Entah apa yang sedang aku lakukan.
Kali ini percaya atau tidak, aku sedang makan malam dengan mereka.
Ayah, ibu tiri, dan saudara tiri ku.
Apa benar aku sudah memaafkan mereka?
Ch.. akh juga tidak terlalu paham.
Mereka sepertinya sangat senang dengan kehadiran ku. Dan sebaliknya denganku.
"Tumben kamu makan malam dengan kita, oh iya tadi kamu kemana aja? udah sore masih di luar saja," tanya ayah.
"Iya Taehyung tadi kemana?" lanjut si nenek sihir.
Suasana kemudian menjadi hening saat aku tidak menjawab.
"Ehm...Jadi ayah akan mengatakan sesuatu pada kalian berdua. Ayah dan ibu akan ada pekerjaan di luar kota. Jadi kalian akan ada dirumah untuk satu minggu. Ayah percaya kalian bisa menjaga diri kalian masing-masing. Benar kan?"
Aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku hanya melanjutkan makanku.
"Ah.. iya ayah aku mengerti," ucap JiHyo.
✍✍✍
"Taehyung!" teriak seorang wanita di belakangku.Aku tau benar siapa pemilik suara itu.
JiHyo.
Dia memperlambat larinya dan berjalan santai di sampingku.
"Alarm berisik itu akhirnya bisa membangunkan mu sepagi ini?" tanyaku dengan nada datar.
Dia yang menganggap perkataanku sebagai lelucon pun tertawa.
"Mulai hari ini aku akan berangkat sekolah bersama mu saja," lanjutnya.
"I don't care about it," ujarku dalam hati.
✍✍✍
Sama seperti kemarin, Jimin datang lebih pagi. Kini lebih banyak buku di mejanya."Masih semangat aja.." ledekku.
"Ck.. diem.."
"Iya iya.."
Degh.. degh.. degh..
Suara langkah kaki mendekati kelas kami, lalu seseorang dengan sepatu Converse High hitam membuka pintu kelas. Gadis dengan rambut coklat, masuk dengan raut wajah bahagia.
"Wah kalian udah mager aja.." ucap Hyera.
"Biasanya olahraga?" tanyaku.
"Libur dulu, lagian gue tau Taehyung mesti udah dateng ke sekolah, jadi gue berangkat pagi deh" jawab Hyera.
"Kalian kapan ketemu?" tanya Jimin dengan tatapan penuh selidik.
"Sering kita mah, ya kan Tae," lanjut Hyera.
"Cih.. males gue, Btw contekin pr dong Taehyung," kata Jimin.
"Sudah ku, prediksi bahwa si kunyuk Jimin hari ini tidak akan mengerjakan pr. Sebaliknya, aku harap kau sudah mengerjakan nya tuan putri," ujarku dengan suara seperti seorang raja yang kesal dengan pelayannya lalu menunjuk Hyera.
"Jangan berkata seperti itu pria tua. Aku sudah mengerjakan pr ini setelah kita pulang jalan-jalan kemarin," ucapnya sambil melempar bukunya ke arahku.
Wow... Benarkah?
"Ckckckckckck.. TOP Big Bang." ujar Jimin sambil mengacungkan ke dua jempolnya.
"Pasti dong! Eh.. Jim, lo suka juga sama TOP Big Bang, sama dong gue juga," lanjut Hyera.
Dengan wajah datar Jimin mengatakan, "Nge fans sih enggak, sekedar tau.. "
Hyera yang kesal, mempoutkan bibirnya sambil menggelembungkan pipinya beberapa kali.
Dan seperti biasanya aku hanya menjadi audience yang tertawa melihat mereka.
____________
Janlup !!!!!!!!!!!!!!Vote and Comment Readers.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwiparam
Short Story#856 Short Story 27-05-17 Dia kembali. Gadis itu kembali dengan perubahan pada dirinya dan diriku. Senyum di wajah gadis berambut coklat itu, selalu terbayang di benakku. Apa aku menyukainya? Hidupku di berkahi Tuhan dengan perantara gadis itu. Tapi...