- Two

2.8K 270 32
                                    

Allison POV

"Ya, nanti akan kutelfon lagi."

"..."

"Iya sayang, ini mata kuliahku yang terakhir."

"..."

"Oh my god... Okay, sekarang tutup telfonnya ya. Dosenku sebentar lagi datang."

"..."

"Ya, aku juga mencintaimu Harry."


"Ada apa dengan si tampan itu?" Suara Barbara tiba-tiba mengejutkanku. "Barbs, kau mengagetkanku! Uh, tak apa biasa, moodnya sedang berantakan sepertinya."

"Kau sangat beruntung. Harry menjadikanmu tempatnya disaat ia sedih ataupun senang." Ia berkata sambil memandang papan tulis didepan dengan lurus. Eh? Ada apa dengannya?

"Something wrong?" Tanyaku padanya to the point, ia mengalihkan pandangannya kepadaku lalu menatap kepapan tulis itu lagi dengan senyum paksanya. "Aku baru saja—" Sial! Ucapan Barbara terpotong karena salah satu dosen kami masuk kekelas.

Dengan begitu aku memberi tatapan padanya seperti 'kau masih berhutang cerita padaku!' dan ia pun mengangguk.

•••

Mata kuliah terakhirku baru saja selesai beberapa menit yang lalu, kini aku dan Barbara sedang berjalan menuju kafetaria. Aku masih penasaran dengan nya, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Karena ia menjadi lebih diam sejak pagi tadi.

"Kau ingin apa, biar kupesankan." Ujarnya hendak beranjak untuk memesan. "Orange juice saja." Balasku, Ia mengacungkan jempolnya lalu memesan.

Tak lama ia kembali dengan nampan di tangannya, "Jadi, apa yang terjadi denganmu?" Tanyaku sambil mengaduk orange juice ku dengan sedotan.

Ia menghela nafasnya sebelum berucap, "Aku baru saja putus dengan Sean." Mendengar itu, hampir saja aku menyemburkan orange juice ku kehadapannya. Untung aku bisa menahannya.

"What the– Bagaimana bisa? Bukankah kalian baik-baik saja?" Ia tersenyum kecut, lalu memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya. "Alasanya sangat tidak masuk akal!" Aku mengerutkan keningku bingung. Tak mengerti.

Ia meminum lemon tea nya sebelum melanjutkan ucapannya, "Kau tahu? Dengan ia cemburu buta dengan Niall." Sontak, aku tertawa sekencang-kencangnya. Yang benar saja?

"Sungguh kekasihmu sangat bodoh! Bagaimana bisa ia cemburu dengan idolamu sendiri? Konyol." Tawaku semakin meledak-ledak. "Ralat, mantan kekasihku." Ucapnya.

"Yayaya. Lalu, kau langsung memutuskan nya begitu saja?" Ia menggeleng. "Tentu saja tidak. Ini bukan pertama kalinya ia cemburu dengan idolaku, sebelumnya ia pun pernah mendiamiku hanya gara gara aku banyak memajang poster Niall dan One Direction dikamarku."

"Mungkin maksudnya, ia juga ingin fotonya di pajang di kamarmu Barbs." Ucapku tertawa, sungguh Sean sangat konyol!

"Ew, sudi sekali aku memajang fotonya. Setampan apa dia sampai fotonya ingin kupajang di kamarku?" Barbara memutar matanya, well aku tahu pasti ia sangat kesal dengan Sean.

"Jangan seperti itu, biar bagaimanapun juga ia adalah mantan kekasihmu." Jelasku. "Oh Allisonku sayang. Bahkan, aku menyesal pernah mengencaninya."

•••

Suara tawa Harry pecah saat mendengar ceritaku perihal Barbara dan mantan kekasihnya, Sean.

"Dear Allison, untung kau mengencaniku. Jadi aku tak akan cemburu dengan idolamu." Ucapnya setelah puas tertawa. Uh, syukurlah aku bisa membuatnya tertawa lagi.

 NEW YORK CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang