Dia cuma butuh waktu dan lu juga harus sabar akan waktu itu
-DeepLoss-
Alvira dan Alvaro sedang berduduk santai menonton tv sambil menikmati Cheese Cake dan Teh hangat mengingat diluar sedang hujan. Teman-teman mereka sudah pulang sejam yang lalu. Setelah kuenya habis Alvaro merangkul Alvira lalu meletakan kepala adiknya dibahu dia lalu mengelus rambut Alvira lembut. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari luar.
"Yaelah hujan-hujan gini ada aja yang dateng" gerutu Alvaro. Membuat Alvira bangun dari posisinya.
"Iya tumbenan,yaudah aku buka pintu dulu" ucap Alvira lalu berjalan santai menuju pintu. Betapa terkejutnya Alvira saat melihat Galang berada didepannya dengan penampilan yang sangat mengenaskan menurutnya. Alvira hanya diam mematung dihadapan Galang. Tiba-tiba Galang jatuh kepelukannya Alvira yang tersadar menahan tubuh Galang yang berat.
"Galang lo kenapa?" ucap Alvira panik sambil menepuk pipi Galang.
"KAK AL!" teriakan Alvira membuat Alvaro kaget lalu berlari menuju pintu.
"ASTAGFIRULLAH GALANG!" pekik Alvaro kaget membantu Alvira yang sedang menahan Galang. Lalu membawa Galang ke kamar.
-DeepLoss-
"Gimana keadaan Galang?" tanya Andra panik. Saat Alvaro memberitahu Andra bahwa Galang pingsan dirumahnya. Andra panik langsung berlari menuju rumah Alvaro yang berada di seberang rumahnya.
"Tuh lagi diurusin sama adek gue, lo udah bilang belom ke nyokapnya kalo Galang hari ini nginep dirumah gue?" tanya Alvaro sambil sibuk main games dan memakan kue yang dibuat oleh Alvira.
"Oh udah, lah kok kuenya masih ada perasaan tadi udah diabisin sama anak-anak" ucap Andra duduk disamping Alvaro lalu mengambil kue yang ada di meja.
"Iyalah adek gue mah rajin masak. Rajin makannya juga sih" ucap Alvaro sambil terkekeh. Tiba-tiba ada suara deheman dari belakang.
"Eh elo dek, gimana keadaan si Galang?" tanya Alvaro saat melihat Alvira berjalan menuju sofa yang Alvaro duduki.
"Ya masih pingsan lah. Kan gue cuma ngebersihin luka dia doang" ucap Alvira lalu duduk disebelah Alvaro mencomot kue yang ada di meja.
"Ih lo tuh kalo ngebersihin lukanya itu yang kenceng biar dia langsung sadar! Kan kalo kaya gitu dia sekalian tidur" gerutu Alvaro. Membuat Alvira melengos pergi menuju dapur.
"Gk punya perasaan" gerutu Alvira.
"Gue denger loh Al!" teriak Alvaro masih fokus bermain game. Membuat Andra yang melihatnya menggelengkan kepala.
-DeepLoss-
Galang perlahan membuka matanya, ia menyipitkan matanya saat cahaya lampu menyinari matanya. Ia melihat sekitar bingung ini bukan kamarnya. Tetapi teringat sesuatu bahwa ia tadi kerumah Alvaro dengan keadaan yang mengenaskan.
Ia mempertajam pendengarannya saat mendengar suara beberapa orang sedang berbicara walaupun terdengar samar, tapi suara itu lah yang membuat Galang terbangun.
Saat Galang membangunkan tubuhnya ia merasakan pusing dikepala, membuat ia menidurkan kembali tubuhnya. Hingga tiba-tiba terdengar langkah kaki terburu-buru menuju kamar Alvaro yang kini ia tempati. Dan seperkian detik muncul Alvaro dan Andra dengan nafas yang memburu.
"Eh Galang udah sadar" ucap Andra sambil menyenggol Alvaro yang sedang mengatur nafasnya saat menyadari Galang melihat bingung mereka.
"Eh elo udah sadar bentar ya" ucap Alvaro lalu keluar dari kamarnya sedangkan Andra tetap disana.
-DeepLoss-
Andra dan Alvaro sedang asik bermain ps diruang tamu sambil sesekali memakan cemilan yang ada. Saat menyium aroma yang sangat lezat mereka menolehkan pandangannya kearah dapur ternyata di meja makan sudah ada beberapa makanan disana. Dan tiba-tiba saja perut mereka berbunyi menandakan mereka lapar. Dan mereka berdua pun berlari menuju meja makan.
"Eh ka nih makanannya udah mateng coba liat keadaannya Galang gimana? Kalo dia sadar tolong bawain dia makanan" ucap Alvira saat membawakan makanan terakhir. Membuat aktivitas dua cowo didepannya terhenti.
"Yaelah Al gue laper lo cek aja deh sendiri" protes Alvaro menyendokan nasi ke piring.
"Ya tapikan ka Al temennya Galang, kok malah aku sih yang disuruh" protes Alvira membuat Alvaro menghela nafas.
"Yaudah nanti kaka lihat keadaannya tapi abis makan ya" ucap Alvaro membuat Alvira geram lalu menutup makanannya dengan tudung saji.
"Pokoknya kalo kalian gak nengokin Galang sekarang kalian gak boleh makan!" ancam Alvira menatap kedua cowo didepannya sinis. Alvaro dan Andra kontan berlari menuju kamarnya membuat Alvira tersenyum kemenangan.
-DeepLoss-
Jam menunjukan pukul 12 malam tetapi Alvaro dan Galang tak kunjung tidur tetapi asik dengan aktivitasnya sendiri. Alvaro yang sibuk bermain game dan Galang yang sibuk memikirkan sesuatu yang mengganjal dalam hatinya sedari tadi.
"Gue capek ro" suara Galang memecahkan keheningan mereka. Alvaro yang sibuk bermain game langsung mematikan gamenya dan menatap Galang bingung.
"Maksud lo?" Galang menghela nafas.
"Gue capek perang dingin kaya gini sama sahabat gue,gue pengen jelasin semuanya tapi dia gk mau denger, gue pengen balik lagi kaya dulu tapi gak bisa" ucap Galang frustasi mengusap mukanya kasar.
"Dia belom bisa nerima semuanya Lang, dia nutup telinga buat dengerin penjelasan lo, dia cuma butuh waktu dan lo juga harus sabar akan waktu itu"
"Tapi sampe kapan? Gue juga sama kaya dia,gue juga kehilangan bahkan gue gk cuma kehilangan Vina, sepupu gue pergi saat gue lagi terpuruk, dia benci sama gue, Vino pindah ke Bandung buat ngelupain semuanya dan disitu gue sendiri, gue ngerasa hidup gue udah gk bermakna. Gue capek harus kaya gini terus Ro"
Alvaro mengelus pundak sahabatnya agar tenang. Dia menghela nafas panjang, dia juga tidak tau harus berbuat apa karena semenjak sepupunya meninggal adiknya juga mengalami keterpurukan yang sangat dalam. Hingga dia bingung bagaimana cara membuat adiknya kembali seperti sedia kala.
Dia tidak pernah lagi melihat tawa lepas Alvira semenjak kejadian dua tahun silam. Alvina Dayita Delmora seorang gadis yang meninggal 2 tahun silam adalah sepupunya dan sahabat Galang. Yang mengubah hidup semua orang yang ada di sekitarnya dengan rasa kehilangan yang mendalam.
"Oh iya gimana keadaan adek lo?" suara Galang membuyarkan lamunan Alvaro. Galang sudah mengetahui bagaimana keterpurukan adik dari Alvaro. Karena disaat Alvina meninggal Alvaro dan mamahnya langsung membawa adiknya ke Bandung untuk menenangkannya.
Dan sampai sekarang dia belum pernah melihat adiknya Alvaro karena semenjak adiknya Alvaro tinggal di Jakarta Alvaro jadi jarang bermain bahkan dia tidak pernah mengajak Galang bermain kerumah.
"Alhamdulillah gak separah dulu, bahkan tadi dia yang ngebersihin luka lo" ucap Alvaro sambil tersenyum senang ke Galang.
"Baik juga ya adek lo ternyata, udah ngobatin gue,udah gitu dimasakin pula" ucap Galang dibalas kekehan oleh Alvaro.
"Lang gue laper deh ambilin makanan dong gue mager" ucap Alvaro dengan cengiran khasnya.
"Yaelah kan gue lagi sakit tega benget lo sama gue" gerutu Galang tapi tak urung dia pun menuruti perintah Alvaro karena dia juga sedang lapar.
Galang berjalan dengan malas menuju dapur, tubuhnya menegang seketika saat merasakan ada yang memeluknya dari belakang dengan suara tangis yang sangat memilukan.
"Ka Al mimpi itu dateng lagi" ucap seorang gadis membuat jantung Galang berhenti berdetak.
-DeepLoss-
Terimakasih udah baca cerita absurdku ini;) jangan lupa vote dan comment;) maaf kalo ada typo:D

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...