Sumpah, pegel banget pas mau publish ini part.
***
Senin pagi.
"Selamat ya Zee. Lo emang pantes jadi ketua OSIS." Jennie menjabat tangan Zee yang memenangkan kampanye sebagai ketua OSIS beberapa saat yang lalu.
"Makasih, Kak! Gue mohon bimbingannya karena lo lebih berpengalaman, Kak."
Jennie mengangguk lalu keluar dari ruang OSIS bersama beberapa adik kelasnya.
"Kak Jennie berarti tinggal beberapa minggu lagi di sini ya, Kak?"
Jennie menoleh kepada adik kelasnya yang dia ketahui bernama Hye Rin itu. Jennie mengangguk. "Iya."
"Yang ngurusin semua acara perpisahan siapa, Kak?"
"Ya gue yang ngerencanain semua acaranya. Tapi nanti pas hari H, Zee yang bakal ngurusin acaranya. Secara dia 'kan ikut pas kita ngomongin tentang perpisahan."
"Oh iya, Kak Jennie dapet juara ketiga di satu kesolahan, ya?" sekarang Hyun Hee yang bicara. Jennie mengangguk.
"Emang juara pertama sama kedua siapa, Kak?"
"Yang pertama RapMon, yang kedua Taehyung." jawab Jennie sambil tersenyum masam. Bisa-bisanya dia dikalahkan oleh dua orang yang bahkan tak pernah terlihat memegang buku.
"Selamat ya, Kak!"
Jennie mengangguk lalu mendahului dua adik kelasnya itu saat melihat Lisa sedang berjalan mondar-mandir di koridor kelas 12.
"Woy, nyari apaan lo?!"
Lisa terlonjak. "Kaget gue, Njingg!"
"Nyari apaan sih lo?" tanya Jennie lagi.
"Nyari Jisoo.."
Jennie mengangkat sebelah alisnya. Dia menatap Lisa dengan pandangan yang seolah bertanya maksud-lo-apa.
"Iya, gue lagi nyari Jisoo. Barang kali nyelip di tong sampah.."
Jennie memutar bola matanya. "Kayaknya Jisoo ada di ruang musik, deh. Tadi gue ngeliat dia jalan ke ruang musik."
"Samperin, yuk!" Lisa langsung menarik tangan Jennie untuk pergi ke ruang musik.
***
"Jisoo!!"
Jisoo yang semula hanya fokus pada pianonya langsung menoleh saat mendengar suara cempreng yang sudah tidak asing di telinganya.
"Sendirian lo, Jis?" Jennie bertanya pada Jisoo.
Jisoo mengangguk. "Rose lagi main gitar sama Jimin di taman."
Lisa menghela nafas lega. "Untung aja Rose gak percaya sama omongan gue." katanya tanpa tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Eh, disini ada biola gak, Rose?" tanya Jennie lagi.
"Ada. Emang lo bisa main biola?"
"Gak terlalu, sih. Dulu gue pernah ikut les biola pas masih sekolah dasar."
Jisoo hanya bergumam lalu beranjak dari tempat duduknya menuju lemari yang di dalamnya terdapat beberapa biola.
"Nih." Jisoo menyerahkan salah satu biola berstiker nama sekolah mereka kepada Jennie.
Jennie menerima biola itu lalu mulai memainkannya.
"Stop! Stop! Nada biola lo sumbang banget, sumpah!" Lisa yang jika bicara memang selalu jujur menghentikan permainan biola Jennie sebelum Jennie menyelesaikan instrumen yang pernah dipelajarinya dulu.