Go

50 12 2
                                    

"Oh.. jadi gitu. Kasian banget. Sabar ya Tae.." ujar Hyera.

"Makasih." Jawabku.

Aku, Jimin, dan Hyera berjalan bersama pulang dari sekolah. Sambil bercerita tentang Ayah dan Ibu ku.

"Eh.. btw rumah gue kan yang paling jauh, anterin gue pulang dong. Ya.. Taehyung ya.."  rengek Jimin.

"Pake aja skateboard lo." sambung Hyera.

"Ah.. males. Capek gue." Jawab Jimin.
"Ish.. ya udah gue anter." Ujarku.

"Eh gimana kalo kita jalan yuk. Habis ini..!  Entar aku ke rumah mu Tae ! Trus kita ke rumah Jimin nganter dia pulang and than, jalan deh.." ujar Hyera.

"Bagus tuh.." jawab Jimin antusias.
"Oke deh." Lanjut ku.

✍✍✍
"Kak Taehyung, pulangnya cepet banget . Biasanya jam 5 kok sekarang jam 3."  Sapa JiHyo saat aku menaiki anak tangga.

"Entar juga gue pergi lagi. Eh, siapa? JiHyo." Ujarku.

"Apa?" Jawab JiHyo.

"Jangan panggil aku kak. Umur kita sama kan!" Lanjutku.

"Ah.. ya.."

Tak lama aku keluar lagi dari kamarku dengan tampilan casual.

"Kak.. anu.. Taehyung kamu beneran pergi?" Tanya nya lagi di ruang tamu.

"Iya, adu'in aja sama mereka. Aku ngga masalah." Jawabku sambil berjalan menuju pintu keluar.

" Hyera belum datang Jim?" Tanyaku pada Jimin yang tengah duduk di kursi teras.

"Belum." 


"Btw? Itu cewek siapa?" Tanya Jimin.

"Aku juga ngga tau hubunganku sama dia apa?" Jawabku.

Mendengar perkataan ku JiHyo pergi dari ruang tamu.

"Kasar banget lo! Dia kan kaga salah apa-apa. Eh.. dia sekolah di sekolah kita kan? " Ujar Jimin.

"Tau ah.." sambungku.




"Stay a minute, just take your time, the clock is ticking, just stay ... Na na na."

Suara seorang gadis yang tidak merdu menyelimuti telingaku.

"Woy.. ga usah nyanyi woy.. gue lempar nih.." teriak Jimin sambil beranjak dari duduknya dan mengangkat skateboard miliknya.

"Banyak omong lo.. eh Taehyung, nitip sepeda." Lanjut Hyera.

"Oke berangkat sekarang Yo.." ajakku.

✍✍✍
"Jadi lo pindah ke sini? Ibu lo ada ga? Doyoon udah segede apa ya?"

Belum 100% aku dan Jimin turun dari mobil, Hyera sudah berlari ke pintu rumah Jimin.

Tak lama Bibi Myun Ju membukakan pintu. Lalu entahlah mereka membicarakan apa, intinya itu menyenangkan karena Hyera dan Bibi nampak tersenyum.

Aku dan Jimin berjalan memasuki ruang tamu rumah Jimin.

Dan saat mata kita mencari, Hyera dan Bibi tak terlihat di ruang tamu.


"Oke gue ganti baju dulu. Ikut ngga?" Ujar Jimin.

"Maksud lo ikut?" Tanyaku dengan wajah jijik.

"Sapa tau lo bosen sendirian." Lanjutnya sambil bergerak menaiki tangga.



Beberapa menit kemudian, Bibi Myun Ju keluar dari dapur.

"Oh.. sama Taehyung juga?" Tanya Bibi.

"Iya, " sambungku sambil menyalimmi tangan Bibi.

Tak lama Hyera keluar dari balik punggung Bibi sambil membawa stoples kue kering.

"Mau..." Tawar Hyera sambil menggigit kue kering tadi.

"Mau!." Jawabku sambil menyambar toples tadi.

"Jangan semua." Rengek Hyera lagi.

"Bibi panggilkan Jimin ya.." Potong Bibi sambil tersenyum melihat kelakuan kami.

"Ya bi.." jawab kami bersamaan.


Lalu punggung Bibi mulai menghilang setelah menaiki tangga.

" Kembalikan." Ujar Hyera.
" Jangan makan kue nanti gemuk." Sambungku.
"Ga duli." lanjut Hyera.

Karena aku tidak memberi peluang untuknya mengambil toples tadi, dia memukul bahu kananku.

"Aw..agh..Gila.. sakit" 
"Makanya, lupa ya? Aku dulu anak Taekwondo. Sini toplesnya.."

Aku langsung menjatuhkan badanku ke sofa. Sambil tersenyum,tertawa, dan meringis kesakitan.




"Ehem.. gue kelewatan apa?"
Suara Jimin membuatku mendongak ke sumber suaranya.

"Ga pa pa kok. Yuk berangkat," ajak Hyera.

Hyera berjalan keluar terlebih dahulu. Sedang aku dan Jimin melambat di belakangnya.

"Gue telat apa?" Tanya Jimin padaku saat berjalan keluar rumah.

" Nih, lo aja yang nyetir. Tanganku sakit." Jawabku sambil.

"Ash.. payah." Sambung nya.

___________
Taraaaa...!!! Karena part yang tadi ngga mutu banget, Tun post ini part !

*Oke garing
BYE

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT READERS!!! 💋

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang