Chapter 4. Pergerakan

497 91 15
                                    

A PRIORI Chapter 4.Pergerakan

Bacalah dengan posisi yang nyaman dan jangan membaca terlalu dekat.

"Apa yang terjadi?" Ucap Zia dengan suara ketakutan didalam pelukan Rina.

"Pejamkan saja matamu. Tenang dan percayalah padaku." Ucap Azka memberikan sebuah pegangan kekuatan dalam kata-katanya yang menenangkan.

Azka memilih berputar arah dan mobil-mobil itu berusaha mengejarnya. Sebanyak 3 buah mobil hitam berada di belakang mengikuti laju mobil putih dalam kegelapan malam. Jalan sepi yang memberikan pertanda jauh dari hiruk pikuk kota.

Sekarang mobil hitam sesekali menghantam mobil putih yang dikemudikan Azka.

Zia berteriak ketakutan ketika mobil mengalami goncangan yang mengejutkannya. Sedangkan Rina terus berusaha menenangkan Zia.

Azka terus melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih, untuk cara mengemudinya jangan ditanya karena dipastikan ia sendiri sudah lihai dalam mengendarai berbagai mobil karena pekerjaannya.

"Berpegangan lah erat-erat" ucap Azka sambil membelokan mobil dengan tajam di sebuah lereng perbukitan. Jalan lurus sekarang sudah berubah menjadi jalan terjal berbatu.

Mobil hitam masih saja di belakang mereka. "Kenapa keras kepala sekali." Ucap Azka dengan sedikit marah saat melihat kaca yang menunjukan arah belakang.

"Aku tau jalan ini. Kita bisa melewati jalan pintas untuk ke jalan tol utama." Ucap Rina seketika melihat petunjuk jalan yang baru saja mereka lewati.

"Apa yang kau lakukan! Mengapa sampai ke jalan berbatu seperti ini!!." Protes Zia pada Azka karena merasa Azka hanya memilih jalan secara acak dan itu bisa saja membuat mereka semua celaka.

"Arahkan jalannya. Dan kau kucing diamlah atau kau mau merasakan rasanya ku buang dipinggiran jalan." Ucap Azka sambil melirik kebelakang melewati kaca yang dapat dilihat Zia pantulan mata Azka yang menajam sambil terus melajukan mobil.

Rina memberikan arahan dengan cepat sesuai permintaan Azka. Jalan yang mereka laluipun kembali beraspal dan membentang lebih luas tanpa bebatuan terjal seperti sebelumnya tapi di sisi jalan banyak terdapat gundukan batu-batu sisa pembuatan jalan. "Berpeganganlah lebih erat." Ucap Azka terus meningkatkan laju mobil.

Mobil hitam itu akhirnya mendekati mobil putih Azka, sesekali mobil hitam menambrak secara sengaja mobil putih di depannya sampai membuat Azka sesekali terdorong kedepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil hitam itu akhirnya mendekati mobil putih Azka, sesekali mobil hitam menambrak secara sengaja mobil putih di depannya sampai membuat Azka sesekali terdorong kedepan.

"Akan ku balas kau!" Ancam Azka dalam desis suaranya. Dengan sengaja ia lamban untuk membelok pada sebuah gundukan batu lalu dengan cepat membanting setirnya hingga mobil hitam di belakangnya terkejut dan sempat bergesekan dengan gundukan batu itu sehingga menciptakan bunyi nyaring dan sedikit percikan api.

"Cih dia menghindar." Ucap Azka kurang puas. Rupanya para pemilik mobil hitam dibelakang marah sehingga mereka tiba-tiba saja dengan gegabah ingin menabrak mobil Azka kembali tapi hal tidak terduga terjadi, mobil polisi datang berbaris di belakang mobil hitam itu.

✔️A Priori : With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang