Penghujung Tahun 2015

1.1K 76 31
                                    

Tentang rasa ini aku tak mengerti. Akankah sama jadinya bila bukan kamu. Namun senyummu menyadarkanku.

Sherina - Cinta Pertama dan Terakhirku

-Pertengahan Bulan Desember-

"RA, lo masih sama Haris?"
Tanya Mulan saat aku sedang duduk membentuk lingkaran dengan teman-temanku. Btw, tenang saja, kami bukan berkumpul untuk menghibah seseorang, melainkan hanya bergosip ria tentang pasangan selebriti yang tengah marak bercerai. Sama aja sebenernya, sih. Bodo amat, Ra.

"Masih, Lan." Singkat sih memang, karena aku malas menanggapi. Karena aku tidak terlalu suka dikepo-in, distalk atau pun semacamnya.

"Wih, awet. Udah jalan berapa bulan?" tanyanya lagi.

"Ya, Januari jalan setahun kayaknya. Tapi, gak tau, deh. Gue gak inget," ujarku jujur. Karena aku memang tidak tau kapan tepatnya kami dekat. Eh tunggu, emang aku dan Aris jadian? Gimana mau tau tanggal annive-nya? Ah, sabodo. Jalanin aja.

"Lah, iya. Awet lo, Ra. Kalo ibarat kata, mah udah lahiran itu," gurau Winda seraya terkekeh.

"Udah lewat lah, gila. Udah bisa duduk malah bayinya," timpal Eriska yang disusul tawa teman-temanku.

Ck, malah jadi ngomong ginian? Pada gagal fokus apa gimana? Kataku dalam hati. Tapi anehnya, aku tetap ikut tertawa dengan yang lain.

"Eh, jadi inget gue, Ra. Lo dari jaman kelas satu kalo Haris maksa biar lo mau dijemput, gue mulu sama Winda yang paling setia nemenin," ujar Erlin membuka sesi flashback.

"Eh, iya bener, Lin. Gue sampe rumah subuh mulu demi dia doang, diupahin juga nggak." Winda terlihat seperti rentenir yang tidak mau rugi.

"Yeh, alay lo, Win. Nggak ikhlas amat lo pada sama temen. Ya Allah." Aku pun memasang wajah kesal campur memelas bersamaan.

"Iya iya, untung temen," ujar mereka bersamaan dengan malas.

"Eh, btw lo pas Januari kan annive, tuh? Gak ada acara apa gitu, Ra? Tukeran kado apa gimana?" Tanya Winda sembari bertopang dagu.

"Hm, gak tau lah, ya. Paling syukuran aja lah, bikin tumpeng. Kan lumayan sekalian amal," gurauku. Aku begitu malas menjawab serius. Walau dalam hati, aku pun ingin menanyakan pada Aris. Tapi, nanti disangka alay atau apa.

"Bodo amat, Ra. Susah ngomong sama lo, mah." Ketus Erlin.

"Eh, emang Ara annive bulanan apa tahunan, sih?" Tanya Sany. Ya Allah, si polos mulai bertanya.

"Yang namanya annive mah tahunan lah, San. Aduh," jawab Eriska seraya menepuk jidatnya.

"Eh, tapi gue sering liat orang update status kayak gini Happy Anniversary 23 month, Honey!" Irina pun akhirnya angkat bicara ikut bergabung di obrolan tak berfaedah ini.

"Buset, itu annive apa kredit motor?!" Ujar Erlin heran.

"Yeh, itu mah anak alay. Mereka pada ngerayain tiap bulan karena gak yakin tembus sampe tahunan," jawab Eriska santai.

Choco Berry [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang