Other Sister?

47 9 0
                                    

"Selamat makan."
Bau harum kudapan lezat Bibi Myun Ju memenuhi ruang makan rumah Jimin.

" Wah bibi, masakanmu seperti masakan ibuku." Komentarku dengan mulut penuh.

"Eh Taehyung, telan dulu makanannya, baru bicara." Jawab Bibi.

"Masakan ibuku memang paling enak." Sambung Jimin.

Sore ini aku memilih berkunjung dan makan kudapan lezat Bibi Myun Ju dari pada datang ke acara pernikahan pria tua itu.


Apa ini hal yang baik atau buruk? Aku juga tidak terlalu mengerti.

"Bibi aku ingin menginap." Kataku setelah menelan makanan di mulutku.

"Tentu saja jawaban ibu boleh. Iya kan bu? Lagi pula sudah lama Taehyung tidak menginap. " Sahut Jimin

"Boleh saja." Sambung Bibi

"Terimakasih ya Bibi, kau memang seperti ibuku. Sudah mau menerimaku di rumah mu dan setuju denganku untuk tidak datang juga ke acara pernikahan orang itu."

Dengan senyum dan 2 lesung pipi yang sangat hangat kuanggap sebagai pengganti kata sama-sama.

Malam berlalu dengan cepat

Ponsel yang ada di saku celana ku bergetar.
"Wah rupanya sudah pukul 6.13 pagi, cepat sekali..."

Aku bangun dari tempat tidur. Sambil sesekali melakukan peregangan, aku berjalan menuju jendela. Perlahan aku membuka tirainya.

"Taehyung..., ayolah kawan ini kan hari Minggu. 15 menit lagi."
Ujar Jimin yang nampaknya silau dengan cahaya si Matahari pagi.

"Jimin aku pulang dulu ya.. Katakan pada Paman dan Bibi juga pada Doyoon aku pamit pulang."

"Ck.. harus sepagi ini kah?"

"Iya supaya saat aku datang pria tua itu tidak tau kalau aku sudah pulang."

"Ya.. Ya.. hati-hati di jalan ya Brother." Sambung Jimin sambil mengangkat tangannya yang ingin mengajak High Five.


Di jalan yang sudah mulai ramai. Udara sejuk masih menyelimuti kota pagi ini. Dari kejauhan aku melihat rumah yang sudah kukutuk itu.

Sebisa mungkin aku berusaha untuk tidak berisik atau menginjak gas ku terlalu dalam.

Aku pikir ,
Si tua itu akan mengganti engsel rumah. Supaya aku tidak bisa masuk. Tapi dugaanku tidak selalu benar. Engselnya masih sama.

Aku membuka pintu dengan kunci lamaku.

Mungkin saat aku masuk aku akan di teriaki maling atau percuri atau sejenisnya oleh Istri baru pria itu.

Namun aku tak peduli.


Tapi sekali lagi dugaanku salah.

Bukan suara teriakan pencuri dari seorang wanita yang kudengar. Tapi suara pria itu.

"Dari mana kamu? Kenapa kamu tidak datang di acara tadi malam? Kenapa kamu membuang Jas yang ayah belikan pada mu ke sampah?"

"Kau mempedulikan ku? Bagaimana malammu? Menyenangkan tanpa aku?"

Sebenarnya masih banyak kata-kata hina'an di otak ku. Tapi aku sudah muak dengan wajahnya.

Akhirnya aku meninggalkan dia dan langsung masuk ke kamarku.

Sepertinya istri pria itu belum tinggal di rumah ini ,karna belum kutemukan perubahan yang signifikan di sini.

Ponselku menunjukan pukul 7.29 .

Aku sudah siap untuk pergi lagi dan mengibur diri di hari Minggu ini.

Dari kamarku, suara klakson mobil yang lumayan keras berhasil membuatku sedikit terkejut. Dan tak lama suara bising terdengar dari lantai bawah.

"Ah.. sial. Aku terlambat keluar dari sini." Aku mengumpat.

Ku putuskan untuk cepat-cepat turun dan pergi.

"Heh.. Taehyung perkenalkan dia ibu baru mu dan juga adik perempuan tirimu."
Suara yang paling ku benci di dunia menyapaku dengan senyuman di bawah.

Sekilas ku pandangi 2 wanita yang berdiri di depan pintu dengan beberapa koper di belakangnya.

"Ibu? Adik? Bukankah aku tidak punya hubungan denganmu? " Aku menimpali perkataan pria itu.

"Taehyung tunjukan rasa sopan mu!" Sambung pria itu

"Untuk wanita yang tidak punya sopan santun? Hah.." Nada bicaraku mulai meninggi.

Gadis yang yang berdiri di samping nenek sihir itu menundukan kepalanya.

Aku yakin dia pasti malu punya ibu seperti wanita itu.

Eh.. tunggu...

Gadis ini ..
Gadis ini adalah gadis yang kemarin terjatuh di depan ku dan Guru Lee.

✏✏
"Taehyung kamu mau kemana?" Tanya pria tua itu sekali lagi.

"Futsal."

"Kunci mobilmu sudah kuambil. Kesalahan terbesarmu karena membiarkan kunci mobil mu di atas rak sepatu."
Sambung pria itu sambil memamerkan kunci mobilku.

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang