Alvino memacu mobilnya kencang dijalanan Jakarta yang cukup ramai lancar ini, membuat Alvira yang berada disebelahnya teriak-teriak sambil memegang pegangan mobil erat. Sedangkan dibelakang mereka Galang hanya duduk santai sambil terkekeh pelan.
"ASTAGFIRULLAH GUE MASIH MAU HIDUP GUE GAK MAU MATI MUDA!"
"ALVINO PELAN-PELAN DONG!"
"ANJIR LO UDAH GILA LO MAU BUAT GUE MATI?!" rentetan teriakan Alvira namun tidak digubris oleh Alvino. Yang difikirkannya kali ini hanya 'bagaimana bisa sampe sekolah dengan cepat' jam sudah menunjukkan pukul 07.25 yang artinya 5 menit lagi sekolah akan ditutup.
Hari ini adalah hari terakhir mereka Ujian Nasional. Dan itu adalah alasan mengapa Alvino memacu cepat mobilnya. Karena kalo hari ini hanya kegiatan belajar biasa. Mungkin Alvino akan lebih santai membawa mobil tidak peduli mau telat atau tidak.
Semenjak Alvira keluar dari rumah sakit, Alvino,Galang dan teman-teman mereka menjaga ketat Alvira. Karena selama sakit dia selalu ingin bertemu dengan Adrian dan Audrey untuk menjelaskan tetang kematian Alvina.
Tetapi Alvino dan Galang sangat melarangnya hingga mereka berdua selalu mengawasi Alvira. Semenjak saat itu pula Alvira selalu berangkat dan pulang sekolah bareng dengan Galang dan Alvino. Mereka sering sekali telat tapi dengan berbagai cara mereka lakukan untuk bisa masuk kedalam kelas. Dan berhasil, walaupun harus manjat tembok sekolah atau membujuk satpam sekolah.
Kini Alvira duduk dengan nafas tersenggal karena lelah berteriak. Sedangkan Alvino menghela nafas lega karena mereka berhasil masuk sekolah tepat waktu.
"LO! hss GILA! hss LO MAU NGEBUNUH GUE?!" teriak Alvira kesal dengan nafas yang masih tersenggal.
"Gue bakal aduin lo sama ka Al karena udah bikin adek tersayangnya berada di ambang kematian" ucap Alvira lagi yang dibalas kekehan oleh Alvino.
"Iya sayang iya. Nanti pulang kita beli eskrim yaa" ucap Alvino mengacak rambut Alvira gemas kemudian berlalu keluar mobil.
"ALVI-"
"Stt kita udah telat ayo masuk" Galang memotong teriakan Alvira. Lalu menarik Alvira keluar dari mobil dan mengantarnya kedalam kelas.
-DeepLoss-
"Akhirnya berakhir juga nih ujian. Sumpah yaa pala gue hampir pecah tau gak sih. Selama 4 hari belajar terus-terusan" ucap Reva yang dibalas anggukan setuju oleh Adriana. Kini Alvira, ketiga temannya dan Audrey berjalan menuju parkiran untuk pulang.
"Iya bener banget. Hari ini kita main yuk!" ajak Adriana yang dibalas anggukan setuju oleh ketiga temannya.
"Lo ikut gak Drey?" tanya Adriana yang dibalas gelengan kepala oleh Audrey.
"Sorry ya gue gak bisa ikut udah ada janji soalnya" ucap Audrey sambil tersenyum tidak enak.
"Oh oke. Yaudah nanti kalian gue jemput ya" ucap Reva yang dibalas anggukan oleh ketiga temannya. Tanpa sadar mereka sudah berada di parkiran sekolah.
Adriana dan Kirana pamit pulang karena Farel sudah menunggu mereka didepan gerbang. Tinggalah Alvira, Reva dan Audrey. Alvira sedang menunggu Galang dan Alvino, Reva sedang menunggu Andra, dan Audrey sedang menunggu supirnya. Ohiya Fyi, Audrey sudah tidak tinggal lagi dirumah Galang,namun dia masih tinggal 1 komplek dengan Galang.
Selama menunggu mereka sesekali mengobrol dan tertawa bersama. Hingga Andra datang mengintrupsi obrolan mereka.
"Ayo sayang kita pulang!" ajak Andra yang dibalas anggukan oleh Reva.
"Eh Ndra temen lo yang dua kemana?" tanya Alvira saat Andra bersiap pergi.
"Oh lagi otw kesini. Gue duluan yaa!" ucap Andra lalu merangkul Reva menuju motor sportnya. Dan tinggalah Audrey dan Alvira.

KAMU SEDANG MEMBACA
DeepLoss
Teen FictionKehilangan orang yang paling dicintai bukanlah keinginan semua orang. Tapi bagaimana jika takdir itu jatuh kepada Alvira Lanika Zoya cewe yang sangat manis,selalu ceria dan menyebarkan kebahagiaan kepada siapa pun. Dan Galang Janari Jiwatrisna cowo...