Harry POVPulang dari studio, aku sengaja langsung menuju Heathrow Airport untuk terbang ke LA menyusul kekasihku yang sudah ada disana sejak pagi tadi. Bahkan, aku hanya membawa beberapa baju yang ada di basecamp saat ini.
Sampai di LAX, aku segera mencari supirku yang sudah kusuruh untuk menjemputku. Sial mengapa semua mobil menjadi sama seperti milikku! Kalau beginikan aku jadi sulit menemukan mana mobilku yang sesungguhnya. Batinku sedikit kesal.
Selain mencari mobil, aku juga dipusingkan dengan kilatan-kilatan flash yang berasal dari para paparazzi ditambah teriakan-teriakan dari fans fansku yang sangat setia. Bukankah ini sudah tengah malam? Mengapa mereka masih saja disini?
"Harry, itu mobilmu." Tunjuk seorang security yang berbaik hati membantuku. Aku pun digiringnya menuju mobilku, setelah mengucapkan terima kasih padanya supirku langsung menancapkan gasnya menuju apartement yang ku milikki disini.
Sekarang pukul 1 dini hari, sepertinya besok pagi saja aku kerumah sakit. Sekarang aku lebih baik beristirahat terlebih dahulu. Karena aku yakin Allison pun pasti sudah tertidur, begitu juga dengan Kris. Dirinya pasti sedang beristirahat.
•••
Sekitar pukul setengah tujuh pagi, aku sudah rapih dengan kaus hitam polos dan jeansku, rencananya aku akan kerumah sakit untuk menjenguk Kris sekaligus bertemu Allison. Ugh perempuan itu, betapa aku merindukan nya.
Baru saja menyalakan mesin mobil, ponselku sudah berdering. Nama Valerie tertera pada layar. Aku pikir tadi Ally, tau nya malah perempuan ini. Mau tak mau aku pun mengangkatnya.
"Hey, Harry!" Sapanya ceria diujung sana, aku sedikit tersenyum membalas sapaan nya. Meski ia tak tahu jika aku sedang tersenyum, masa bodoh. "Ya, Val. Ada apa?"
"Kau masih di studio? Aku sedang berada dekat dengan studiomu, makan siang bersama yuk?" Aku menyatukan kedua alisku, makan siang? Bahkan ini masih pukul 7 kurang. Bukankah harusnya ia mengajakku sarapan?
Dasar bodoh! kau sedang berada di Los Angeles Harry, bukan di London. Aku mengerutuki diriku sendiri.
"Harry kau masih disana?" Valerie menyadarkanku, "Uh-huh, maaf Val tapi aku sedang berada di LA." Jawabku terus terang.
"Di LA? Bahkan kemarin kau masih makan siang bersamaku H." Ujarnya tak percaya.
Aku menghembuskan nafasku pelan, "Ya, aku berangkat pada malam harinya." Dia hanya ber oh ria. Sebelum kembali bertanya, "Apa yang kau lakukan disana?"
"Menjenguk teman yang sakit, maaf ya tidak mengabarimu. Oh ya— kau sudah makan siang?" Sebelum ia bertanya lebih lanjut. Lebih baik aku mengalihkan pembicaraan ini.
"Belum lah, kan tadi aku yang mengajakmu makan siang." Terdengar kekehannya disana, membuatku terkekeh juga. "Wah, kalau begitu kau harus cepat cepat makan. Jadwal pemotretanmu kan padat, aku tak ingin kau sakit." Suruhku padanya.
"Siap kapten! Haha, yasudah kututup ya telfon nya? Kau baik-baik disana. Bye Harry!"
"Jaga dirimu Val, Bye." Dengan begitu ia menutup telfon nya, lalu segera menjalankan mobilku ke rumah sakit tempat Kris dirawat.
Beruntung jalanan pagi ini tidak terlalu ramai dan jarak apartmentku dengan rumah sakit pun tidak terlalu jauh, jadi aku bisa sampai lebih cepat. Tak lupa diperjalanan tadi kusempatkan untuk membeli buah-buahan yang nantinya akan kuberikan pada Kris, ibu Ally.
Turun dari mobil, aku segera melangkahkan kaki ku masuk kedalam untuk menuju kamar inap Kris yang sebelumnya sudah ku ketahui terlebih dahulu dari Ally. Ia mengirimiku pesan semalam sebelum aku take-off.
![](https://img.wattpad.com/cover/94626276-288-k192860.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK CITY
Fanfic[ COMPLETED ] "The city comes alive when we're together." Allison Stunner, seorang mahasiswa dari sebuah universitas terkenal di New York menjalin hubungan dengan seorang Harry Styles bintang pop terkenal dunia yang namanya sangat dieluh-eluhkan ol...