Kamis siang.
"Kalau gak gini ya gitu, tapi kalo kalian mau pake cara gini yang gitu gak bisa diginiin, kalo gitunya kalian giniin yang gini pasti gak bakal gini hasilnya. Kalian harus ngerti antara yang gini sama yang gitu yang mana yang hasilnya bisa diginiin. Jadi, kalian harus pilih mau pake cara gini atau gitu. Ngerti 'kan?"
Para adik kelas yang diajari oleh Jennie hanya menggeleng tak karuan. Jennie mengusap wajahnya frustasi. "Guru gila!" pekik Jennie dalam hati.
"Kakak kalo ngajar kok gini gitu gini gitu, sih," tanya salah satu dari mereka, "kakak bisa ngajar gak,sih?"
Seketika darah Jennie langsung naik.Dengan asap yang mengepul dari dalam telinga *sihh,lebay*, dia menghampiri anak yang barusan bicara."Ngomong apa, Dek?" tanya Jennie dengan senyum sok manisnya.
Salah satu dari mereka berkata lagi, "kakak senyumnya serem masa!"
Jennie menoleh padanya, "eh,masih untung gue senyumin,mau kalian gue pelototin?!" Jennie marah.
"Kakak antara senyum sama melotot gak ada bedanya. Hahaha! Sama-sama serem!"
Jennie menutup telinganya malas. Dia tidak suka diperlakukan seperti itu. "Gue ini Ketos kalian taukk!" teriak Jennie.
"Gak peduli!Ketos galak!Hahaha!" anak-anak itu tertawa lagi. Setiap Jennie mengajar mereka untuk menggantikan guru yang sedang berhalangan, dia pasti diece-ece. Namun, Jennie selalu mengabaikan mereka dan tetap mengajar, walaupun dia kadang dikacangi oleh yang sedang diajar.
Kringgg, Kringgg!
"Huhhhh, slamet gue.." Jennie bersyukur dalam hati. Dia mengemasi semua buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Saat Jennie akan keluar, di pintu kelas X IPA 6 berdirilah seonggok makhluk tampan bak malaikat turun dari kahyangan, surga lebih tepatnya. Sosok itu tertawa karena tak sengaja mengawasi cara mengajar Jennie tadi.
"Lo siapa?" tanya Jennie tak suka, ya walaupun dia suka dengan rupa laki-laki di depannya.
Pria itu mengulurkan tangannya pada Jennie, ragu-ragu Jennie membalasnya. "Perkenalkan saya Kim Heechul, guru olahraga yang baru di sekolah ini."
"Watdepak! Guru OR yang baru? Seksi banget, Ya Tuhan! Kuatkan iman hamba!" batin Jennie bersorak. Namun, di depan pria yang ternyata adalah guru itu dia tetap menjaga sikap cueknya, "Kim Jennie!" setelah mengucapkan namanya, Jennie melepaskan uluran tangan Heechul.
Heechul tertawa garing, "marga kita sama,ya. Jangan-jangan jodoh lagi," katanya sumringah, "haha. Saya bercanda. Gak usah shock gitu dong."
Jennie teringat pada Taehyung yang saat pertama kenal dulu juga mengatakan hal yang sama persis dengan Heechul.
"Hey,hey,kenapa bengong?" Heechul mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Jennie.
"Ah, iya, sorry, sir, saya sempat kurang ajar tadi." Jennie membungkukkan badannya.
"Haha.Gak pa-pa.Sebagai gantinya, kamu boleh traktir saya minum kopi di kantin."
"Baru kenal udah minta traktir aja nih orang!" batin Jennie.Jennie kemudian mengiyakan ajakan Heechul, walaupun sebenarnya dia agak berat hati karena akhir-akhir ini dia harus menghemat pengeluaran.
***
"Mbak, kopinya 2, ya!" teriakan Jennie menggelegar di seluruh penjuru kantin.Semua murid yang ada disana menoleh risih pada Jennie, sedangkan Jennie hanya mengabaikan mereka.
"Sir, mau makan juga?" tanya Jennie sopan.Sebenarnya dia jengah bersikap sok manis seperti itu.
"Gak usah, kecuali kamu juga mau traktir saya makan.." sahut Heechul sambil merapikan rambutnya.
"Sir ini modal traktir, ya?" Jennie mengatakannya secara tidak sadar.Dia menutup mulut saat menyadari apa yang baru saja dikatakannya."Maaf, sir!" kata Jennie lagi.
"Haha.Gak usah minta maaf, saya cuma bercanda.Kopinya saya yang bayar, kok." kata Heechul.
"Gak pa-pa, Sir! Kalau cuma kopi, saya masih mampu bayar, kok.." kata Jennie merasa tak enak hati.
"Saya masih kuliah, loh."
Jennie memutar bola matanya, "terus kenapa Sir udah jadi guru?"
"Ya, karena guru OR yang lama mempercayakan hal ini kepada saya." jawab Heechul membuat Jennie memanggut-manggutkan kepalanya.
"Ohhh.Kalau gitu be..."
"Bhaaaaaa, ngapain lo sama cowok?!" Lisa kemudian muncul dari belakang dan mengagetkan Jennie yang akan bicara.
Jisoo segera membekap mulut Lisa yang cemprengnya Masyaallah.Dia kemudian menatap Heechul yang masih belum dikenalnya."Siapa,Jen," tanya Jisoo, "pacar lo, ya?"
"Pacar pacar, ingus lo kotak-kotak! Beliau ini guru OR kita yang baru tau gak?!" ucap Jennie membuat Lisa, Rose, dan Jisoo mengumpat dalam hati.
"Guru OR? Oh, maaf, Sir!" Jisoo membungkuk kepada Heechul.
Heechul tertawa singkat, "iya.Gak apa-apa, kok."
Jisoo, Rose, dan Lisa tersenyum menanggapi jawaban dari Heechul.Udah ganteng, sabar lagi.
"Oh iya, Jen," Rose berucap, "Lo dicariin Sense tuh ditunggu di ruang OSIS deh kayaknya."
"Hmmm.Ngapain?"
"Main masak-masakan mungkin," jawab Lisa acuh,"ya, makanya buruan samperin sana!"
"Tapi, kopi gue..."
"Gak pa-pa, Jen.Biar gue aja yang minum.Lo harus cepet-cepet nemuin Sense sekarang.Urusan kopi, gue rela ngabisinnya supaya lo gak kena marah." kata Lisa dramatis.
"Bangke lu, Lis!" setelah mengatakan itu, Jennie beranjak dari kursinya dan menuju ke ruang OSIS.
"Mbak, kopinya si Jendeuk mana siniin?!" teriak Lisa.
"Iya.Bentar, Lis!" jawab mbak kantin itu.
"So, Jennie itu anggota OSIS?" tanya Heechul.
"Emmm..Lebih tepatnya ketua OSIS, Sir." jawab Jisoo.
"Oh ya?" gumam Heechul tertarik, "Oh iya,kita belum kenalan, 'kan?"
Dua kopi panas kemudian tersaji di meja mereka.Sebelum menjawab, Lisa meneguk kopinya terlebih dahulu."Nama saya Lalisa Manoban, Sir!"
"Saya Park Chae Young,tapi panggil Rose aja, Sir!"
"Nama saya Kim Jisoo!"
Mereka berjabat tangan secara bergantian.Entah itu hanya perasaan Rose atau apa, kenapa Rose merasa kalau Heechul akan membawa pengaruh buruk kepada Jennie?
***
"Kirain apaan..ternyata cuma nyuruh beliin ramen!" Jennie mengomel kesal di sepanjang jalan.Dia hendak kembali ke kelasnya setelah tadi membelikan ramen untuk Sensenya tercinta.
Saat dia melewati kelas XII IPA 1, kelasnya Taehyung, tiba-tiba ada yang menarik tangannya lalu membawanya masuk ke dalam kelas itu.Jennie menoleh saat tiba-tiba orang itu menutup pintu dengan keras."Kenapa pintunya ditutup?!" teriak Jennie.
Orang itu kemudian menoleh membuat Jennie yang sudah shock menjadi semakin shock.Orang itu menatap Jennie tajam, lalu melangkah maju membuat Jennie perlahan mundur, dia menabrak tembok kelas yang hanya diisi oleh dirinya dan orang itu sekarang."Jennie," panggil orang itu, "jauhin Kim Heechul.Gue gak suka lo deket-deket sama dia."
"Ta..Taehyung?" Jennie tergagap.
***
Makin hari, makin garing aja..
Keep reading..
Keep vomment..Mon, 8 May
Nanda Kim