Eunji

48 10 0
                                    

"Ah.. rupanya umpanku sudah kau gigit." Jawabku sambil menaikkan salah satu sudut bibirku.

"Aku memang menaruhnya disana supaya kau merasa sudah berhasil mengalahkan ku. Tapi sayangnya aku punya duplikatnya. Sudah... buang-buang waktu saja berbicara dengan orang sepertimu." Sambung ku sambil meninggalkan mereka.




Tak pernah terfikir olehku sebelumnya jika hari ini akan ada dalam hidupku.

Sebelumnya tak ada satu kata-kata buruk yang ingin ku ucapkan pada pria itu, atau pemikiran-pemikiran licik otakku untuk mengalahkannya.


Tapi perubahan sikapku juga karena perubahan sikapnya.

Aku ingin menangis di depannya. Apakah dia ini benar-benar orang yang dulu ku sebut Ayah?

Tapi jika aku menangis pria itu akan tertawa.

Adakah orang yang juga mengerti perasaanku?




Aku menginjak gas, dan bergerak keluar dari rumah itu.

Tempat yang pertama ku tuju adalah Bank.

Yah.. kau tau kan, pasti si tua itu tak lama lagi akan menutup rekening ku.

✏✏
Hari semakin siang.

Aku mampir ke sebuah rumah makan dekat Bank untuk mengisi perut.

Sambil menunggu makanan datang aku mencoba menelepon orang yang paling aku sayang.

Eunji.

"Halo.." Suara itu sangat kurindukan.
"Hallo Eunji.. ini Taehyung."
" Kak Taehyung...wah...eh.. jadi kapan kakak akan bertemu Eunji?

"Ehm kapan ya?? Oh yang penting Selamat Ulang Tahun ya..."

Hari ini Enji genap 7 tahun.Aku menyanyikan sedikit lagu ulang tahun untuknya.

"Eh .. iya .. Aku lupa, wah.. Kakak selalu ingat, Apa hadiahku tahun ini kakak."

"Kakak sudah mengirimnya lewat pos."

"Asik.. oh iya kak, Apakah nanti setelah Kakak lulus SMA baru bisa bertemu Eunji?"

"Siapa yang bilang begitu?"
"Ibu. Karena Kakak Taehyung harus sekolah. Itu kata Ibu."

"Oh..iya.. sepertinya begitu."

"Kak Taehyung..."
"Ya?"

"Sebenarnya hadiah yang paling aku inginkan di ulang tahunku tahun ini adalah bermain game di mall bersama kakak Taehyung."

Suara nya gemetar. Aku tau dia juga merasakan hal yang sama denganku.

Walaupun dia masih kecil, aku tau dia punya perasaan yang kuat.

"Baiklah kalau begitu, kita akan bertemu secepatnya."
Sambungku dengan nada penuh semangat.

"Oke baiklah, ehm sudah dulu ya kak. Ibu memanggilku."

"Iya.. da dah..."

HwiparamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang