat Harry sedikit gemas.
"Lihatlah wajah cemberut Allison yang jelek!" Goda Harry diiringi oleh kekehan nya, "Harrrryyyy!!!" Rengek Allison. Harry segera menarik Allison kedalam pelukkannya yang hangat dan membiarkan Allison menenggelamkan kepalanya didadanya yang bidang.
"Apakah pelukkan ini membuatmu merasa lebih baik, Allison Stunner?" Allison mengangguk pelan, semakin mengeratkan pelukan mereka.
"Tidak pernah merasa lebih baik dari ini, Harry Styles."
.
"Via Della Pace?"
Harry mengangguk, dengan segera ia melepas sabuk pengaman yang digunakannya. Begitu juga Allison, Oh ya, bicara soal Allison. Mata gadis itu berbinar binar melihat restaurant yang dituju Harry. Yang benar saja, Ini restaurant favoritku! Batinnya bersorak.
Setelah membukakan pintu untuk kekasihnya, Harry menggandeng gadis tersebut untuk masuk kedalam restaurant itu. Mereka mencari cari tempat yang pas. Sampai akhirnya tertuju pada tempat kosong didekat jendela kaca yang langsung menghadap ke jalan raya.
Seorang pelayan mendekati mereka, tak lama setelah mereka duduk. Pelayan itu memberikan buku menu kepada Harry dan Allison. Harry tampak sedikit bingung dengan apa yang akan ia pilih untuk makan siangnya ini.
Berbeda dengan Allison, gadis itu langsung menyebutkan makanan yang diinginkannya tanpa perlu membuka buku menu terlebih dahulu.
"One chicken parmigiana and lemon tea, please." Ujar Allison langsung, pelayan itu pun mencatat pesanannya. Selang beberapa detik, pelayan itu mengarahkan pandangannya pada Harry, yang masih terlihat sibuk membolak balikan buku menu.
"Babe, what do you want?" Allison bermaksud untuk membantu Harry memilih makan siangnya. Ia sudah hafal betul jika kekasihnya ini sering kali sulit memutuskan apa yang akan disantapnya. Seperti saat ini misalnya.
"Umm, menurutmu aku harus memilih yang ini... Atau yang ini?" Harry menunjukan dua menu yang akan dipilihnya pada Allison. Melihat kedua menu yang ditunjuk Harry membuat dirinya menggelengkan kepalanya tak percaya. Fettuccine Carbonara dan Fettuccine aglio olio?
"Yang benar saja, Hazz. Kau bingung menentukan saus?" Harry terkekeh geli. "Aku memang bingung, Ally." Allison tampak berfikir sejenak, ternyata dirinya juga bingung. "Uh-uh. Fettuccine Carbonara sounds delicious." Ucapnya disusul oleh anggukkan dari Harry. "And Ice Cappucino."
Pelayan itu mengangguk, lalu ia menyebutkan ulang pesanan mereka. Setelah itu ia pergi dan tersisalah kini Harry dan Allison.
"All—" Belum sempat menyelesaikan ucapannya, seseorang perempuan menghampiri meja yang mereka duduki.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK CITY
Fiksi Penggemar[ COMPLETED ] "The city comes alive when we're together." Allison Stunner, seorang mahasiswa dari sebuah universitas terkenal di New York menjalin hubungan dengan seorang Harry Styles bintang pop terkenal dunia yang namanya sangat dieluh-eluhkan ol...