Galang menggenggam tangan seseorang yang sedang memejamkan matanya dengan tubuh yang tak berdaya diatas kamar rawat. Di sebrang sana Alvino melakukan hal yang sama seperti Galang dengan mata yang masih terfokus pada sepupunya itu.
Setelah kejadian tadi Alvira tiba-tiba pingsan dipelukan Galang. Dan suhu tubuhnya sangat tinggi membuat Alvino dan Galang bergegas membawa Alvira kerumah sakit. Setelah ditangani dokter Alvira dibawa keruang rawat inap karena ia masih belum sadarkan diri.
Sudah 1jam mereka menunggu Alvira tak kunjung sadar. Galang menatap Alvira lirih.
"Maaf" ucap Galang sambil menggenggam tangan Alvira semakin erat.
"Ini bukan salah lo" ucap Alvino membuat Galang mengalihkan matanya menatap Alvino yang sedang menatap sepupunya sendu.
"Jangan pernah lo salahin diri lo karena itu ngebuat Rara sedih dan makin drop nantinya" ucap Alvino mengalihkan pandangannya menatap Galang.
"Ini salah kita semua karena udah ngerahasiain ini dari Rara. Dan gak sepenuhnya ini salah lo"
"Tapi gue yang minta lo semua buat ngerahasiain ini" ucap Galang membuat Alvino menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Sebelum lo minta buat ngerahasiain ini dari Rara. Gue sama Alvaro udah sepakat buat gak ngasih tau tentang lo ke dia. Karena semenjak kematian Alvina dia nyari lo tapi gue sama Alvaro nutupin semuanya. Kita gak mau Rara makin terpuruk. Dan ternyata dugaan kita salah" ucap Alvino lalu menatap Alvira lirih.
"Maafin gue, gue sayang lo" ucap Alvino lirih lalu mengecup kening Alvira sayang. Dan Galang menggenggam tangan Alvira erat sambil mengecupnya berkali-kali.
Jangan tinggalin gue,gue sayang lo. batin Galang lirih.
-DeepLoss-
Alvira mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan pencahayaan yang menyilaukan pandangannya. Alvira menggerakan kedua tangannya namun seperti ada yang menahan tangannya.
Alvira menatap Alvino dan Galang yang sedang tertidur sambil menggenggam tangannya erat. Matanya terfokus pada Galang yang sedang tertidur membuat matanya memanas hingga beberapa bulir air mata menetes ke pipinya. Alvira terisak tetapi tidak membuat Galang dan Alvino bangun dari tidurnya.
Hingga pintu kamar inap terbuka memperlihatkan Ara dengan wajah khawatirnya menatap Alvira yang sedang menangis.
"Alvira" panggil Ara lembut lalu berjalan menghampiri Alvira. Alvira yang sedang menatap Galang kini beralih menatap Ara -mamahnya- yang berjalan menghampirinya dengan wajah khawatirnya.
"Mamah" ucap Alvira pelan. Ara langsung memeluk putrinya sayang.
"Mamah" ucap Alvira dengan tangisan yang semakin pecah membuat Ara mempererat pelukannya.
"Iya sayang mamah disini" ucap Ara. Perlahan Alvino dan Galang mengerjapkan mata mereka saat mendengar suara tangis Alvira. Hingga mata mereka terbelalak saat melihat Alvira sedang menangis dipelukan Ara.
"Rara lo udah sadar" ucap Alvino membuat Ara melepaskan pelukannya dari Alvira. Alvira menatap Alvino lalu menganggukan kepalanya lemas.
"Alhamdulillah" ucap Galang dan Alvino senang.
"Ohiya gue panggil dokter dulu" ucap Galang lalu pergi meninggalkan kamar inap Alvira untuk mencari dokter. Hingga tak lama kemudian Galang datang ditemani oleh dokter.
"Bisa keluar sebentar saya harus memeriksa pasien" ucap sang dokter yang dibalas anggukan oleh Galang,Ara dan Alvino lalu mereka berlalu keluar kamar inap Alvira.
-DeepLoss-
Alvira menatap pintu kamar inapnya yang terbuka menampilkan Galang dan Alvino yang berjalan menghampirinya. Matanya berkaca saat menatap mata sendu Galang. Pandangannya pun beralih menatap Alvino dengan wajah khawatirnya lalu duduk disebelah kiri kasur yang sedang diduduki Alvira sedangkan Galang duduk disebelah kanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...