Close 2

24 11 0
                                    

"Hah?" ujar Hyera dan Jimin bersamaan, setelah ku beri tau tentang kejadian kemarin.

Mereka saja terkejut, bagaimana denganku?

Tanpa ku sadari, tangan seseorang telah memelukku dari kanan. Dan satu tangan lagi memegang bahu kiri ku.



Mereka berdua.




Tampak Jimin dengan senyuman terbaiknya yang seolah ingin memberikan semangat untuk ku. Dan satu orang lagi di sisi kananku yang menangis.












Tunggu menangis?













"Heh kenapa menangis?" tanyaku.

"Kenapa seperti ini? Bukankah ini tidak adil untuk mu?" ujar Hyera yang semakin mendalamkan pelukkannya.





✍✍✍
"Wese... " teriak Jimin sesaat setelah ia melihat nilai ulangannya kemarin.

"It's a best nilai eveeer..." lanjutnya kini dengan nada lagu it's a best day ever ala ala Spongebob.

"Iya.. iya, emang berapa sih?" tanya Hyera.

"Delapan puluh tujuh," jawabnya.

"Kirain seratus," lanjut Hyera.

"Ee.. yang penting gue ngerjain sendiri," sambung Jimin.

"Gitu-gitu rekor ya Jim.." ledekku.

"Eh.. entar sore main Skateboard kuy, " ajak Hyera.

"Oke," ucap Jimin singkat.

Aku yang setuju, mengangguk kan kepalaku.

"Pulang yuk, udah sepi nih kelas,"  ucapku.

Saat kami akan berjalan menuju pintu keluar. Seorang gadis dari luar kelas, mendahului kami membuka pintu.

"Taehyung, aku ingin pulang bersama mu," ajak JiHyo.

"Uwee.. jadi ini salah satu fans nya Taehyung di sekolah ini ya Jim," ledek Hyera.

Dan yang aku lakukan adalah, tetap berjalan keluar melewati JiHyo tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Heh Tae, tungguin kita," teriak Jimin dari jauh.



✍✍✍
"Duluan ya.." ucapku meninggalkan Jimin dan Hyera.

Aku berjalan masuk ke dalam rumah. Dan rupanya JiHyo sudah sampai di rumah lebih dahulu. Masih dengan seragamnya, dia berjalan mendatangiku.

"Kenapa Taehyung? Kenapa kamu tidak mau mau pulang bersamaku," tanya JiHyo.

"Aku tidak mengatakan aku tidak mau," jawabku sambil melepas sepatu.

"Jadi kamu mau?" tanyanya lagi.

"Nggak juga," sambungku.

Seperti biasa dia menunduk, dan kini memasang wajah kesal, sambil menggigit bibir bawahnya.

"Sudah makan?" tanyaku lagi.

"Belum, tapi aku akan memasak,"

"Oh, bagus deh. Makannya bareng ya, aku ganti baju dulu,"

"Iya," ucapnya singkat.

Kini wajahnya berubah menjadi...


Entahlah.. itu bisa disebut dengan apa?




Dalam beberapa menit,
Aku turun dari kamar menuju ke dapur. Kulihat dari tangga, JiHyo masih berkutat dengan pekerjaannya yang sepertinya hampir siap. Ku putuskan untuk berhenti dan duduk di tangga supaya tak mengganggu kerja nya.







Rupanya dia tak sadar kehadiranku.







Sesaat setelah aku melihat dia sudah selesai dengan aktivitas nya, aku bergegas turun ke dapur. Aku berjalan di belakangnya dan dia masih tidak menyadari kehadiranku.

Ku ambil dua buah sendok dan dua garpu.

Saat mendengar suara yang kutimbulkan, dia langsung menyadari jika aku sudah ada di sana.

"Oh iya sendok, ehm.. Taehyung duduklah," ucapnya sambil berjalan mengambil sendok.

Dengan cepat aku memegang pergelangan tangannya lalu mengatakan, "aku sudah mengambilnya, dan untukmu juga," sambil memperlihatkan sendok dan garpu di tangan kiri ku.

"Ayo duduk, dan makan," sambungku sambil memberikan sendok dan garpu di tangannya yang tadi ku pegang.

__________
Wese.. wese...
Sudah dapat teka-teki nya?

Btw.. seru ngga?
*Comment kali!!!

Next part, Tun akan buka topeng - topeng mereka.

Next part juga , Tun mau pindah POV nih..

Jadi tunggu next part yaw..

Vote and Comment jangan lupa!

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang