gadis yang aneh

283 13 0
                                    

  Matahari terik menyinari kota Surabaya, entah sudah berapa lama hujan tidak turun. Debu-debu jalanan berterbangan bersama hembusan angin siang itu membuat udara semakin tidak nyaman di hirup.

"Woooiiyy ... yakin kita tidak terlambat Van?" teriak Cello pada Vano sambil memacu motornya, mereka mau pergi ke panti asuhan tempat acara syukuran yang diadakan mamanya Vano.

"Mending telat Cell, dari pada nggak datang. Ini kan acara buat gue. " Jawab Vano sambil terjak juga. Cello kembali meng gas motornya lebih cepat, hari minggu jalanan Surabaya agak sepi. Efek liburan mungkin.

Setengah jam kemudian mereka sudah sampai di tempat tujuan, acara itu terlihat sudah ramai dengan suara anak anak di mana-mana. Ruangan di hias balon warna warni, nampak setumpuk kado yang di persiapkan Cahnia jauh jauh hari.

"Sayang ...." sebuah suara memanggil mereka.

"Telat ya Ma? Tadi ada wawancara mendadak dari majalah." Seru Vano menjelaskan.

"Telat sedikit kok. Ini kamu pegang guntingnya."  Cahnia menyerahkan gunting warna biru pada putranya.

Acara di mulai dengan bacaan do'a kemudian Vano menggunting pita. Lalu di lanjutkan dengan beberapa sambutan dari pemilik panti bergiliran dengan Vano serta mamanya.

Acara berjalan lancar walau pun ada sedikit insiden, Chintya ngambek karena ada seorang anak kecil tidak sengaja menggunting bagian rambutnya.

"Udah dong Chin ...  tetap cantik kok nggak ada yang berubah. Beneran 'kan Cell?" bujuk Vano minta bantuan Cello yang terlihat gelisah.

"Cell.  nyari apaan?"
 
"Mmm ... ya Van?"
 
"Ini, chintya tetap cakep kan"

"Ooh... iya cantik dong." Cello memuji dengan mengacungkan 2 jempolnya, Vano bernafas lega. Dia paling malas meladeni tingkah Chintya kalau lagi ngambek.

"Gue pulang dulu deh." kali ini suara Chintya lebih tegas nggak merengek lagi, tangannya menyambar tasnya.

"Makasih udah datang ya Chin..." Seru Vano memberi jalan keluar pada sahabatnya itu.

******

"Huuffhh ... Bete. Mama mana lagi? Ad ...." suara Chintya terputus tatkala dia tanpa sengaja menyenggol seorang gadis yang sedang membawa kue.

"Mama ... " teriak gadis itu sambil menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam.

Lengkap sudah penderitaan Chintya hari ini. Rambut di gunting asal, dan sekarang bajunya penuh dengan noda coklat. Dia bakalan trauma buat di ajak ke Panti asuhan lagi.

Vano POV

"Udah dong, Chin. Dia kan udah minta maaf, lagian ini kan emang Lu yang nabrak dulu." bisikku menenangkan Chintya yang sedang emosi, dia menatapku geram. Kemudian memilih pergi menghampiri mamanya yang sudah heboh karena penampilan putrinya berantakan.

"Maafkan teman gue ya." Ucapku pada gadis itu, bagaimanapun dia tidak salah. Tadi aku sempat melihat Chintya yang memang tidak mood jalannya tidak benar, dan menabrak gadis di depanku ini.

Gadis ini mungkin sebaya denganku atau mungkin selisih setahun dua tahun di bawahku. Rambutnya panjang, matanya agak sipit, hidungnya mancung biarpun masih mancungan Chintya yang punya keturunan india, dan kulitnya kuning langsat. Tapi dia punya bibir yang seksi dan harus akui dia cantik.

"Nggak apa-apa. Saya permisi dulu," pamitnya sambil berlalu.

Hah! gitu doang? Dia tidak menyapaku? terpesona denganku atau apa gitu?

"Lu tinggal di panti ini juga?" tanyaku berniat mencegah kepergiannya.

"Ya." jawabnya singkat sambil menoleh. Mata sipitnya terlihat sendu.

"Boleh tahu nama Lu?" sifat playboyku muncul seketika, dia menatapku ragu. Aku mengulurkan tanganku mengajak kenalan.

Dia menyambut uluran tanganku sebentar sambil berkata,

"Maaf ya, aku masuk dulu." Gadis itu bahkan berlari seolah menghindariku. Dasar gadis tidak tahu keberuntungan. Apa dia tidak tahu siapa aku?

Aku bengong, membeku. Baru kali ini di cuekin seorang gadis. Selama ini aku terbiasa di elu elukan setiap ketemu dengan seorang wanita dimanapun. Bahkan sebentar lagi aku akan menjadi seorang artis. Saat wawancara tadi, aku langsung menerima beberapa tawaran buat syutting iklan, sebenarnya sudah ada yang menawariku buat bermain dalam sinetron, tapi karena takut sekolahku terbengkalai karena sinetron yang di tawarkan adalah streapping, sebelumnya memang belum ada sinetron seperti itu di tahun-tahun kemarin. Tapi kelihatannya mulai tahun depan sinetron indonesia akan kebanjiran sinetron kejar tayang deh, sebuah langkah baru di dunia pertelivisian.

Dia pasti menyesal nantinya menyia nyiakan kesempatan bagus berkenalan calon artis masa depan Indonesia. Gadis yang aneh.

"Lu bareng Mama Lu aja ya, Van, Gue masih ada perlu sebentar. " Kata Cello mengagetkanku, sejak kapan dia di sini?  tanpa menunggu jawabanku sahabatku itu pergi ke arah gadis aneh tadi.

Cello juga aneh.


Langsung upload 2 part sekaligus, semoga aja ada yang suka.

reply 2000Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang