Chapter. 39 Kutukan Waktu

100 17 0
                                    

Bacalah dengan posisi yang nyaman dan jangan membaca terlalu dekat, ingat 30 cm adalah jarak yang paling minimal untuk aman mata.

Sebelumnya
"Baiklah" ucap Zia sambil terus berusaha membantu Nadia memberaihkan luka di wajah Azka.

Sebelumnya "Baiklah" ucap Zia sambil terus berusaha membantu Nadia memberaihkan luka di wajah Azka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ketika kematian semakin dekat maka dikatakan kita akan merasakan sesaknya mengambil napas.

Ketika kita akan meninggalkan dunia dikatakan kita akan di ingatkan dengan semua kenangan selama hidup di dunia.

Maka apa sekarang aku akan menuju kematian?

Azka menatap linglung pada semua ingatan yang terus menjadi penonton untuk semua ingatannya sendiri.

Sekarang ia kembali mengingat bagaimana wajah ibunya tersenyum. Bagaimana kakek dan ayahnya yang selalu mengajaknya lari pagi.

Dan ingatan bagaimana pembunuhan malam itu kembali terulang di setiap mimpinya saat tidur.

"Hentikan!!" Teriakan Azka muncul karena kali ini yang menjadi fokusnya adalah sosok Zia yang sekarang ada di tangan Durlan.

Hentikan. Suara Azka menggeram tidak terima.

Ucapa Azka mengulang untuk menolak dan berusaha untuk menarik Zia. Tapi bagaimana dia hanya sosok penonton.

Tangan Azka tidak dapat menggapai Zia dan menariknya, tangan dan kakinya bagai di tarik kearah untuk menjauh.

Perasaan mati lemas. Ketidak mampuan yang menekan perasaan hingga muncul ketidak berdayaan kelam.

Tidak mau menerima.

Tidak mau untuk menyerah.

Dan keras kepala untuk mundur.

Azka berusaha memecahkan penghalang diantaranya dan Zia.

Tapi dihadapannya Zia mulai dibawa menjauh pergi. Azka semakin menggila dan terus berusaha menggerakan anggota tubuhnya dengan kuat.

"Tidak Zia jangan bawa dia. Zia!"

 Zia!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️A Priori : With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang