- Ten

1.6K 200 9
                                    

Allison POV

Dengan sangat tidak bersemangat aku berjalan memasuki area kampusku. Ya pagi ini aku membawa mobil pribadiku, jangan tanyakan kenapa. Kalian sudah tau jawabanya.

Melihat arloji dipergelangan tanganku menunjukkan pukul sepuluh kurang lima menit. Dengan begitu aku segera mempercepat langkahku, tak ingin terlambat di mata kuliah pertamaku yang akan diisi oleh seorang dosen tua yang sedikit menyebalkan. Mrs.Lauren.

Sampai dikelas, aku segera mencari-cari tempat duduk yang pas. Sangat disayangkan aku tidak sekelas dengan Barbara saat ini. Jadi dengan pasrah aku duduk di barisan tengah, disebelah anak perempuan yang sedikit bawel dan lebih buruknya ia adalah seorang directioners sejati. Caitlyn.

"Hai, Ally." Sapanya ketika melihatku duduk disamping kirinya. Aku hanya tersenyum kecil menanggapi sapaannya. Maafkan aku Cait, tapi moodku sedang dalam keadaan yang tidak baik.

Tidak memakan waktu yang lama, seorang wanita paruh baya dengan banyak buku-buku tebal digendongan nya memasuki kelas dengan wajah juteknya. Well, lihatlah si menyebalkan Lauren sudah datang.

"Good morning class."

"Morning, mrs."

"Before we started the lesson, i want you to collect the task that i've given to you last week. Anyone who doesn't did the task will have an extras and get out of my class, now!"

Tugas? Oh ya tentu saja. Sungguh sesuatu yang mustahil jika seorang Mrs. Lauren tidak memberikan tugas kepada mahasiswa nya. Tenang saja, aku sudah mengerjakan tugas ini jauh sebelum ia menyuruhnya bahkan. Jk.

Akupun menyerahkan tugas yang telah kukerjakan dengan baik ralat— bahkan sangat baik kepada Mrs. Lauren, begitupun dengan yang lain. Namun, ada juga beberapa yang malah keluar dari kelas dengan wajah ketakutannya. Ya siapa suruh tidak mengerjakan tugas seekor macan betina ini?

Sambil menunggu Mrs. Lauren memeriksa tugas-tugas itu, kami disuruh membaca tentang sejarah sejarah Inggris. Well, jika kalian bertanya aku mengambil jurusan apa maka jawabanya adalah Sastra Inggris.

Suasana didominasi oleh keheningan, semuanya sibuk dengan buku buku tebal yang sedang mereka baca. Begitupun aku, sampai seseorang disebelah kananku mencolek bahuku pelan. Oh itu Caitlyn.

"Psst.. Psst.. Ally.."

Aku melihat kearah Mrs. Lauren sebelum menoleh kearah Caitlyn, memastikan jika manusia itu masih sibuk dengan kertas kertas nya. Ketika kurasa aman barulah kutolehkan kepalaku kepadanya.

"Ada apa?" Jawabku berbisik.

"Boleh aku meminjam bukumu? Aku lupa mengambil milikku di loker." Ujarnya dengan nada memohon.

"Tidak, aku bahkan baru saja membaca paragraf awalnya." Aku menolaknya terang-terangan. Ayolah apa dia gila? Bisa bisa jika aku mengiyakan nya, malah aku yang nantinya akan terkena amukan Mrs. Lauren.

"Kumohon.. Sebentar saja.." Mohon nya lagi, kini suaranya agak sedikit keras. "Ssshh, jangan berisik. Kau ambil saja bukumu sendiri."

"Ish, tapi bagaimana izin nya?" Ia kembali berbisik. "Bilang saja kau ingin ke toilet lal—"

"Allison Stunner and Caitlyn Parker, aku menyuruh kalian membaca buku bukan mengobrol!" Suara keras milik Mrs. Lauren terdengar diseluruh penjuru kelas.

Aku hanya terdiam sambil berusaha kembali fokus membaca, menghiraukan Caitlyn yang sedang kebingungan.

"Psst... Psst... Ally, tolonglah..." Ia kembali memohon.

 NEW YORK CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang