- Twelve

1.6K 190 4
                                    

Author POV

"Kemana kita akan pergi, Hazz?" Tanya seorang wanita yang sedang duduk sambil memegang ponselnya di sebelah Harry yang sedang menyetir.

"Mom menyuruhku untuk mencari cincin yang cocok untuk pertunangan nanti, kau tidak keberatan kan?"

Wanita itu menggeleng, "Tentu tidak."

Setelah itu keadaan menjadi hening, hanya suara musik mengalun pelan yang berasal dari tape mobil Harry. Keduanya seolah terfokus pada pikiran masing-masing.

Harry fokus dengan jalanan didepan nya, sedangkan wanita disebelahnya hanya memandang jalan lewat jendela sebelah kirinya.

"Kita sudah sampai, Val. Jangan lupa pakai penyamaranmu, aku tak ingin paparazzi membuat berita yang aneh-aneh." Ucap Harry mematikan mesin mobilnya, ia kemudian turun dan membukakan pintu untuk wanita yang tadi dipanggilnya dengan sebutan 'Val'.

Jika kalian bertanya-tanya siapa perempuan itu, maka jawaban nya adalah Valerie Alexandra Hugdes. Anak dari Alex Hudges, sahabat Des sejak High School. Perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tua nya dengan Harry.

Aneh memang, di era modern seperti ini masih saja ada perjodohan. Namun mau dikatakan apalagi, memang begitu kenyataan nya. Harry dijodohkan dengan sahabat masa kecilnya, Valerie.

Latar belakang perjodohan ini lantaran, Alex -ayah Valerie- mengidap penyakit kanker darah atau leukimia yang sudah lumayan parah. Kondisinya sudah tidak memungkinkan dirinya untuk beraktivitas seperti biasanya.

Ia merupakan seorang CEO dari perusahaan yang dirintisnya sendiri. ALX Company.

Mirisnya, ia hanya memiliki Valerie sebagai penerusnya. Sedangkan, Valerie sama sekali tidak mengerti masalah perusahaan ayahnya itu. Makanya, ia dijodohkan dengan Harry.

Alex berencana akan menggabungkan perusahaan nya dengan perusahaan milik keluarga Styles. Karena satu-satu nya cara agar perusahaan nya tetap berjalan tanpa adanya dirinya hanyalah dengan menyatukan dua perusahaan besar itu.

Jangan kira Harry menerima begitu saja perihal perjodohan ini, pada awalnya ia sangat sangat menentang keputusan sepihak ayahnya ini.

Ia sampai uring-uringan tidak jelas selama seminggu, tak berbicara pada siapapun kecuali Allison itu juga hanya lewat telfon, mengurung diri dikamar, mengunjungi pub untuk minum, dan masih banyak hal-hal lain yang tak kalian ketahui.

Ingat saat Harry menelfon Allison sambil merengek dan mengatakan bahwa mood nya benar benar hancur?

Hal yang dikatakan Harry waktu itu sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Menggantikan ayahnya menjadi CEO bukanlah alasan yang membuatnya merengek menelfon Allison.

Justru karena pada saat itulah Des dan Alex saling bertemu dan mengumumkan perjodohan antara Harry dan Valerie yang membuat Harry seperti ingin mati gantung diri.

Namun, setelah diberi penjelasan dan pengertian. Harry akhirnya menurut dan mencoba bersikap baik dengan Valerie, ia hanya ingin membuat orang tua nya bahagia dan tentunya orang tua Valerie juga.

Hanya saja, ada dua kesalahan yang tanpa sadar telah membuatnya akan semakin rumit untuk kedepan nya. Pertama, ia sama sekali belum menceritakan apapun pada Allison. Yang kedua, ia pun belum menceritakan bahwa dirinya sudah memiliki kekasih pada Valerie.

Stupid Styles.

"Hey, jangan melamun!" Valerie menggerakkan tangan nya didepan wajah Harry.

Harry segers tersadar dari lamunan nya lalu tersenyum kikuk, "Umm.. Sebaiknya kita segera mencari cincin nya?" Ucapnya kemudian, Valerie mengangguk setuju.

 NEW YORK CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang