Step Sister? Really?

32 11 0
                                    


"Makasih ya, udah di anter sampe rumah Jim, Yoon, gue cabut.."

Akhirnya pukul 17.48. Aku sampai di rumah. Rencananya aku akan langsung mandi dan merebahkan diri di kamar.

Dari seberang jalan, Ku lihat saudara tiri ku sedang duduk di teras depan rumah dengan rok pendeknya. Tanpa memandangnya lagi, Aku terus berjalan mendekati pintu rumah.

"Kak Taehyung ! Baru pulang ya? Rumah sepi, ayah sama ibu belum pulang dari kerjaan dan..." Ucapnya panjang lebar.

"Ngga nanya..." Jawabku singkat memotong kalimat yang keluar dari mulutnya.

💫💫💫
Sesuai rencana, setelah mandi aku bersantai di kamar.

Baru saja aku ingin memejamkan mata, tiba-tiba Handphone ku berdering.

Nama peneleponnya membuatku kembali bersemangat.

" Hallo, aduh kakak lupa mau telepon Eunji." Sapa ku

"Kakak udah tua." Jawabnya di iringi tawa kecil.

"Gimana sekolah barunya?"
" Seru banget kak,.. "

" Ibu mana? "
"Ini.. ada di sebelah Eunji."

Mendengar itu, entah kenapa aku menjadi tegang.

"Hallo Taehyung??" Sapa Ibu.

"Hallo bu. Apa kabar?" Sambungku.

"Baik , gimana sekolahnya?"
"Gitu-gitu aja."

"Wah kamu ini...Ya udah ya, Eunji harus belajar. Kamu juga belajar ya..." Ucap ibu

"Iya Bu..." Sambungku sambil tersenyum . Meski aku tau mereka tak akan tau bagaimana senyum ku ini.

"Kak Taehyung semangat.. Daah.." ucap Eunji dan Ibu bersamaan.


Telepon terputus.


Baiklah aku juga harus belajar. Besok akan ada pemadatan. Aku akan buat Ibu bangga pada ku.

Aku membuka situs belajar Online. Menjawab banyak latihan soal. Membaca pembahasan materi dengan teliti.



Bukankah ini menyenangkan??


Tok tok tok..
Pintu kamar ku sedikit terbuka. Aku menengok ke arah pintu untuk tau siapa yang mengetuk.

"Kak Taehyung,  belum makan kan? Aku memesan Pizza bisa kita makan bersama?" Tanya JiHyo.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Gadis ini tak salah apa-apa. Orang tuanya lah yang bersalah. Haruskah aku juga mengacuhkan dia.


Lagi pula siapa yang bisa menolak pizza?

"Tunggulah di ruang makan. Aku akan turun." Jawabku singkat.

Dalam ±5 menit aku turun ke ruang makan.

"Duduklah Kak. Kau mau minum apa?" Tanya JiHyo.

"Air putih saja." Jawabku.

"Baiklah, ini dia airnya. Ayo makanlah, kenapa diam saja?" Tanya JiHyo lagi.

"Kau juga harus duduk dan makan bersamaku." Ujarku.

Dia duduk di depan ku dengan canggung. Wajahnya terus saja melihat ke arah bawah. Dan tangannya menggenggam ujung rok pendeknya.

Aku mengambil satu slice Pizza.

Saat aku tidak sedang melihat ke arahnya, dia akan melihat ke arah ku. Dan jika aku melihat ke arahnya, dia selalu menunduk.

Aku mencoba tidak mengalihkan pandanganku darinya. Tapi dia tetap saja menunduk.







Gadis pemalu.





Di tengah makan malam ku dengan JiHyo. Kedua orang tua itu pulang. Lalu mereka memanggil nama JiHyo. Setelah mendengar suara gadis itu. mereka langsung menuju ke ruang makan, tempatku berada.

"Wah, kalian sudah akrab rupanya," Kata si Nenek sihir.

Di tambah lagi senyuman dari pria tua menyebalkan itu.

Muak rasanya melihat senyum dan mendengar kata-kata dari mereka.

Aku menaruh kasar garpu yang sedari tadi ku pegang. Aku juga mengambil segelas air mineral yang diberikan JiHyo tadi dan berjalan meninggalkan mereka dari ruang makan.

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang