Delapan

47 16 0
                                    

Apa yang kita dapatkan tidak seperti apa yang kita inginkan

-DeepLoss-

Alvira duduk di sebuah taman yang biasa ia datangi bersama kedua sepupunya. Ia melihat sekitar taman yang sangat sepi tiba-tiba senyumnya mengembang saat melihat orang yang selama ini ia ridukan berada di hadapannya dengan senyuman yang hangat.

"Vina sini! Duduk di sebelah aku"  ucap Alvira sambil menepuk bangku sebelahnya. Orang yang ada di hadapannya hanya tersenyum.

"Vina sini duduk sama aku, kamu gk kangen sama aku?" ucap Alvira dengan raut wajah sedih.

"Aku kesini cuma mau nitip sesuatu sama kamu" Alvira mengerutkan dahinya bingung.

"Dia sekarang ada di dekat kamu, tolong jaga dia. Dia juga akan menjaga kamu"  Mata Alvira seketika berkaca saat bayangan Alvina menghilang.

"Vina! Jangan pergi! Aku gak butuh orang lain jaga aku! Aku cuma mau kamu ada di sisi aku Vin!" teriak Alvira dengan isak tangis yang menggema.

"Dia sekarang ada di dekat kamu, tolong jaga dia. Dia juga akan menjaga kamu"  suara Alvina kenbali terdengar membuat tangis Alvira semakin menjadi.

Alvira membuka mata dengan nafas yang tersenggal keringat bercucuran didahinya. Dia mendudukan tubuhnya. Lalu memeluk lututnya dengan erat.

"Dia itu siapa Vin? Gue kangen lo Vin tapi kenapa lo selalu nitipin dia ke gue? Gue gk bisa jaga titipan lo! Karena yang gue butuhin cuma elo" suara Alvira bergetar dengan air mata yang mengalir dipipinya.

Terdengar suara pintu terbuka yang di yakini adalah pintu kamar Alvaro. Alvira menyibak selimutnya lalu berlari keluar kamar. Saat melihat Alvaro didepannya ia langsung berhambur memeluk Alvaro sambil menangis.

"Ka Al mimpi itu dateng lagi" isak Alvira menenggelamkan wajahnya kepunggung Alvaro kemudian terdengar suara pintu terbuka.

"Al?" suara itu? Membuat Alvira menoleh kebelakang mendapati kakaknya yang sedang menatap ia cemas. Dan betapa terkejutnya saat Alvira melihat Galang lah orang yang tadi ia peluk. Alvira menatap Galang dengan Galang yang juga menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

-DeepLoss-

Alvira memakan sarapannya perlahan entah kenapa nafsu makannya pagi ini berkurang. Pikirannya berkeliaran pada kejadian semalam. Hingga suara pintu terbuka membuyarkan lamunannya.

"Hmm...pagi" sapa Galang sambil tersenyum kikuk Alvira hanya membalas dengan senyum tipis.

"Kak Al mana?" tanya Alvira saat Galang menduduki bangku yang berseberangan dengannya.

"Oh di kamar baru selesai mandi" ucap Galang yang hanya dibalas anggukan mengerti oleh Alvira.

"Lo gak makan? Gue udah siapin nasi goreng tuh" ucap Alvira sambil menunjuk dua piring nasi goreng.

"Oh ini buat gue? Gue kira buat Alvaro dua-duanya" Alvira terkekeh mendengar ucapan Galang.

"Kakak gue gak serakus itu kok" Galang memakan nasi gorengnya dengan lahap.

"Enak" ucap Galang dengan pipi yang mengembung membuat Alvira geleng-geleng kepala.

"Pagi!" sapa Alvaro dengan cengirannya lalu duduk di sebelah Alvira.

"Ka aku berangkat ya" ucap Alvira saat makanannya sudah habis.

"Bareng gue aja!"

"Bareng kaka aja!" ucap Galang dan Alvaro berbarengan membuat Alvira yang sedang minum terbatuk.

DeepLossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang