"Baiklah kalau begitu, Ibu anggap kalian semua sudah paham. Ibu akhiri pelajaran hari ini. Selamat sore," ucap ibu Maria, sambil berjalan meninggalkan kelas.
"Hari ini jadi main Skateboard nih?" tanya Jimin malas.
"Gue sih males, tapi ngga berani ngomong ke Hyera," lanjutku dengan senyum evil.
"Jim, Taehyung tunggu in gue bentar, gue lagi nyatet nih, kurang dikit," sambung gadis yang duduk di baris depan yang tak lain adalah Hyera.
"Iya," sahut Jimin cepat.
"Entar kita bujuk Hyera bareng-bareng," kataku berbisik pada Jimin.
Beberapa orang mulai meninggalkan kelas. Masih sekitar 8 orang yang tinggal, termasuk kami bertiga.
Lalu kejadian kemarin terulang lagi,
Gadis itu kembali membuka pintu kelas kami dari luar dan dengan seenaknya masuk ke dalam kelas kami.
Langkah yang di sertai suara nafas tersengal-sengal berhasil membuat seisi kelas menatapnya.
"Taehyung, maaf kan aku," ucap JiHyo, "Tadi aku hanya sedang usil, tidak seperti yang kau bayangkan," lanjut JiHyo.
Jimin yang duduk di atas meja melihatnya muak, lalu memalingkan wajahnya.
Begitu juga yang aku lakukan.
"Pergilah aku malas melihat wajahmu," lanjutku dengan suara lemah.
"Tidak mau , maafkan aku, dan setelah itu pulanglah bersama ku," ucap JiHyo lagi sambil mengatur nafasnya.
"Ch..."
Sebelum aku melontarkan hina'anku selanjutnya, gadis di depan yang sedang berkutat dengan bukunya, mendahului ucapanku.
"Taehyung akan pulang bersama aku dan Jimin," sahut Hyera.
Mendengar kata-kata dari Hyera, JiHyo langsung berbalik. Menatap tajam Hyera yang sedang berkutat dengan bukunya.
Setelah puas menatap tajam Hyera. Dia berbalik menatapku, menggigit bibir bawahnya, dan berlari meninggalkan kelasku.
"Baiklah aku sudah selesai, pulang kuy," lanjut Hyera beberapa detik kemudian ditambah senyum kecilnya.
✏✏✏
Jgglek..Kemarin tempat ini sudah membuatku nyaman kembali setelah kepergian dua orang tua itu.
Tapi kini, rumah ini kembali membuat ku malas untuk tinggal. Dengan malas aku duduk di ruang tamu dan melepas sepatuku.
"Taehyung.." ucap JiHyo datar.
"Pergilah, aku sedang tidak ingin bicara buruk," jawabku.
"Kenapa kau membela gadis itu? Memangnya siapa dia?" lanjutnya.
Dia tanya kenapa?
"Pikirkan sendiri, jika sahabatmu di perlakukan seperti budak oleh seseorang yang..," dalam sekejap aku teringat kata-kata Jimin untuk tidak bicara macam-macam.
"Sudahlah, pergilah dari hadapanku," lanjutku.
"Taehyung dengarkan aku," ucapnya lagi
Aku yang malas mendengarnya, langsung beranjak dari dudukku dan berjalan menaiki tangga.
"Aku menyukaimu," lanjutnya.
______________
Wala... Tun update lagi.Gimana? Seru ngga?
Comment dong,
Bosen nih, dari kemaren ga ada yang Comment.Jangan lupa vote juga ya Readers tersayang.... 💋
Oh iya, Tun mau bilang, kalo Tun ngga bisa sering-sering update. Soalnya Tun mau UN nih, udah kelas 9 soalnya.
Do'a in Tun bisa ya Readers.
Tengkyu.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwiparam
القصة القصيرة#856 Short Story 27-05-17 Dia kembali. Gadis itu kembali dengan perubahan pada dirinya dan diriku. Senyum di wajah gadis berambut coklat itu, selalu terbayang di benakku. Apa aku menyukainya? Hidupku di berkahi Tuhan dengan perantara gadis itu. Tapi...