Lisa mengernyit heran saat Jungkook membawanya ke sebuah rumah yang Lisa tak tahu rumah siapa.
"Ih, Jungkook, ih! Katanya mau nge-date buat ngerayain hari anniv kita yang keempat? Kok malah kesini?" tanya Lisa bingung.
"Ya, ini kita lagi ngerayain hari anniv kita, Sayang.."
"Tapi ini rumah siapa?"
"Emmm, ada deh. Ayo masuk dulu! Nanti kamu bakalan tau kalau udah nyampe di dalem.."
Lisa hanya menurut saat Jungkook membukakan pintu mobil untuknya dan menggenggam tangan Lisa lalu membawanya ke dalam rumah besar bernuansa putih susu itu.
Sesampainya di dalam rumah itu, Lisa dibuat terkejut oleh apa yang ada di dalamnya. Bagaimana tidak? Disana ada orang tua Jungkook, Lisa tahu pada mereka karena pernah melihat fotonya saat masuk ke rumah Jungkook dulu, tapi rumah yang sekarang mereka masuki, sudah jelas bukan rumah Jungkook, Lisa hafal betul seperti apa dan bagaimana rumah Jungkook. Selain orang tua Jungkook, disana juga ada Yui yang di sebelahnya didampingi oleh RapMon. Dan di sofa lain, ada dua orang yang Lisa tidak kenal siapa mereka bersama......Erin.
"Jungkook, ini maksudnya apa?!" bisik Lisa menyiratkan nada ketidaksukaan yang jelas di wajahnya.
Bukannya menjawab, Jungkook malah membawa Lisa untuk duduk bersamanya di sebuah sofa yang masih kosong tak berpenghuni.
"Jungkook, siapa dia?" tanya seorang wanita cantik yang duduk di sebelah Erin, dia adalah Sora, ibunya Erin.
"Dia Lalisa Manoban, kekasih yang sangat saya cintai.." jawab Jungkook santai.
Semua yang ada disana tersentak kaget, kecuali Yui dan RapMon tentunya.
"Apa maksud kamu, Jungkook?!" seorang pria tinggi besar berwajah tegas berdiri dari duduknya dan menunjuk ke arah Jungkook. Dia adalah Yaozi, ayahnya Erin.
"Iya. Dia pacar saya. Kenapa?" Jungkook masih saja santai dengan jawabannya. Tanpa memikirkan keadaan orang-orang di sekitarnya.
"Jungkook! Aku tunangan kamu!" Erin menyela.
"Cih, tunangan yang tak diakui.." sahut RapMon sambil membuang wajah ke arah lain. Yui yang ada di samping RapMon langsung melotot sebal pada kakak sepupunya itu. "Bisa diem gak sih, Bang?!" dan RapMon hanya mengendikkan bahunya.
"Apa maksud ini semua, Tuan Jeon?!" Yaozi beralih kepada ayah Jungkook yang sedari tadi hanya diam memperhatikan mereka.
"Maaf, Tuan Yaozi. Putra saya memang sudah bertunangan dengan anak anda, tapi ini cuma ikatan sebelum pernikahan. Dan semua keputusan saya serahkan kepada Jungkook, karena dialah yang akan menjalani semuanya." jawab ayah Jungkook.
"Tapi tidak bisa begini! Pertunangan ini tidak boleh dibatalkan! Mau ditaruh dimana muka keluarga saya kalau sampai pertunangan ini gagal?! Siapa yang mau dengan putri saya?!"
Ayah Jungkook berdiri dari duduknya lalu menepuk pelan bahu ayah Erin. "Maafkan saya, Tuan Yaozi! Tapi saya tidak mau mempunyai menantu yang bahkan tidak mengakui keberadaan orang tuanya sendiri.."
"Maksud anda apa?" tanya Yaozi tak mengerti.
"Kalau orang tua kandungnya sendiri tidak dia akui, apalagi kami yang hanya mertua baginya. Bisa-bisa kami dianggap sudah mati nanti."