Alvaro menatap penampilannya di cermin. Kini ia sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Semarang. Setelah selesai ia menatap sekeliling kamarnya nanar. Kamar yang sudah 3tahun ia tempati dan menjadi tempat ternyaman untuknya. Diambilnya bingkai foto yang tergeletak diatas kasur. Difoto itu terlihat fotonya bersama Alvira dengan Alvaro yang merangkul Alvira dan Alvira yang sedang bersender di dada bidang Alvaro difoto itu menujukkan mereka sedang tertawa bahagia.
Alvaro sangat rindu dengan Alvira semenjak kejadian di Bogor. Alvira dan Alvaro sudah tidak saling bertegur sapa bahkan mereka berdua tidak pernah ketemu walaupun mereka satu rumah. Setelah pulang dari Bogor Alvira mengunci diri dikamar bahkan saat makan pun Ara lah yang mengantarkan makanan ke kamar Alvira.
Dipeluknya foto itu erat,menyalurkan kerinduannya pada adik tercinta. Hingga ia tidak menyadari bahwa ketiga temannya berada di depan pintu menatap Alvaro sedih. Suara deheman keluar dari mulut Farel membuat Alvaro tersadar lalu memalingkan wajahnya menatap ketiga temannya.
"Ayo berangkat" ajak Andra dibalas anggukan oleh Alvaro. Alvaro membawa barang-barangnya dibantu oleh ketiga temannya.
"Gue gak mau ikut kalian aja yang pergi" usir Alvira kepada ketiga temannya. Tanpa ia sadari keempat cowok baru saja keluar dari ruangan sebelah kamarnya sedang menatap dirinya.
"Al" panggil Alvaro lirih membuat Alvira yang sedang mengusir ketiga temannya langsung diam seketika. Perlahan ia menolehkan kepala dan pada saat itu pula mata coklat gelapnya bertubrukan dengan mata coklat terang Alvaro.
Senyum Alvaro mengembang tetapi seperkian detik senyumnya menghilang kala Alvira berbalik badan menuju pintu kamarnya. Dengan sigap Alvaro menahan pintu kamar saat Alvira ingin menutupnya.
"Al plis maafin kakak" ucap Alvaro saat mereka saling tatap. Alvira berusaha menutup pintu kamar sedangkan Alvaro berusaha menahannya.
"Al kakak kangen sama kamu. Kakak mau kamu nganter kakak ke Semarang. Ayo dong Alvira kakak gak bisa kaya gini terus" ucap Alvaro lirih. Alvira hanya bisa menangis sambil berusaha menutup pintu.
"Al kakak mohon"
"Maaf kasih gue waktu sendiri" ucap Alvira penuh penekanan. Membuat Alvaro melepaskan pertahanannya dengan cepat Alvira menutup pintu lalu menguncinya. Alvaro menatap pintu yang tertutup itu nanar. Sedangkan Alvira bersender dibalik pintu dengan tangis yang mulai pecah.
"Ayo sayang nanti telat. Alvira butuh waktunya untuk sendiri jadi kamu harus ngerti ya" ucap Ara menatap Alvaro iba. Dipeluk anak sulungnya erat memberikan ketenangan. Setelah Alvaro tenang Ara dan teman-teman Alvaro berjalan bersama menuju mobil. Alvaro berjalan mendekat menuju pintu kamar Alvira.
"I will miss you Al" bisik Alvaro lirih lalu berjalan menjauh.
-DeepLoss-
Setelah Alvaro berpamitan kepada teman-teman,mamah dan juga pacarnya. Ia berjalan masuk ke stasiun kereta karena 15 menit lagi kereta menuju Semarang akan berangkat. Ia berjalan pelan mencari gerbong yang akan ia tempati. Langkahnya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara yang tak asing baginya.
"Ka Al!" teriak Alvira membuat Alvaro membalikkan tubuhnya mencari Alvira.
"Ka Al!" teriak Alvira lagi. Disitu Alvaro melihat Alvira sedang berlari menghampirinya dengan air mata yang membanjiri pipinya dibelakang Alvira ada Galang dan Alvino-sepupu Alvaro- yang mendampingi Alvira.
Alvira yang memiliki tubuh mungil pun terjatuh saat ada orang yang tak sengaja menyenggolnya dengan sigap Galang dan Alvino membantu Alvira berdiri. Melihat itu Alvaro berlari menghampiri Alvira. Dengan sigap Alvaro menarik Alvira kedalam pelukannya. Alvaro memeluk Alvira erat menyalurkan rasa rindunya kepada Alvira.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...