Walaupun hanya sekejap di peluk olehmu adalah sesuatu yang berarti untukku
-DeepLoss-
"GALANG BANGUN!" teriak Tatya dari dapur tetapi tidak mendapat jawaban dari anaknya. Tatya pun berjalan menuju kamar anaknya yang berada di lantai dua. Fyi, kalo rumah Galang tingkat dan luas, dia mempunyai halaman yang luas dibelakang rumahnya dan disitu dia sering bermain basket dengan teman-temannya. Oke back to topic.
"Galang bangun sayang kamu gk sekolah" ucap Tatya lembut sambil mengetuk pintu kamar Galang. Dan terdengar suara pintu terbuka.
"Apasih mah?" tanya Galang dengan muka bantalnya.
"Udah jam setengah tujuh, kamu gk sekolah emang?"
"Sekolah lah mah"
"Yaudah sana mandi, mama udah nyiapin sarapan di meja makan. Mama pergi dulu ya mau nganter Ghina sekolah" ucap Tatya lalu meninggalkan kamar Galang.
-DeepLoss-
"Morning sayang" ucap Alvaro sambil mengacak rambut Alvira gemas lalu duduk disebelah Alvira untuk sarapan.
"Ih kakak kunciran aku jadi rusak kan" omel Alvira sambil membenarkan kuncirannya yang rusak karena hasil kejahatan kakaknya.
"Maaf deh udah dong jangan cemberut masih pagi loh" ucap Alvaro sambil mengunyah sarapan.
"Hm. Ohiya tumben udah rapih jam segini?"
"Dih gue bangun pagi dibilang tumben,gue bangun siang diomelin dasar cewe-"
"Apa?!" ucap Alvira jutek memotong ucapan kakaknya.
"Jutek banget" gerutu Alvaro.
"Gue denger loh ka, udah ah gue mau berangkat sekolah. Udah di tungguin taksi soalnya" ucap Alvira lalu mencium tangan Alvaro tapi Alvaro menahan tangan adiknya.
"Cancel, kamu bareng kakak aja!" ucap Alvaro tegas.
"Ih aku gak mau ah!" ucap Alvira kesal sambil menghentakan kakinya lupa kalau kakinya masih sakit, dia meringis saat merasakan sakit pada kakinya.
"Tuhkan kaki kamu aja masih sakit, pokoknya gak ada penolakan!" ucap Alvaro tegas. Dengan mata yang memancarkan kekhawatiran pada Alvira.
"Kaki aku gapapa ka, lagian aku udah bisa jalan tuh" ucap Alvira sambil berusaha berjalan. Membuat Alvaro mengehela nafas pasrah.
"Yaudah sana berangkat. Tapi kalo misalnya kamu kenapa-kenapa kakak bakalan seret kamu terus bawa kamu pulang! Ohiya untuk sekarang kamu jangan ke perpus dulu kalo istirahat,ke kantin aja biar kakak bisa jagain kamu!"
"Iya kakaku! Aku berangkat dulu ya!" ucap Alvira lalu mencium pipi Alvaro sekilas dan berlalu keluar rumah.
-DeepLoss-
"Aduh lima menit lagi gerbang ditutup. Mana macet banget lagi" ucap Alvira panik melihat jalanan yang macet.
"Pak ini masih lama banget ya?" tanya Alvira panik.
"Iya de. Tapi sekolahannya udah deket kok, tinggal 200 meter lagi" jelas si supir.
"Oh yaudah saya turun disini aja deh pak" ucap Alvira. Mengasih uang cash ke pengemudi lalu keluar dari taksi.
"Untung aja udah deket" ucap Alvira lalu berjalan cepat menuju sekolah ia tidak mungkin berlari mengingat kondisi kakinya belum membaik. Dari jangkauan 100 meter ia melihat gerbang ingin ditutup. Dengan panik Alvira mempercepat jalannya walaupun dengan tertatih tetapi tiba-tiba ada yang mengelakson dari belakang.
"Ayo naik!" ucap Galang sambil mengulur tangan untuk membantu Alvira naik motor sportnya. Awalnya Alvira ragu tapi tak urung menerima bantuan Galang.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...