Rose's POV
"Ayo dong,Seung.."
Sepanjang perjalanan ke sekolah aku tak henti-hentinya merayu Seungri dengan kata-kata manisku.
"Nggak.." jawabnya.
Hah,lagi-lagi dia menjawab seperti itu.
"Seungri!Lo kok gitu sih ama adek sendiri?" tanyaku dengan wajah melas yang dibuat-buat.
Seungri memandangku sekilas lalu kembali fokus ke jalanan.
"Kalo gue bilang nggak ya nggak.."
Menyebalkan sekali.
"Gue ngambek." kataku lalu kembali menatap lurus kedepan.
"Lagian ngapain sih kesana?"
Sepertinya hati Seungri sudah mulai melunak,aku tahu dia tak mungkin menolak permintaanku walaupun aku suka membuatnya kesal.
"Gue mau belajar main gitar!" kataku semangat.
Seungri menepikan mobilnya lalu menghentikannya.
"Lo itu udah pinter main gitarnya,Rose!Ngapain masih mau belajar ama tuh setan?!" katanya sambil menghadap padaku.
"Tapi,Seung!Maksud gue tuh gue mau memperdalam permainan gitar gue.." kataku masih teguh pada pendirian.
"Lo gak ada tempat lain gitu?Atau dia yang maksa Lo supaya Lo bisa bawa gue kerumahnya dan dia bisa ketemu gue?"
"Lo suudzon mulu sih,Seung!Gue emang cuman mau kesana,kan dulu gue belajarnya disana,memperdalam ilmu juga harus disana dong!"
Seungri mengusap kasar wajahnya lalu kembali menghidupkan mesin mobil.
"Gimana?" tanyaku masih pada topik yang sama.
Tak ada jawaban.Sepertinya makhluk ini memang tak akan mengijinkanku pergi ke rumah Kanami eonni,gadis berdarah Jepang yang merupakan mantan pacarnya saat SMA dulu.
Sampai akhirnya kami sampai disekolahku.
Aku turun tanpa berpamitan pada Seungri,biarlah dia menganggapku kekanakan karena aku hanya mau memperdalam skill ku,bukan untuk menyatukan dia kembali dengan mantannya.
"Rose!"
Aku menoleh pada Seungri yang memanggilku.Dia masih duduk di dalam mobil.
"Boleh?" tanyaku masih berharap.
Kulihat Seungri mengambil nafas panjang.
"Oke,boleh.Tapi,gak usah bareng gue..Bareng ama sahabat-sahabat Lo kek.."
"Yeayyyy,Oke,gak pa-pa,makasih,Seungri!" kataku lalu berlari ke dalam sekolah.
***
Jam ke-4 usai,aku dan ketiga curut ini pergi ke kantin dengan cacing yang sudah konser meminta jatah diperut.
Tiba dikantin,kami mengambil meja dekat meja Bangtan,mereka sudah berkumpul di mejanya dan tertawa bersama.
Aku mencuri pandang ke arah Jimin,tiba-tiba dia mengedipkan satu matanya,rupanya dia juga melihatku.Uhhh,kurasa pipiku sedang memerah sekarang.
"Woy,Dugong!Lo mau bengong aja apa mau makan?"
"Eh,iya..Gue pesen sosis aja satu porsi.minumnya jus jeruk gak usah pake gula ya,Mbak." kataku pada pelayan kantin.
Pelayan itu mengangguk lalu pergi meninggalkan kami.
"Oh iya,nanti kalian ikut gue ya ke rumahya Kanami eonni.." aku baru ingat untuk mengatakannya.