She's

24 11 0
                                    

Menjadi anak baru di sekolah Hamwilton rasanya agak aneh. Gaya semua gadis disini yang selalu mengurai rambutnya supaya meninggalkan sesuatu yang biasanya mereka sebut dengan cantik.

Benar-benar bukan hal yang sering aku lakukan.


Tapi kata salah satu temanku, mengurai rambut itu dapat membuatku terlihat cantik.

Dan akhirnya aku mengikuti gaya ini karena omongan teman ku tersebut.

Berpura-pura terlihat anggun, menggunakan bedak dan parfum ,juga berbohong bahwa sekarang aku sudah tidak ikut taekwondo, adalah salah satu rencana yang sedang aku lakukan.



✏✏✏
Istirahat pertama hari ini, rencananya aku akan makan bersama Taehyung dan Jimin.

Dengan senangnya aku berjalan anggun sambil menyapa orang-orang yang menyapaku, yang bahkan tidak aku kenal.



Sampai akhirnya kesenanganku berakhir.

Gadis yang selalu mengganggu ku itu muncul lagi.

Gadis itu, kini bersama dengan gengnya yang berpenampilan diatas rata-rata mendorong bahu kananku.

Gadis itu adalah gadis yang memperingatiku untuk tidak bergaul dengan Jimin dan Taehyung.

"Ya ada apa?" tanyaku sok bingung.

"Jangan sok cantik lo, anak baru kan lo? Anak IPA gaya , pake tebar pesona lagi," lanjut gadis yang tadi mendorong ku.

Sabar Hyera, dia cuman cewek.

"Haha, aku kira itu ngga berlebihan kok," lanjutku.

"Banyak omong lo, ambilin kita susu kotak. Lima strawberry sama enam chocolate," sambung nya dengan kosa kata alay yang dibuat-buat.

"Rakus juga nih orang, cuman enem orang, belinya 11 kotak," gumamku dalam hati.

"Nih uangnya," lanjut gadis tadi.



Aku pun menurutinya. Pikirku ini hanya ulah anak-anak kuker IPS.

Gadis itu, gadis yang benar-benar memiliki kepribadian yang berbeda di depan Taehyung dan Jimin. Aku ingat benar, dia adalah gadis yang sama. Gadis yang terlihat polos dan baik hati.

Aku berjalan mengambil susu kotak tadi dan membayarnya. Sebelas kotak berukuran sedang ini benar-benar membuatku kesulitan.

Dengan keseimbangan maksimal yang kumiliki, aku berjalan dengan hati-hati menuju meja mereka.

Tapi keseimbangan maksimal ku tidak cukup untuk sebelas kotak susu ini. Dan akhirnya beberapa kotak terjatuh di tengah jalan.

"Aish... Nambah kerjaan aja," gumam ku pelan.

Aku mengambilnya dengan salah satu tangan ku, dan kotak yang lainnya justru terjatuh.

"Et..dah.. anju jatoh semua," gumamku lagi.

Dan akhirnya dua cahaya datang menerangi susu kotak yang berjatuhan.

"Ngapain kamu Ra," tanya Taehyung.

"Gila.., lo takut sama cewek? Sama gue aja ngga takut lo?" ledek Jimin.

"Pa'an si.. Bantuin gue kali," lanjutku dengan tawa.

"Lo bisa bawa berapa?" tanya Taehyung .

"Lima," jawabku.

"Oke berarti gue tiga, Taehyung tiga," sambung Jimin dengan kedipan mata kanannya pada Taehyung.

Taehyung yang sepertinya paham hanya memberikan senyum tipis.

Aku dan kedua orang ini berjalan menuju tempat duduk gadis tadi. Beberapa teman gadis tadi, mulai memberikan isyarat bahwa aku datang ke meja mereka. Maksudku bukan hanya aku.


"Ini susu kotak milikmu," ucap Taehyung tegas, " JiHyo," lanjutnya.


Gadis itu langsung berdiri mematung dari duduk santainya tadi.









"A-ap-kkau ?" lanjut gadis itu terbata bata.










Aku yang merasa canggung, menaruh susu tadi ke meja mereka.

Cukup lama Taehyung menatap tajam JiHyo, berhasil membuat beberapa pasang mata melihat ke arah dua tokoh sekolah ini.

"Saat aku membalikkan pikiranku lalu berfikir jika kau orang yang baik, dan ternyata kamu juga seperti ibumu," lanjut Taehyung dengan lemah namun dingin.

Taehyung benar-benar tau, bagaimana menangani ini. Tidak brutal, tapi uw.. menyakitkan.


Dengan cepat Jimin langsung memegang bahu Taehyung, seolah mengatakan untuk tidak bicara sembarangan.



"Akhirnya Jimin melakukan hal yang aku suka," gumamku dalam hati.

"Sudahlah Taehyung.., Jadi bagaimana tadi? kau suka coklat kan? Dan kau Hyera? Kau suka chocolate atau strawberry?" tanya Jimin meniru nada alay ala-ala JiHyo.

"Ah.. stoberi," jawabku canggung.

"Oke kita pergi, terimakasih susunya," ucap Jimin dengan senyum lebarnya pada JiHyo cs.

Disisilain salah satu tangan Jimin menarik lengan Taehyung dan yang lain menggenggam tangan ku.




Tapi Taehyung menolak untuk patuh.








Dia tetap menatap tajam JiHyo yang menunduk sambil menggigit bibir bawahnya.

"Aku membencimu," ucap Taehyung singkat.

Dengan santai, Taehyung langsung berbalik dan mengembangkan senyumnya pada Jimin dan aku.

Jimin juga memberikan senyum lebarnya seraya melempar susu kotak itu pada Taehyung dan juga padaku.

"Susu gratis," lanjut Jimin.

"Yoi," sambung Taehyung.




I'm so fucked.





"Taehyung santai banget," gumamku lagi dalam hati.

Taehyung benar-benar bisa mengendalikan semuanya dengan santai tanpa brutal.

Dengan sifatnya ini, aku percaya dia bisa membantuku. Aku benar-benar ingin minta tolong padanya.

Tentang suatu yang rumit.

__________
Weleh...
Part POV nya Hyera udah jadi,

Gimana? Leh ugha ngga?

Ih.. ternyata JiHyo,

Tenang readers, masih banyak secret lain. Makanya baca terus ya!!

Kunjungi juga buku Tun,

Lost Mind 💋

Jangan sungkan untuk comment-comment.

Tun akan bales.

Jangan lupa juga, Vote nya...

Bye.. 😑😪😂😅😘😁😉💋

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang