Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku
Yang mampu mencintamu
Lebih dari dia..Yura Ft Glenn Fredly - Cinta dan Rahasia
-Awal Bulan April-
KINI aku tengah disibukkan untuk pendalaman materi untuk menghadapi Ujian Nasional esok hari.
Tapi rasanya aku tak setegang ketika menghadapi Ukom. Justru ini lebih santai. Entah aku tak takut nilai jeblok atau aku sudah pasrah, aku tak tau. Aku hanya tak ingin terbebani.
Leherku rasanya begitu pegal, aku pun merubah posisi jadi tengkurap. Ya, kini aku tengah mengerjakan contoh-contoh soal UN tahun lalu.
Dengan berbekal lagu-lagu beat Barat kamarku jadi ramai dan semangat belajarku meningkat sembari menggoyangkan kepala kesana kemari.
Hingga akhirnya ponselku memutarkan lagu Selena Gomez Featuring Charlie Puth yang berjudul We Don't Talk Anymore, tanganku yang tadinya tengah menyilang jawaban jadi terhenti begitu saja dari aktivitasnya.
Pikiranku sontak teringat kembali pada bulan April tahun lalu. Saat aku putus dengan Aris, dan Aris langsung berpaling ke Anaya.
Kini, April membawa kesedihan lagi padaku. Aris tak bersamaku. Ya, status kami memang masih ada, tapi komitmen kami rasanya sudah tak bisa dipertahankan.
Ia memilih perempuan yang lebih lembut kelakuannya, halus perkataannya, lugu, dan polos.
Apalah dayaku yang tingkahnya tak bisa diatur, kasar, tukang marah-marah, selalu berpikiran negatif, dan begitu egois.
🎵We don't talk anymore
We don't talk anymore
We don't talk anymore
Like we used to doWe don't love anymore..
Air mataku mulai menggenang, aku pun mematikan lagu itu.
Aku membalikkan diri karena rasa sesak di dada. Aku mengambil udara sebanyak-banyaknya.
Mataku terpejam hingga kuteringat kesalahan-kesalahanku di masa lalu.
"Lo nunggu siapa, Ra?" Tanya Hanin.
"Aris, tapi nggak tau orangnya dimana, Han."
Aku sedari tadi menggigit bibir, panik. Mataku pun tak henti-hentinya memandang jam tangan.
"Sabar aja, sih. Gue temenin, ya."Aku tersenyum, kami pun mengobrol. Ah, tidak. Lebih tepatnya ia yang curhat, aku hanya jadi pendengar.
Hingga tak lama kemudian, Hafiz pun datang menjemputnya.
Karena Hanin tak sadar oleh kehadiran Hafiz, aku menyenggol pinggangnya.
"Yah, udah dateng aja. Lagi enak-enak curhat juga ya, Ra."
Hafiz pun menghampiri dan bertanya, "Mau pulang nggak?"
"Bentar ya, temenin Ara aku dulu, nih. Kasian, Fiz."
Hafiz pun mengangguk seraya menatapku, "Oh, yaudah iya, Han."
Hafiz pun kembali duduk ke motornya, sedangkan Hanin kembali melanjutkan ceritanya.
"Han itu Hanin apa Honey, sih?" Tanyaku iseng.
Ia pun tersipu malu dengan noraknya, "Apaan sih, Ra?"
Aku tertawa, "Idih, norak banget."
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul dua. Kulihat Hanin memegang perutnya, "Kenapa?"Ia meringis, "Gue maag, nih. Belum makan siang soalnya. Sarapan juga cuma roti separo doang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Choco Berry [COMPLETED]
Teen FictionZahra, seorang siswi yang gagal move on hingga dua tahun lamanya. Di lain sisi, ada seorang siswa yang terus memperhatikan gerak geriknya menunggu saat yang tepat untuk maju dan mendobrak pintu hati Zahra. Apakah Zahra bisa membuka hatinya yang suda...